x

3 Pemain Sepak Bola yang Sering Berpindah-pindah Benua dalam Kariernya

Sabtu, 8 Juni 2019 15:35 WIB
Penulis: Ridi Fadhilah Khan | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo

INDOSPORT.COM – Saat ini, kata loyalitas seringkali sulit ditemukan dalam tubuh seseorang pemain sepak bola profesional di jaman modern.

Kerap kali kita melihat suatu pemain berpindah-pindah klub dalam jangka waktu yang sebentar. Bahkan ada yang dalam satu tahun bisa berpindah klub sebanyak dua kali.

Tentu saja hal ini sangat berbeda dengan era Paolo Maldini, Francesco Totti, Steven Gerrard, hingga Ryan Giggs yang dikenal sebagai pemain One Man Club dan pemain yang setia.

Baca Juga

Alasan seperti uang, prestasi, hingga jam terbang menjadi salah satu mengapa para pemain sepak bola di zaman modern ini senang sekali berpindah-pindah klub.

Tak tanggung-tanggung, klub dari benua antahberantah pun kerap kali mereka jadikan destinasi demi meraih hal tersebut.

Seperti halnya dengan para pemain yang telah dirangkum oleh INDOSPORT ini. Siapa saja mereka? Berikut daftar pemain yang tercatat pernah bermain di lebih dari satu benua.


1. Marc Crosas Luque

Marc Crosas Luque.

Sebagai lulusan salah satu akademi terbaik di dunia, La Masia, karier Marc Crosas nyatanya tak mampu seindah teman-teman seangkatannya. Tercatat dirinya telah bermain di 10 klub yang berasal dari dua benua, yakni Eropa dan Amerika Selatan.

Berawal dari Barcelona C pada tahun 2005, karier Marc Crosas pun seringkali berpindah-pindah. Mulai dari Olympique Lyon hingga klub asal Meksiko CD Cruz Azul dan Leones Negros pernah ia cicipi dalam perjalanannya.

Puncak karirnya sendiri terjadi saat berseragam Santos Laguna klub asal Meksiko pada musim 2011/12. Tak butuh waktu lama bagi pemain Spanyol ini berkontribusi besar dalam kesuksesan Santos Laguna, trofi Liga Meksiko serta trofi Cup Clausura berhasil ia raih bersama klub tersebut.

Baca Juga

Sayang hubungan keduanya hanya terjalin selama dua tahun lamanya. Pada tahun 2014 ia dipinjamkan ke Leones Negros klub kasta kedua Meksiko. Satu tahun berselang ia dilepas secara cuma-Cuma ke Cruz Azul.

Saat ini Marc berstatus tanpa klub, setelah Cruz Azul tidak memperpanjang kontraknya lagi. Walau begitu, ia turut memiliki pekerjaan lainnya, yaitu sebagai pandit di salah satu stasiun tv Univision.


2. Lutz Pfannenstiel

Lutz Pfannenstiel.

Mungkin nama Lutz Pfannenstiel sangat asing di telinga para pencinta sepak bola dunia. Bagaimana tidak? Dirinya tak pernah sekalipun bertahan lebih dari satu tahun di sebuah klub.

Hingga memutuskan pensiun pada tahun 2001, Lutz tercatat sudah bermain dengan 27 klub yang berasal dari lima benua top, mulai dari Eropa hingga Afrika.

Tentu saja predikat pemain kutu loncat wajib disematkan kepadanya, mengingat perjalanan kariernya sebagai penjaga gawang sangatlah unik.

Klub-klub semenjana seperti Bareum SK hingga FC Haka dan Geylang United pernah ia bela sepanjang kariernya.

Bahkan dirinya memutuskan pensiun dari dunia si kulit bundar di sebuah klub bernama Ramblers dari liga Nambia yang notabene merupakan salah satu negara di Afrika.

Baca Juga

Kebiasaannya berpindah-pindah klub, ternyata masih ia lakukan saat menjadi manajer. Berawal dari klub Armenia, FC Bentonit Ijevan pada tahun 2007, dirinya terus berpindah-pindah hingga ke Ramblers pada tahun 2009.

Menariknya, walau jangka waktu Ijevan dan Ramblers hanya terpaut dua tahun, Lutz sejatinya telah berpindah-pindah sebanyak empat kali sebagai manajer ataupun asisten manajer.

Kini pria berpaspor Jerman ini tengah menikmati pekerjaannya sebagai pemimpin scouting klub Jerman TSG Hoffenheim sejak tahun 2011.


3. Freddie Ljungberg

Freddie Ljungberg, manager Arsenal U-23

Melihat nama pemain Swedia ini mungkin akan membingungkan. Pasalnya, Ljungberg dikenal sebagai salah satu pemain legendaris Arsenal pada era 2000-an.

Akan tetapi, tak banyak yang mengetahui, selepas hubungannya dengan The Gunners, Ljunberg kerap kali berpindah-pindah klub bagaikan kutu loncat.

Mulai dari West Ham United hingga Mumbai City menjadi sebagian kecil perjalanannya di dunia si kulit bundar. Tercatat delapan klub dari tiga benua berbeda menjadi saksi bisu dari karier Ljungberg selama 20 tahun.

Usai bermain di Inggris hingga 2009 bersama West Ham United, ia hijrah ke klub liga MLS, Seattle Sounders FC. Di Major League Soccer, Ljungberg bermain dia dua klub. Terakhir ia membela Chicago Fire.

Pada 2011, Ljungberg memutuskan untuk jajal kompetisi di benua Asia. Ia bermain untuk klub liga Jepang, Shimizu S Pulse dan pada 2014 ia bermain di liga India bersama Mumbai City.

Baca Juga

Bisa dikatakan bersama Arsenal merupakan puncak kariernya, terutama pada tahun 2006. Saat itu dirinya berhasil menyabet gelar pemain terbaik The Gunners dan Swedia walau gagal meraih satu pun gelar bergengsi kala itu.

Kini Ljungberg dipercayai oleh Arsenal untuk melatih tim muda The Gunners. Di sana, ia berhasil menunjukan kemampuannya dalam meracik strategi.

Dari sembilan pertandingan yang telah dijalaninya sebagai manajer, tercatat Ljungberg telah meraih lima kemenangan dan baru mengalami satu kekalahan dari tim muda Manchester City.

Marc Crosas LuqueLutz PfannenstielBola InternasionalFreddie LjungbergTRIVIA

Berita Terkini