x

3 Alasan Mengapa Timnas Indonesia Mesti Merelakan Luis Milla

Rabu, 17 Oktober 2018 18:21 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
Luis Milla dalam jumpa pers usai pertandingan.

INDOSPORT.COM - Luis Milla masih belum hadir memenuhi undangan PSSI guna membicarakan perpanjangan kontrak bersama Timnas Indonesia

Awalnya, PSSI mengharapkan Milla hadir pada 9 Oktober lalu, namun ketika itu Milla tak hadir di Indonesia. PSSI pun masih memberi kesempatan hingga Selasa (16/10/18) kemarin. 

Akan tetapi, sampai kemarin malam, Milla maupun agennya tetap tak menunjukkan batang hidungnya. Kesabaran PSSI pun sepertinya mulai habis.

Baca Juga

Ratu Tisha dalam keterangannya di Cikarang, Selasa (16/101/8) kemarin, menyatakan bahwa kehadiran Luis Milla dibutuhkan secepat mungkin lantaran banyak hal yang mesti dipertanggungjawabkannya selain waktu kompetisi Piala AFF yang juga semakin dekat. 

"Karena mau diperpanjang kotrak atau tidak dia harus melaporkan hasil kerjanya selama 1,5 tahun di Jakarta. Karena selepas kekalahan di Asian Games tiga hari kemudian beliau langsung pergi ke Spanyol," tegas Tisha.

Ratu Tisha pun memastikan untuk segera melaporkan kondisi ini ke Exco PSSI dan segera mengambil keputusan cepat demi kepentingan Timnas Indonesia. 

Lalu, bagaimana jika Luis Milla pada akhirnya batal melatih Tim Garuda? Berikut ini kami jabarkan tiga alasan mengapa Timnas Indonesia mesti merelakan Luis Milla.


1. 1. Tim Kepelatihan Mulai Solid

Selebrasi striker Timnas Indonesia, Beto Goncalves usai membobol gawang Hongkong

Sampai saat ini Indonesia masih dilatih oleh pelatih interim, Bima Sakti. Bima Sakti sendiri adalah asisten Luis Milla saat pria Spanyol tersebut masih melatih Hansamu Yama cs. 

Selama satu setengah tahun melatih, terdapat perkembangan yang cukup signifikan dalam permainan Timnas Indonesia. 

Timnas kini memiliki pola permainan yang tertata dan efektif. Tim-tim lawan pun mulai segan dengan Indonesia. 

Namun begitu, dari tiga laga uji coba terakhir tanpa kehadiran Luis Milla, Timnas Indonesia menunjukkan penampilan yang bagus. 

Itu artinya tim kepelatihan saat ini telah mampu menyerap taktik dan gaya bermain yang dibangun oleh Milla. 

Penampilan Indonesia di bawah Bima Sakti cs tak berbeda jauh dengan ketika dilatih Luis Milla. Dalam tiga pertandingan uji coba internasional, Indonesia mampu menang dua kali dan seri sekali. 

Dua kemenangan diperoleh dari Mauritius (1-0) dan Myanmar (3-0). Sementara hasil imbang diraih kala menjamu Hong Kong (1-1. Dari tiga laga tersebut, Indonesia tampil mendominasi. 

Hal ini tentunya menjadi kabar baik bagi PSSI yang tengah dikejar waktu untuk menghadirkan Milla di Indonesia. 


2. 2. Gaji Terlampau Besar

Hang-seo Park pelatih sukses Timnas Vietnam yang digaji jauh lebih kecil dari Luis Milla.

Gaji Luis Milla sempat menjadi sorotan beberapa waktu lalu. Seperti diketahui, PSSI harus membayar Rp2 miliar lebih untuk gajinya selama sebulan. 

Angka ini menjadikannya sebagai pelatih termahal di Indonesia dan Asia Tenggara. Bahkan, PSSI pun dikabarkan sampai harus menunggak sejumlah gajinya.

Belum lagi, Luis Milla meminta banyak fasilitas mewah selama di Indonesia. 

Padahal, di Asia Tenggara sendiri, tim seperti Vietnam dan Thailand yang memiliki prestasi lebih menonjol justru ditangani pelatih dengan gaji jauh lebih murah.

Hal ini tentunya bisa kembali menjadi pertimbangan Indonesia jika ingin bekerja sama dengan Luis Milla. 


3. 3. Komitmen

Pelatih Luis Milla memberi arahan kepada para pemainnya.

Turnamen akbar Piala AFF 2018 akan digelar mulai 8 November 2018 nanti. Di saat pelatih-pelatih negara lain intens mempersiapkan tim, Indonesia justru belum memiliki pelatih kepala tetap. 

Komitmen Luis Milla di sini pun dipertanyakan. Walau sudah menjalin komunikasi, tapi nyatanya PSSI dikecewakan. 

Faktanya, Luis Milla belum juga menunjukkan batang hidungnya di tanggal 06 Oktober. Padahal PSSI sudah menyampaikan kabar kedatangannya ke media. 

Lalu, ketika tenggat itu diperpanjang hingga 16 Oktober, lagi-lagi Luis Milla tak hadir. Entah itu  karena kursus kepelatihan, atau alasan lainnya, yang jelas ia sudah menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan PSSI. 

Padahal, Milla sendiri masih harus mengurus pertanggungjawabannya selama 1,5 tahun melatih di Indonesia lantaran tiga hari Asian Games usai, ia sudah pergi ke Spanyol dan belum kembali lagi.

Seperti kita sepakati bersama, Piala AFF bukanlah kejuaraan sembarangan.

Selama bertahun-tahun Timnas Indonesia memimpikan bisa menjuarai Piala AFF sebagai lambang supremasi tim terbaik di Asia Tenggara. 

Baca Juga

Hal ini beralasan karena hingga saat ini Indonesia belum pernah sekali pun mencicipi gelar juara di Piala AFF. Persiapan tim yang setengah-setengah tentunya ingin dihindari oleh PSSI. 

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Timnas Indonesia Lainnya di INDOSPORT.COM

PSSITimnas IndonesiaLuis MillaBola InternasionalPiala AFF 2018

Berita Terkini