Aksi Berkelas Bintang PSS Sleman Pasca Lolos ke 8 Besar Liga 2

INDOSPORT.COM - Mimpi klub sepak bola PSS Sleman untuk berlaga di kasta teratas sepak bola Liga Indonesia, Liga 1 musim depan mulai menemui titik terang.

Tim Berjulukan Super Elang Jawa itu berhasil mengunci satu tiket di babak 8 besar Liga 2 lebih awal, dengan memuncaki klasemen Wilayah Timur.

Kumpulan 40 poin saat ini memastikan posisi PSS di babak 8 besar, unggul 4 poin dari Kalteng Putra dan Madura FC, serta 6 angka dari PS Mojokerto Putra. Alhasil, PSS pun tinggal menunggu ketujuh tim lainnya untuk mereka hadapi.

Kepastian merebut satu tempat di babak 8 besar itu pun setidaknya membuat tim asuhan Seto Nurdiantoro bisa sedikit rileks jelang menjalani dua pertandingan sisa musim ini.

Pasalnya, PSS masih akan menghadapi ujian berat di babak lanjutan, setelah menyelesaikan 22 pekan di penyisihan grup nanti.

"Di babak delapan besar lah, tantangan sesungguhnya bagi kami. Tapi kami belum mau fokus kesitu dulu," papar I Made Adi Wirahadi pasca kekalahan 0-1 di markas Blitar United, Jumat (05/10/18) malam kemarin.

1. Tak Ingin Pilih-pilih Lawan

Striker andalan PSS Sleman itu pun tak mau pilih-pilih soal lawan yang akan dihadapi di babak 8 besar nanti. Bagi Made, setiap tim yang akan berada satu grup dengan PSS adalah tim terbaik yang sudah teruji kekuatannya selama fase penyisihan grup sejak awal musim ini.

Termasuk peluang bertemu Persita Tangerang, yang notabene adalah mantan klubnya di musim 2008 silam itu. Sejauh ini, Persita menjadi satu dari enam tim lainnya yang berpeluang menyusul Semen Padang.

Persita yang memiliki 31 poin saat ini, masih harus saling sikut dengan enam tim lain untuk merebut tiga tiket tersisa dari Wilayah Barat.

Masih ada Persis Solo dan Aceh United (32 poin), serta Persiraja Banda Aceh, Perserang Serang (29 poin), maupun Cilegon United dan PSPS Riau (28 poin) yang berpeluang menjadi lawan tangguh bagi PSS.

"Bagi kami, semua tim lawan di babak 8 besar nanti sama saja. Jadi, kami tidak berpikir mau melawan tim mana," ucap eks bomber andalan Bali United dan PSMS Medan tersebut.

"Lebih baik kami fokus untuk membenahi apa pun kekurangan tim ini dulu," pungkas penyerang yang juga seorang polisi berusia 35 tahun itu.