On This Day: Bocah Liverpool yang Menjelma Jadi Penyerang Menakutkan Manchester United
INDOSPORT.COM – Tepat pada hari ini, Rabu (24/10/18) salah satu penyerang legendaris Inggris, Wayne Rooney merayakan hari jadinya yang ke-33 tahun. Tidak ada yang menyangka, pemain yang dikenal memiliki insting tajam dalam mencetak gol itu, kini telah memasuki masa senjanya sebagai pemain sepak bola.
Lahir di Liverpool pada 1985, Rooney justru menghabiskan sebagian besar karirnya sebagai pemain sepak bola di klub rival, yakni Manchester United. Bahkan di Manchester United, dirinya menjadi seorang legenda berkat kemampuannya dalam mengedor gawang lawan.
Dalam urusan mencetak gol, Rooney memang tidak bisa dikesampingan. Total 291 gol telah ia lesakkan dari 690 penampilannya di tiga klub saja. Tentunya, hal tersebut tidak bias dianggap enteng, terlebih saat mengetahui 253 golnya ia torehkan saat berseragam Manchester United.
Tidak cukup sampai di situ saja. Rooney turut dikenal sebagai seorang penyerang yang tidak rakus dalam urusan mencetak gol. Sebagai bukti, 156 assist telah ia ciptakan selama 14 tahun perjalanannya di dunia si kulit bundar.
Nama Rooney mulai melejit, kala dirinya berseragam Manchester United. Sejak pertama kali didatangkan pada 2004, penyerang yang memiliki julukan Wazza ini perlahan-lahan menjelma menjadi salah satu pemain yang disegani, kala diasuh oleh Sir Alex Ferguson.
Bahkan, satu per satu penyerang ternama, seperti Cristiano Ronaldo, Carlos Tevez hingga Ruud van Nistelrooy datang ke Old Trafford. Sosok Rooney akan selalu menjadi pilihan pertama Ferguson sebagai juru gedor The Reds Devils.
Torehan 18 gelar dan 3 gelar individu telah membuktikan kualitas Rooney sebagai pemain sepakbola ternama di tanah Britania Raya. Menariknya, semua trofi yang diraihnya ia lakukan bersama Manchester United saja.
Kini Rooney tengah melanjutkan kariernya sebagai bintang sepak bola di Negeri Paman Sam bersama DC United. Tentu saja hal ini sangat disayangkan, mengingat usia Wazza sebenarnya masih bisa bersaing di Liga Primer. Terlebih lagi, di Major League Soccer (MLS) dirinya berhasil menampilkan permainan yang impresif.
Hari ini Wayne Rooney merayakan hari spesialnya, sebagai bentuk penghormatan terhadap salah satu penyerang terkemuka ini, INDOSPORT akan mengupas perjalanan karier Rooney sebagai penyerang Inggris yang mematikan.
1. Merseyside, Everton dan Ferguson
Lahir di sebuah kota yang identik dengan klub Liverpool, Rooney justru membenci The Kops sejak kecil. Hal ini terbukti dengan lantangnya, ia mendukung Everton. Tak cukup sampai disitu saja, Wazza cilik pun bergabung ke dalam akademi The Toffees.
2001 menjadi awal mula perjalanan Rooney. Bersama tim muda Everton, Rooney mampu memberikan penampilan yang impresif. Alhasil tak butuh waktu lama, Wazza pun dipercaya untuk bermain dengan tim senior satu tahun kemudian.
Walau hanya dua tahun membela Everton, Rooney berhasil mencatatkan 111 penampilan di semua ajang, serta berkontribusi atas 30 gol kala itu. Menariknya, sebelum mendapatkan kontrak professional oleh Everton, Rooney ternyata sudah menjadi incaran Ferguson saat masih berusia belasan tahun.
Namun, berkat kecintaannya terhadap The Toffees, Wazza pun sempat menolak tawaran Manchester United kala itu. Bukan hanya satu, melainkan dua tawaran The Reds Devils ia tolak mentah-mentah. Hal tersebut diutarakan langsung oleh Ferguson saat diwawancarai BBC.
“Saat dia berusia 14 tahun, Jim Ryan menemukan bakatnya dari akandemi Everton dan hal tersebut menjadi perhatian kami. Namun, dia tidak ingin meninggalkan akademi saat itu. Saat dia berusia 16 tahun, kami berusaha lagi,” ucap pelatih fenomenal Manchester United ini.
Tentu saja hal tersebut menyita banyak perhatian orang, mengingat Ferguson kala itu ngotot untuk mendatangkan Rooney dari Everton. Hingga pada akhirnya, semua orang menyadari Wazza adalah pemain yang bertalenta saat berhasil menghentikan rekor 30 laga tak terkalahkan milik Arsenal.
Pada akhirnya, Rooney pun berlabuh ke Old Trafford dengan mahar 27 juta poundsterling atau sekitar Rp 532 milliar. Angka tersebut sangatlah mengejutkan banyak pihak, mengingat Wazza masih berusia 18 tahun kala itu.
2. Uang Bukan Segalanya
Setelah kepergian Ferguson dari bangku pelatih Manchester United, peran Rooney sebagai penyerang utama The Red Devils pun perlahan-lahan mulai bergeser. Tak cukup sampai di situ saja, Setan Merah pun mulai kehilangan jati dirinya, selepas diasuh oleh David Moyes.
Tentu saja sebagai pesepak bola, menit bermain dan berada di klub papan atas adalah hal yang utama dalam kariernya. Tak ayal, beredar spekulasi Rooney akan meninggalkan klub yang membesarkan namanya ini, dan menuju China.
Ya, pada saat itu Liga China sedang hangat-hangatnya menjadi buah bibir setelah berhasil mendaratkan pemain-pemain top Eropa dengan harga yang fantastis.
Guangzhou Evergrande, Beijing Guoan, Jiangsu Suning, dan Tianjin Quanjian kala itu menaruh hati kepada penyerang fenomenal Inggris ini. Tawaran gaji yang berkali-kali lipat pun menjadi senjata utama klub asal China ini untuk mendatangkan Wazza.
Kecintaannya terhadap Setan Merah, Rooney pun menolak mentah-mentah tawaran tersebut. Bahkan, dirinya secara terang-terangan mengatakan akan bertahan dengan Manchester United apapun kondisinya.
“Saya ingin mengakhiri spekulasi. Saya bertahan di Man United. Ada periode menyenangkan di klub ini. Saya ingin tetap menjadi bagian di dalamnya,” kata Rooney dilansir situs resmi Manchester United.
Akan tetapi, mulai tak dipercaya sebagai penyerang utama di United, membuat Rooney hengkang dari Old Trafford pada tahun 2017. Kala itu klub semasa kecilnya, Everton menjadi pelabuhan terbaru Wazza.
Enam bulan kemudian, ia pun memutuskan untuk mencoba peruntungannya di Amerika Serikat dengan klub DC United.
3. Rooney vs Cristiano Ronaldo
Sejak didatangkan pada tahun 2004, Rooney langsung menjelma menjadi penyerang utama Manchester United kala itu. Akan tetapi, Wazza bukanlah pemain satu-satunya yang menarik perhatian jaga sepakbola Inggris.
Pasalnya terdapat nama Cristiano Ronaldo di dalam skuat Setan Merah yang turut mencuri perhatian, berkat aksinya yang brillian.
Tak ayal, keduanya pun sering disandingkan mengingat hanya ada satu tempat untuk pemain bintang kala itu. Walapun sering bersaing satu sama lain dalam urusan mencetak gol, Rooney dan CR7 justru berhasil membuat Manchester United menjadi klub yang disegani di Inggris dan Eropa. Kombinasi keduanya tak terbendung lagi.
Namun, semua cerita manis tentang keduanya sempat terhenti kala gelaran Piala Dunia 2006. Saat itu, Inggris yang bertemu dengan Portugal untuk meraih satu tiket semifinal, menuai kontroversi ketika Ronaldo menjadi aktor utama kartu merah Rooney.
Ya, pada saat itu Rooney yang melakukan melanggar terhadap Ricardo Carvalho harus menerima kartu merah oleh wasit. Namun, sebelum kartu merah dilayangkan, tampak dengan jelas Ronaldo memprovokasi wasit secara terang-terangan untuk mengusir rekan setimnya di Manchester United ini. Terlebih lagi, setelah kejadian tersebut Ronaldo mengedipkan mata kea rah bangku cadangan timnas Inggris.
Tentu saja aksi Ronaldo ini dikecam oleh pencinta sepak bola. Namun, dibalik semua itu ternyata Rooney tak pernah sedikit pun menaruh dendam kepada Ronaldo.
"Saya berbicara dengannya di lorong menuju ruang ganti setelah laga selesai. Saya katakana bahwa media pasti ingin membuat cerita besar di antara kami, jadi jangan terpengaruh,” tutur Rooney.
Terus ikuti Berita Sepak Bola Manchester United Lainnya di INDOSPORT
Penulis: Ridi F Khan.