x

Kegagalan Timnas, Politisasi Sepak Bola, Hingga Kekerasan Suporter Indonesia Disorot Australia

Sabtu, 24 November 2018 13:24 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Ivan Reinhard Manurung
Suporter Indonesia di Piala AFF 2018 masih terlihat sepi.

INDOSPORT.COM - Masalah sepak bola yang belakangan ini terjadi di Indonesia mau tak mau membuat sorotan datang dari berbagai pihak. Tak terkecuali dari dunia internasional.

Salah satunya, baru-baru ini sorotan ke sepak bola Indonesia datang dari negara tetangga, Australia. Dimuat dalam halaman website University of Melbourne yang membahas seputar Indonesia, sebuah tulisan oleh Andy Fuller menyorti beberapa hal yang belakangan ini terjadi di sepak bola Tanah Air.

Baca Juga

Paling awal dalam tulisannya, pria yang selama ini mengeluti penelitian seputar kultur dan sepak bola di Indonesia itu menyoroti kegagalan Timnas Indonesia ambil bagian di Piala Asia 2019 yang akan berlangsung di Uni Emirtaes Arab (UEA) awal tahun nanti.

Menurutnya, kegagalan Timnas Indonesia melaju ke Piala Asia 2019 tak lepas dari masalah abadi yang menimpa liga sepak bola Indonesia. Mulai dari campur tangan politik dalam menjalankan Asosiasi Sepak Bola Indonesia (PSSI), masalah finansial dan profesional klub yang tidak layak, masalah kontrak pemain, wasit korup, pengaturan pertandingan, dan juga kekerasan yang tak berkesudahan antara suporter sepak bola di Indonesia.


1. Haringga Sirla

Suasana Pemakaman Haringga Sirila.

Khusus untuk kekerasan antara suporter sepak bola di Indonesia, Fuller mencotohkan kejadian besar yang terjadi beberapa bulan lalu, yakni kematian seorang Jakmania (pendukung Persija Jakarta) bernama Haringga Sirla di tangan beberapa orang suporter Persib Bandung, Bobotoh.

Fuller menyoroti kejadian tersebut seraya mengkaitkannya dengan kebiasaan suporter di seluruh daerah yang acap kali melakukan sweeping terhadap orang yang dicurigai sebagai bagian dari kelompok suporter rival mereka.

Baca Juga

Fuller dalam tulisannya juga sempat mengutip pernyataan Fajar Junaedi dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), yang  menunjukkan beberapa alasan yang seharusnya membuat dunia global memberikan perhatian terhadap kematian Haringga dan kasus kekerasan suporter lainnya.


2. Media Australia

Andy Fuller, Pemerhati sepak bola Indonesia asal Australia.

Perihal perhatian media international, Fuller juga tak menutup fakta bahwa media di luar Indonesia, sepertihalnya di Australia memang lebih tertarik untuk mewartakan insiden kekerasan di sepak bola Indonesia, alih-alih meliput perkembangan positifnya.

Padahal menuruntnya, sudah sewajarnya media Australia untuk lebih gencar ikut mempromosikan mengenai sepak bola di regional Asia. Mengingat mereka kini telah resmi menjadi bagian dalam dalam regional tersebut di dunia sepak bola.

Baca Juga

Diakhir tulisannya, Fuller juga menyebut bahwa masalah yang ada di sepak bola Indonesia saat ini takakan tuntas jika diserahkan sepenuhnya kepada PSSI.

"Jelas, itu adalah masalah yang tidak bisa dipecahkan PSSI sendiri. Ini adalah masalah yang memerlukan peningkatan infrastruktur, transparansi yang lebih besar, dan yang terkahir dan tak kalah penting, suporter harus mampu ambil bagian dalam pengelolaan dan memberikan kepercayaan dalam pertandingan," tulis pria yang akan meluncurkan buku berjudul 'Football in Indonesia: Passion, Violence and Mismanagement' pada 2019 mendatang itu.

Terus Ikuti Update Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya di INDOSPORT.COM

AustraliaPersib BandungPersija JakartaPSSIThe JakmaniaBobotohSuporter sepakbolaSuporterPiala Asia 2019Timnas IndonesiaBola InternasionalLiga IndonesiaHaringga Sirila

Berita Terkini