Termasuk Yuli Sumpil, Ini 4 Dirigen Suporter Legendaris di Liga Indonesia

INDOSPORT.COM - Nama dirigen Aremania Yuli Sumpil beberapa hari ini mejadi sorotan publik sepak bola Indonesia. 

Berawal dari aksinya masuk ke lapangan dan menghampiri pemain lawan di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, kini pria bernama asli Sugianto itu mendapatkan hukuman tak boleh hadir ke stadion di Indonesia seumur hidupnya dari Komisi Disiplin (komdis) PSSI.

Terlepas dari kasus yang dihadapinya saat ini, sosok Yuli Sumpil sebetulnya merupakan salah satu dari beberapa tokoh suporter yang disegani di Indonesia.

Menjadi dirigen Aremania sejak tahun 1998, Yuli seakan telah telah mengorbankan semua kehidupannya demi sepak bola, khususnya bagi Arema.

Apa yang dilakukan Yuli tersebut, serupa dengan apa yang dilakukan beberapa orang lainnya yang juga telah mengorbankan kehidupannya demi sepak bola dan klub kebanggaannya. Beberapa orang tersebut sama seperti Yuli, juga rela memimpin ribuan suporter lainnya di stadion sebagai dirigen.

Meski tak mendapatkan bayaran apapun, mereka mendapatkan rasa hormat dari suporter lainnya. Tak ayal nama mereka pun kini berstatus legenda di kalangan suporter masing-masing bahkan sampai ke suporter lainnya di sepak bola Indonesia.

Siapa saja mereka, berikut INDOSPORT merangkumkan beberapa di antaranya.

1. Ayi Beutik (Persib Bandung)

Meski telah berpulang ke yang maha kuasa pada 9 Agustus 2014, nama Ayi Beutik sekana terus hidup di kalangan suporter setia klub Persib Bandung, Bobotoh.

Hal tersebut karena semasa hidupnya pria yang bernama Ayi Suparman itu terkenal militan selalu memberikan dukungan kepada klub kebanggaan masyarakat Jawa Barat itu.

Ayi hampir selalu datang ke stadion memanjat tembok dan berdiri paling depan di pagar pembatas lapangan memimpin Bobotoh lainnya mengumandangkan dukungan kepada pemain Persib Bandung.

Selain sebagai dirigen, Ayi juga semakin dihormati lantaran dirinya merupakan salah satu pendiri Viking, komunitas suporter terbesar Persib Bandung kini.

2. Daeng Uki (PSM Makasar)

Setiap menyakiskan laga PSM Makasar sosok pria berambut mohawk biasanya tampil mencolok berdiri di pagar pembatas stadion sambil memberikan dukungan.

Dia adalah sosok bernama Daeng Uki, pria yang sudah menjadi suporter tim asal Sulawesi Selatan itu sejak tahun 1980-an.

Awalnya pria yang bernama asli Uki Nugraha itu merupakan dirigen dari Laskar Ayam Jantan (LAJ) salah satu kelompok suporter PSM Makasar, namun seiring bersatunya beberapa kelompok suporter yang mendukung klub tersebut, nama Uki juga semakin dihormati suporter PSM lainnya.

Satu lagi yang membuat nama Daeng Uki semakin dipandang adalah keberaniannya untuk menginisiasi perdamaian antara suporter PSM Makasar dengan pendukung Persebaya Bonek Mania.

Demi mewujudkan hal tersebut, Uki bahkan sampai rela tinggal di kota asal Persebaya selama beberapa waktu demi mewujudkan perdamaian yang hasilnya bisa dirasakan kedua belah suporter kini.

3. Mpok Nung (Persija Jakarta)

Dari beberapa nama dirigen pendukung klub Persija Jakarta, Jakmania, yang sebagian besar adalah seorang pria, muncul sosok wanita bernama Halimah yang sering terlihat berdiri paling depan di antara suporter lainnya.

Berbeda dengan dirigen suporter sebelumnya, Halimah atau yang akrab disapa Mpok Nung tak memiliki latar belakang ikut mendirikan organisasi suporter klub yang didukungnya.

Dalam wawancaranya dengan INDOSPORT, dirinya mengaku tak sengaja menjadi seorang dirigen karena adanya tantangan dari suporter Jakmania lainnya.

“Suka Persija dari SD, cuma jadi dirigen itu pas SMP, kira-kira tahun 2007. Sebenarnya cuma seneng sama suka persija aja. Waktu itu abang-abangan nantangin berani enggak nyanyi di atas. Ya saya bilang berani. Itu waktu Persija kandangnya masih di Lebak Bulus,” jelas Mpok Nung.

Meski terus setia sebagai Jakngel (sebutan untuk suporter wanita Persija) Mpok Nung sempat beberapa tahun vakum sebagai dirigen lantaran vakumnya kompetisi di sepak bola Indonesia. 

Namun seiring kembalinya kompetisi, Mpok Nung kini juga beberapa kali terlihat ikut kembali maju sebagai dirigen mengatur ribuan Jakmania yang selalu setia memberikan dukungan buat Ismed Sofyan dan kawan-kawan.

4. Yuli Sumpil

Yuli Sugianto atau Yuli Sumpil sudah dari tahun 1998  memipin aremania sebagai dirigen di setiap pertandingan.

Jalas sudah tak terhingga lagi pengorbanannya terhadap klub berjuluk Singo Edan itu. Sebelum terpuruk usai kasusnya belakangan ini, sosok Yuli Sumpil pernah begitu harum sebagai salah satu dirigen terbaik yang ada di sepak bola Indonesia.

Beberapa kali penghargaan pernah diraihnya bersama Aremania sebagai suporter terbaik di kompetisi sepak bola Indonesia. Bukan hanya itu, dirinya bahkan sempat menjadi salah satu sosok yang difilmkan oleh Andibachtiar Yusuf dalam sebuah dokumenter yang menyorot kepemimpinannya sebagai dirigen suporter di Indonesia.

Ikuti Terus Update Liga Indonesia dan Berita Sepak Bola Indonesia di INDOSPORT.COM