Solskjaer dan 4 Mantan Anak Buah Sir Alex Ferguson Yang Jadi Pelatih
INDOSPORT.COM - Ole Gunnar Solskjaer resmi menjadi pelatih sementara Manchester United menggantikan Jose Mourinho yang telah dipecat menyusul rentetan hasil tak memuaskan sepanjang musim ini dan perselisihan dengan beberapa pemain.
Solskjaer dikenang sebagai pahlawan yang menentukan kemenangan Setan Merah di laga final Liga Champions Eropa melawan Bayern Munchen musim 1998/99.
Pria Norwegia ini turun sebagai pemain cadangan yang mencetak gol penentu di detik terakhir di laga final yang dikenal sebagai 'dua menit paling gila'
Dia adalah salah satu anak didik Sir Alex Ferguson yang mengikuti jejak sang legenda, yaitu berkarier sebagai pelatih. Beberapa mantan pemain didikan pelatih fenomenal ini juga nyatanya cukup banyak yang menjadi pelatih dengan kiprah yang beragam. Ada yang berhasil, ada juga yang gagal.
Lalu siapa saja mereka? Berikut INDOSPORT rangkum dari berita sports, Foxsportsasia:
1. Ryan Giggs
Legenda Setan Merah ini menjadi pelatih sementara saat David Moyes dipecat pada 2014. Banyak yang melihat Giggs sebagai sosok ideal pengganti Fergie yang pensiun pada 2013. Maklum saja, Giggs sudah kenal seluk beluk klub tersebut.
Namun, semuanya tak selalu mulus. Dia menjadi manajer interim di empat laga terakhir dengan hasil dua menang, sekali imbang dan sekali kalah. Musim berikutnya, manajemen menunjuk Louis van Gaal menjadi pelatih dan Giggs menjadi asisten eks pelatih Bayern Munchen tersebut.
Setelah pelatih Belanda tersebut hengkang, Giggs diharapkan melatih Manchester United. Namun, manajemen memilih Jose Mourinho dan Giggs pun tersingkir yang kemudian menjadi pelatih timnas Wales.
Bagaimana rekornya menangani Gareth Bale dan kolega? Sejak menggantikan Chris Coleman, Giggs baru menorehkan tiga kali kemenangan. Mungkin, kualitas kepelatihan Giggs baru teruji ketika ia menjadi pelatih di level klub.
2. Mark Hughes
Saat ini dia berstatus tanpa klub setelah dipecat Southampton beberapa waktu yang lalu. Hughes pernah merasakan hasil memuaskan sebagai pelatih saat menangani Blackburn Rovers di era 2000an dengan menjadikan klub berlambang bunga itu menjadi salah satu tim enam besar.
Keberhasilan menghindari Blackburn dari degradasi dan tampil di Piala UEFA membuat Manchester City tertarik merekrutnya. Sayangnya, musim pertama kurang memuaskan dengan perolehan peringkat ke-10. Hughes dipecat.
Setelah itu, dia berpindah-pindah ke Stoke dan QPR dan rata-rata hanya bertahan sebentar karena hasil yang kurang baik.
Gary Neville
Sukses sebagai belum tentu bisa sukses saat menjadi pelatih. Hal itulah yang dirasakan oleh legenda Manchester United, Gary Neville.
Ia pernah menjadi pelatih sementara untuk klub La Liga Spanyol, Valencia bersama adiknya, Phil Neville menggantikan pelatih sebelumnya, Salvador 'Voro' Gonzales di akhir tahun 2015.
Meski ia lebih dipercaya untuk memegang taktik dibandingkan sang adik, namun Gary juga tak berhasil membawa atau mendongkrak performa dari Los Che. Akhirnya, ia hanya bertahan selama 3 bulan saja karena pada bulan Maret 2016 dirinya dipecat.
3. Roy Keane
Sama seperti eks rekannya Garry Neville, Keane adalah salah satu contoh mantan pemain hebat tak selalu jadi pelatih top juga. Karena menangani orang itu berbeda.
Keane yang dikenal meledak-ledak sempat merasakan keberhasilan membawa Sunderland meraih tiket promosi Liga Primer setelah dia pensiun pada 2006. Sayangnya, keberhasilannya tak lama sehingga dia akhirnya mundur pada 2008.
Lalu, pria Irlandia ini hijrah ke Ipswich Town dan meraih hasil lebih miris lagi. Dalam 14 laga pertama justru tak pernah menang sehingga akhirnya dipecat pada 2011.
Kemudian menjadi asisten pelatih di timnas Irlandia dan Aston Villa dan lagi-lagi tak bertahan lama. Ini jelas berbeda jauh dengan prestasinya selama jadi pemain dengan turut membawa Manchester United meraih 17 gelar selama masa baktinya di Old Trafford.
Ikuti terus berita sepak bola dan berita olahraga lainnya di INDOSPORT.COM