x

4 'Sampah Barcelona' yang Jadi Emas di Klub Top Eropa

Sabtu, 27 Oktober 2018 08:23 WIB
Penulis: Yasmin Rasidi | Editor: Isman Fadil
Lionel Messi, Cesc Fabregas dan Gerard Pique. saat masih berada di La Masia.

INDOSPORT.COM - Akademi untuk pembinaan usia dini adalah bagian penting di sepak bola. Salah satu akademi yang terkenal di Eropa adalah La Masia, milik raksasa Catalan, Barcelona.

Kesuksesan Barcelona tak lepas dari para pemain binaan akademi La Masia. Semua orang tentu kenal nama-nama seperti Andres Iniesta, Xavi Hernandez, Gerard Pique dan sebagainya yang turut membawa Los Blaugrana meraih berbagai gelar.

Namun, tak semua pemain berbakat dari akademi mudah mendapat tempat di tim utama. Banyak juga yang ternyata justru cukup sukses saat merantau keluar klub yang bersangkutan.

Baca Juga

Di Chelsea, Ruben Loftus-Cheek misalnya. Loftus-Cheek merupakan pemain hasil didikan Chelsea. Dia menemukan sinarnya saat dipinjamkan ke klub papan tengah Liga Inggris, Crystal Palace sebelum dipulangkan lagi oleh The Blues dan berhasil mencetak hattrick saat Chelsea menang 3-0 lawan BATE Borisov di laga fase grup Liga Europa, Jumat (26/10/18) dini hari WIB. Walaupun demikian, Loftus-Cheek jarang diberi kesempatan bermain oleh pelatih Chelsea saat ini, Maurizio Sarri. 

Begitu pula dengan lulusan La Masia yang kurang mendapatkan kesempatan tampil di tim utama, namun sukses ketika pindah dari Barcelona. Berikut ini beberapa nama-nama pesepak bola lulusan La Masia yang sukses ketika pindah dari Camp Nou, sebagaimana dilansir dari situs berita olahraga, Fox Sports.


1. Mauro Icardi

Mauro Icardi berhasil cetak gol tunggal untuk kemenangan di laga Inter Milan vs AC Milan.

Pecinta sepak bola lebih mengenal sebagai mesin gol Inter Milan yang jadi incaran klub-klub papan atas. Namun, tak banyak yang tahu Mauro Icardi merupakan jebolan akademi Barcelona.

Icardi bergabung di akademi Barcelona pada 2008 di usia 15 tahun. Tiga tahun kemudian, dia pindah ke tim junior Sampdoria sebagai pemain pinjaman dengan kontrak enam bulan. Kinerjanya terbilang oke dengan torehan 13 gol dalam 19 laga dan akhirnya klub yang bermarkas di Genoa merekrutnya secara permanen.

Setelah itu, kariernya mulai menanjak di Tanah Italia. Dia memulai debut senior di akhir musim 2011/12 di Serie B sebagai cadangan dan mencetak gol dalam 10 menit. Musim berikutnya, dia bermain untuk Sampdoria yang promosi ke Serie A dan mencetak 10 gol dalam 31 laga sebelum pindah ke Inter Milan.

Baca Juga

Sejak 2015/2016, dia sudah menjadi kapten Inter Milan dan sudah meraih Sepatu Emas Serie A Italia sebanyak dua kali. Saat ini dia menjadi pencetak gol Inter Milan terbanyak kesembilan dengan 113 gol dalam 191 laga. Wajar saja dalam wawancara beberapa waktu lalu, pemain 25 tahun ini mengatakan dia tak menyesal meninggalkan Barcelona.


2. Thiago Alcantara

Thiago Alcantara saat jalani latihan.

Selama di Barcelona, kinerjanya terbilang lumayan baik. Namun, tetap dia kalah bersaing dengan seniornya Xavi dan Andres Iniesta. Thiago yang lahir dari orang tua asal Brasil dan saat ini sudah jadi warga negara Spanyol memulai debut bersama Barcelona pada  tahun 2009.

Saat Pep Guardiola pindah ke Bayern Munchen, dia memboyong Thiago. Keputusan yang terbilang tidak sia-sia. Sekalipun di awal sempat kesulitan menyesuaikan diri akibat cedera, gelandang 27 tahun menjelma menjadi salah satu pemain inti yang membawa Die Rotten merajai Bundesliga dalam lima tahun terakhir.

Baca Juga

Thiago Alcantara sudah memasuki musim keenam di Bundesliga Jerman dengan torehan gol sebanyak 26 dari 163 laga dengan raihan 10 trofi.  Musim panas ini, Manchester United sempat tertarik memboyongnya dan Barcelona juga dikabarkan akan membawanya kembali mengingat Iniesta sudah pindah ke Jepang.


3. Pepe Reina

Pepe Reina saat menghalau bola pantai yang masuk ke wilayahnya.

Tidak banyak yang tahu bahwa pria berkepala plontos ini juga didikan La Masia, bersama dengan Victor Valdes yang akhirnya jadi kiper utama Barcelona.

Reina menembus tim utama Barcelona selama dua tahun sebelum Valdes dan di akhir musim 2001/02, Reina sudah bermain 49 kali.

Sebelum musim 2002/03, Louis Van Gaal menjadi manajer Azulgrana dan lebih memilih menggunakan rekrutan baru Robert Enke dibawah mistar. Reina akhirnya memilih bergabung dengan Villareal. Namun di musim yang sama, Van Gaal dipecat dan manajer baru, Radomir Antic, memilih Valdes sebagai kiper utama Barcelona.

Reina yang terkenal kocak di antara rekan-rekan tim nasional Spanyol menjadi kiper utama Villareal selama tiga tahun dan berperan membawa klub tersebut lolos ke Liga Champions Eropa untuk pertama kali sebelum bergabung dengan Liverpool pada 2005.

Baca Juga

Bersama The Reds, Reina memenangkan tiga penghargaan Sarung Tangan Emas untuk kiper terbaik tiga kali beruntun dan menjadi salah satu kiper terbaik sepanjang sejarah Liverpool.

Sembilan tahun bermain di Liverpool, Reina pindah ke Napoli dan Bayern Munchen sebelum akhirnya bergabung bersama AC Milan di musim 2018/19. Dia juga tampil 36 kali bersama tim nasional Spanyol walau menjadi kiper kedua di bawah Iker Casillas dan David de Gea.


4. Cesc Fabregas

Cesc Fabregas gelandang Chelsea

Cesc Fabregas sudah meninggalkan La Masia di usia belia untuk merantau ke Inggris bersama Arsenal di usia 16 tahun. Alasannya standar dan umum, karena kesempatan mainnya terbatas. Sepanjang memperkuat The Gunners dari 2004 sampai 2010, dia sudah mencetak 57 gol dalam 303 laga di semua ajang. 

Pada tahun 2008, dia menjadi kapten Arsenal. Di musim 2009/2010, dia membuktikan dirinya sebagai pemain efektif dengan mencetak 19 gol dengan torehan 16 asisst yang mana 15 gol dan 13 asisst dibukukan hanya dalam 27 laga saja.

Baca Juga

Sama seperti Jordi Alba, lulusan La Masia yang sempat pindah ke Valencia dan kini menjadi andalan Barcelona, Fabregas juga pernah kembali ke Camp Nou dan cukup sukses selama tiga tahun. Meski begitu, Fabregas memilih pindah ke Chelsea hingga sampai saat ini.

Terus Ikuti Berita Terbaru Seputar Sepak Bola Liga Spanyol Lainnya Hanya di INDOSPORT

BarcelonaLaLiga SpanyolLa MasiaLiga SpanyolTRIVIA

Berita Terkini