Perbandingan Santiago Solari dan Luis Milla, Siapa yang Terbaik?
INDOSPORT.COM – Real Madrid resmi mendepak Julen Lopetegui dan menunjuk Santiago Solari sebagai juru taktik baru.
Julen Lopetegui dipecat dengan alasan tidak mampu membawa hasil positif di 10 pertandingan terakhir. Selain itu, Real Madrid memiliki banyak target musim ini sehingga dirasa perlu segera melakukan pembenahan.
Santiago Solari yang sebelumnya menjabat pelatih Real Madrid Castilla dipilih sebagai pengganti Julen Lopetegui di tim utama. Beberapa nama sempat menghiasi kandidat pengganti Julen Lopetegui, tidak terkecuali eks pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla, yang sempat digadang-gadang bakal membesut salah satu tim di La Liga Spanyol.
Namun demikian, Luis Milla tidak kalah memiliki prestasi dibandingkan Santiago Solari. Keduanya sama-sama pernah bermain untuk Real Madrid semasa masih aktif sebagai pemain sepak bola. Lalu, bagaimana perbandingan di antara keduanya?
Berikut INDOSPORT menghadirkan perbandingan Santiago Solari dan Luis Milla.
1. Adu Tajam
Santiago Solari mengawali kariernya sebagai pemain sepak bola di Liga Argentina. Ia baru pindah ke Real Madrid pada tahun 2000.
Berposisi sebagai gelandang kiri, Santiago Solari selama 5 musim bersama Real Madrid sukses mengemas 10 gol dalam 131 pertandingan.
Meskipun begitu, Santiago Solari pernah menorehkan catatan yang lebih baik saat membela Atletico Madrid di musim 1999/2000 dan River Plate tahun 1999 hingga 1998.
Sementara itu, Luis Milla berhasil mengemas penampilan lebih banyak bersama Real Madrid dengan catatan 165 kali. Namun demikian, sosok yang dulunya berposisi sebagai gelandang bertahan ini hanya mampu membukukan 3 gol saja.
2. Raihan Trofi
Soal prestasi, Santiago Solari sukses membawa Real Madrid juara La Liga musim 2000/01 dan 2002/03. Selain itu, ia turut mengantarkan Los Blancos meraih gelar Liga Champions 2001/02, UEFA Super Cup 2002, dan Intercontinental Cup 2002.
Santiago Solari lebih banyak memberi gelar bagi Inter Milan pada Serie A Italia musim 2005/06, 2006/07, dan 2007/08.
Sementara itu, Luis Milla tidak kalah berprestasi bersama Real Madrid dengan meraih gelar La Liga Spanyol pada musim 1994/95 dan 1996/97. Sebelumnya, ia juga turut mengantar rival Barcelona juara La Liga Spanyol 1984/85.
Di level Eropa, Luis Milla baru sebatas membawa Valencia meraih runner up Liga Champions 1999/2000 dan 2000/01 serta UEFA Intertoto Cup 1998.
3. Pengalaman Melatih
Santiago Solari memulai kariernya sebagai pelatih pada tahun 2013. Ia langsung mendapatkan tugas untuk menangani tim Real Madrid Castilla pada tahun 2016.
Tercatat dari Juli 2016 hingga Oktober 2018, Santiago Solari membesut Real Madrid Castilla dalam 86 pertandingan dengan raihan 32 kemenangan, 29 imbang, dan 25 kekalahan dengan persentase menang sebanyak 37,21 persen.
Sementara itu, Luis Milla lebih banyak menghabiskan waktu melatih di tim nasional Spanyol usia muda. Bersama Spanyol U-21, ia berhasil meraih 20 kemenangan, 4 imbang, dan sekali kekalahan dengan persentase menang 75 persen.
Luis Milla bahkan sukses menyabet gelar juara Euro U-21 2011. Setelah itu, sempat membesut klub Uni Emirat Arab, Al Jazira, dan tim Spanyol, CD Lugo, dan Real Zaragoza.
Bersama Timnas Indonesia, Luis Milla berhasil menggondol medali perunggu di cabang sepak bola SEA Games 2017 Malaysia.
4. Luis Milla Lebih Baik?
Dari segi pengalaman melatih, Luis Milla lebih unggul pengalaman dan prestasi di level tim nasional. Meskipun begitu, Luis Milla belum pernah melatih tim besar sekaliber Real Madrid bahkan di kelompok usia muda.
Santiago Solari punya keunggulan prestasi sebagai mantan pemain. Selain itu, pengalaman lama melatih di akademi Real Madrid menjadi modal penting bagi Santiago Solari untuk mengikuti jejak Zinedine Zidane.
Zinedine Zidane sebelumnya juga hadir dari tim muda Real Madrid. Ia mampu menjawab keraguan publik dengan membawa Real Madrid menjuarai Liga Champions 3 tahun berturut-turut.
Ikuti Terus Berita Bola Internasional dan Sepak Bola di INDOSPORT.COM