x

Lasmi Indriyani, Eks Manajer Persibara: Tak Kapok Meski Ditipu Mafia

Minggu, 23 Desember 2018 16:01 WIB
Penulis: Prabowo | Editor: Lanjar Wiratri
Lasmi Indriyani bongkar Mafia di liga 3.

INDOSPORT.COM - Jagat sepak bola Indonesia kembali digegerkan dengan isu praktik negatif dan kasus mafia sepak bola dan pengaturan skor. Mantan manajer Persibara Banjarnegara, Lasmi Indriyani, membongkar dugaan praktik penipuan yang dilakukan oknum Asprov PSSI Jawa Tengah dan ia tak kapok mengurusi sepak bola Indonesia meski sudah ditipu.

Dalam acara Mata Najwa Jilid II, mantan manajer Timnas Putri Indonesia tersebut menyebut beberapa pihak yang telibat dalam kasus itu. Tak hanya itu, Lasmi pun rugi hingga menyentuh angka Rp 1,5 miliar. 

Baca Juga

Dijanjikan Persibara bisa promosi ke Liga 2, namun tim berjulukan Laskar Dipayuda itu justru tersingkir sejak awal di pertarungan Liga 3 musim ini.

Merasa dizalimi, Persibara pun memilih jalan untuk membongkar borok Asprov PSSI Jateng ke publik. Dirinya juga sudah mundur akibat kasus tersebut.

Lalu bagaimana cerita perempuan berparas cantik itu bisa terjebak dalam kasus penipuan tersebut? Berikut petikan wawancara INDOSPORT  dengan sosok Lasmi Indriyani.
 


1. Cerita Awal Lasmi Ditipu Mafia Sepak Bola

Lasmi Indaryani bersama empat pemain Persibara Banjarnegara

INDOSPORT: Bagaimana cerita awalnya Anda bisa terjebak kasus penipuan ini?

Lasmi Indriyani: Kami mendapat tawaran dari Mr P, oknum pengurus Asprov PSSI Jawa Tengah untuk jadi tuan rumah babak 32 besar Liga 3. Katanya, kalau tidak jadi tuan rumah akan berat bisa lolos ke babak selanjutnya.

Lalu dia mengirim perempuan yang disebut sebaai anaknya. Katanya untuk jadi tuan rumah dan lolos ke fase selanjutnya kami harus membayar uang Rp 500-600 juta.
Katanya, uang itu untuk banyak kebutuhan mulai tender tuan rumah, pelaksanaan pertandingan dan berbagai hal lain. 

INDOSPORT: Lalu Anda langsung setuju dan memberikan sejumlah uang?

Lasmi Indriyani: Tidak. Kami sempat menolak karena angkanya cukup besar. Apalagi kamiNamun kami diberi penjelasan jika tidak jadi tuan rumah peluang untuk ke Liga 2 cukup berat.

Setelah ini kami mengirimkan uang dengan total Rp 225 Juta. Kami kirim dua tahap mulai Rp 175 Juta dan Rp 50 Juta. Kami kirimkan ke rekening atas nama Mr P tersebut. Juga ada perjanjian jika kami tidak jadi tuan rumah maka uang tersebut akan kembali penuh.

Namun ternyata kami tidak jadi tuan rumah dan tersingkir di babak itu (Persibara kalah dari Persedikab Kediri-red). Setelah kami minta uangnya lagi ternyata sudah habis.
Bahkan dari rincian yang diberikan, uangnya juga digunakan untuk kegiatan lain seperti sepak bola Porprov Banjarnegara. Namun tim sepak bola Banjarnegara juga kalah.

INDOSPORT: Kabarnya Anda juga diminta menjadi Manajer Timnas Putri Indonesia sebagai syarat?

Saya diberi tahu salah satu Anggota Exco PSSI, Ibu Papat Yunisal kalau Persibara ingin lolos ke Liga 2 harus ada kontribusinya terlebih dulu. Lalu saya ditawari menjadi manajer.

Semua kegiatan baik training camp maupun kejuaraan saya mengeluarkan uang sendiri. Setelah berjalannya waktu kami sudah tidak sanggup.

Lalu PSSI menawarkan pembiayaan dibagi dua. Namun sampai sekarang juga tidak ada kejelasan karena saya yang akhirnya membiayai semua. Namun semua sudah kami lalukan sesuai dengan apa yang diminta. Persibara tetap gagal promosi.

INDOSPORT: Akibat kasus ini, Persibara juga tidak siap menjalani lanjutan Piala Indonesia?

Lasmi Indriyani: Situasinya yang tidak memungkinkan. Kami harus mengumpulkan pemain lagi dan watuknya jelas tidak ada untuk proses itu.

Apalagi kami juga harus perlu banyak uang lagi untuk itu. Mustahil mengumpulkan skuat dengan waktu tinggal beberapa hari.


2. Tak Kapok Urusi Sepak Bola Meski Sudah Ditipu

Lasmi Indaryani dan Indra Sjafri

INDOSPORT: Siap dianggap kalah walk out (WO) ?

Lasmi Indriyani: Tidak masalah buat kami. Ada regulasi jika mengundurkan diri akan didenda Rp250 juta. Mau bagaimana lagi kami sudah habis-habisan.

INDOSPORT: Kabarnya setelah acara Mata Najwa, Anda justru mendapat serangan dengan berbagai pihak?

Lasmi Indriyani: Memang benar. Banyak netizen yang menyebut saya sebagai manajer bodoh karena Persibara tidak punya uang namun minta prestasi.

Bagi saya itu tidak masalah dan akan saya hadapi. Saya hanya tidak ingin ada korban-korban lain di kemudian hari. Kami juga beberkan semua yang terjadi.

INDOSPORT: Lalu, bagaimana prosesnya saat ini di kepolisian? Kabarnya Anda sudah dimintai keterangan dan beberapa barang bukti juga disita?

Lasmi Indriyani: Handphone saya dan beberapa print out transfer sudah disita pihak Polda Metro Jaya untuk jadi barang bukti. Kami masih mengumpulkan bukti transfer lain sebagai penguat.

Saya sudah berkomitman akan teruskan kasus ini, karena sudah mempertaruhkan banyak hal. Kalau tidak sampai tuntas, percuma perjuangan kami. Saya sudah siapkan kuasa hukum bernama Muyamin Saiman

Apalagi Kapolri juga sangat mendukung kami. Kami berharap kasus ini segera ada titik terang dan pelakunya diberi sanksi berat.

INDOSPORT: Setelah kasus ini, apakah Anda kapok mengurusi sepak bola?

Lasmi Indriyani: Tidak. Justru ini semakin membuat saya termotivasi untuk bisa mengurusi sepak bola dengan cara sportif. Saya ingin sepak bola ke depan berjalan dengan positif tanpa adanya praktik haram seperti ini.

Pengaturan Skor Pertandingan (match fixing)Liga IndonesiaLiga 3Lasmi IndaryaniPersibara Banjarnegara

Berita Terkini