x

Soal Tunggakan Gaji, Ini Penjelasan Manajer PSM Makassar U-19

Jumat, 23 November 2018 19:20 WIB
Penulis: Wira Wahyu Utama | Editor: Rafif Rahedian
Manajer PSM Makassar U-19, Ali Gauli akhirnya angkat bicara soal kisruh tunggakan gaji pemain.

INDOSPORT.COM - Manajer PSM Makassar U-19, Ali Gauli akhirnya angkat bicara soal kisruh tunggakan gaji pemain. Sebelumnya ramai diberitakan bahwa para pemain PSM Makassar U-19 terkatung-katung karena belum menerima gaji selama dua bulan.

Ali Gauli selaku menajer lantas menjelaskan bahwa para pemain tidak sepatutnya mengeluh untuk pulang kampung lebih awal. Alasannya karena durasi kontrak belum berakhir.

"Jika merujuk pada kontrak, para pemain PSM U-19, maka tidak sepatutnya pemain mengeluh dan mendesak untuk pulang. Durasi kontrak sampai Desember 2018," ujarnya dalam rilis yang diterima dari pihak PSM, Jumat (23/11/18) petang tadi.

Baca Juga

Kemudian Ali Gauli melanjutkan bahwa terkait tunggakan gaji, pihaknya tak menampik soal adanya keterlambatan pembayaran. Akan tetapi ia tetap berkomitmen untuk menyelesaikan kewajiban manajemen PSM Makassar U-19 tersebut.

"Terkait gaji, manajemen berkomitmen untuk menuntaskannya, karena itu sudah bagian dari kewajiban," ujarnya.

Sebelumnya juga diberitakan bahwa ada delapan pemain PSM Makassar U-19 terkatung-katung di Mess Wirabuana yang berada di JL. Amanagappa, Kota Makassar. Kedelapan pemain itu berasal dari luar Sulawesi-Selatan.

Terkait hal itu Ali Gauli mengatakan bahwa para pemain sengaja belum dipulangkan karena masih akan menjalani proses seleksi lanjutan.

"Lagi pula, pemain U-19 ini memang sengaja tetap didomisilikan di Makassar, karena masih akan ada progress selanjutnya. Siapa siapa yang akan naik kelas ke tim utama," ujar Ali.

"Rencananya dalam waktu dekat Pak Appi (CEO PSM Makassar) akan bertemu dengan staf pelatih dan seluruh pemain U-19," lanjutnya.


1. Keluhan Pemain PSM U-19

Gaji Pemain PSM U-19 belum mendapat gaji dan bongkar borok manajemen

Sementara itu penyerang sayap PSM U-19, Roni membeberkan perihal kontraknya bersama PSM. Pemain jebolan akademi Bali United ini mengaku tidak memegang surat kontrak dengan manajemen PSM Makassar U-19.

"Ya, tanda tangan kontrak tapi tidak diperlihatkan (secara jelas) dan tidak boleh difoto ataupun diambil. Gaji juga diberi langsung secara cash," ujarnya.

Roni sendiri merupakan pemain asal Kupang, Nusa Tenggara Timur. Ia datang seleksi ke PSM pertengahn tahun 2018 dengan perjanjian uang transport diganti apabila lolos seleksi. Sayangnya biaya akomodasi itu belum dibayar hingga kini.

"Uang tiket dari NTT ke Makassar biaya sendiri. Dijanjikan diganti apabila lolos ke seleksi tahap akhir. Saya lolos tapi uang transport itu belum digantikan."

Baca Juga

Roni juga mengaku sudah beberapa kali mendapat telepon dari orang tuanya di Kupang agar segera pulang. Sebab, dalam waktu dekat ini ia ingin berkumpul dengan keluarga untuk merayakan natal bersama.

“Saya sudah sering ditelepon orang tua di kampung untuk pulang. Katanya, kalau manajeman tidak mau bayar, nanti mereka yang beli tiket. Tapi saya tetap menunggu (gaji) dulu,” tambahnya.

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia Lainnya di INDOSPORT.

PSM MakassarLiga IndonesiaNusa Tenggara Timur

Berita Terkini