x

Vegalta Sendai, Klub Sepak Bola 'Punk' di Balik Kebangkitan Pasca Tsunami Jepang

Rabu, 26 Desember 2018 16:25 WIB
Penulis: Annisa Hardjanti | Editor: Isman Fadil
Ilustrasi salah satuh klub sepak bola di Jepang terkena Tsunami

INDOSPORT.COM - Indonesia belum lama ini berduka usai bencana Tsunami menghantam Banten dan Lampung hingga memakan ratusan nyawa serta kerusakan di banyak area.

Tepat 14 tahun yang lalu, Tsunami juga mampir meluluhlantakan Aceh hingga ratusan ribu nyawa harus melayang. Tragedi tersebut secara nyata menguras air mata publik tanah air.

Tsunami menjadi momok, tak hanya bagi Indonesia, namun juga Jepang. Bencana gelombang besar tersebut punya cerita panjang di negeri matahari terbit itu. 

Baca Juga

Namun di sisi lain dari Tsunami, seluruh aspek kehidupan di negeri sakura itu terlatih untuk bangkit dari keterpurukan. Salah satunya adalah sepak bola. 

Vegalta Sendai menjadi potret jalinan cinta suporter dan klub sepak bola Jepang tersebut dalam melawan kedukaan serta bangkit bersama pasca Tsunami yang melanda Jepang tahun 2011 lalu. 


1. Klub Sepak Bola dengan Suporter 'Punk'

Dukungan dari suporter Vegalta Sendai

Vegalta Sendai menjadi klub sepak bola dengan pendukung yang kental akan suasana musik  'punk'. Klub tersebut pada awalnya menjadi potret pembrontakan atas pandangan sebelah mata klub-klub kota besar Jepang, hingga mereka akhirnya berdiri menjadi klub yang dibanggakan warga lokal. 

Dalam pertandingan yang mereka lalui, lautan atribut kuning dan biru memenuhi bangku suporter mereka. Alunan lagu The Ramones hingga Kiss and the Clash setia mengalun di stadion kala mereka berlaga. 

Lucunya, gaya 'punk' yang dianut oleh suporter mereka justru berbanding terbalik dengan para pemain klub Vegalta. Ketimbang 'punk', gaya pemain Vegalta cenderung lebih kuno. 

Hal itu bisa dikatakan menjadi faktor di mana Vegalta sempat ditinggal para pendukung. Namun bencana dramatis pun akhirnya membawa mereka pulang ke 'rumah' kembali. Vegalta Sendai. 


2. Mengawali Musim dengan Gempa Bumi

Dukungan dari suporter Vegalta Sendai

Bagi suporter Vegalta, musim 2011 akan menjadi tahun perjuangan bagi klub tersebut. Nyatanya, klub tersebut memang harus berjuang tak cuma di dalam, namun juga luar lapangan. 

Pertandingan perdana mereka pagi itu harus disambut dengan gelombang Tsunami yang menyerang wilayah Tohoku setinggi lebih dari 10 meter, setelah sebelumnya diguncang gempa berkekuatan 9,0 SR.

Usai disapu gelombang terbesar sepanjang sejarah bencana di Jepang tersebut, kurang lebih sebanyak 20.000 orang dilaporkan tewas dan juga hilang. 

Kerusakan infrastruktur pun tak dapat dihindari. Kebakaran terjadi di cukup banyak lokasi. Pemadaman listrik pun mewarnai banyak wilayah. Jaringan transportasi pun akhirnya ikut terputus. 

Tsunami membawa dampak kerugian yang sangat besar bagi warga Jepang, tak hanya dari segi materi namun juga psikologis. Butuh waktu untuk bangkit dari semuanya. 


3. Jadikan Stadion Rusak Sebagai Posko

Yurtec Stadium Sendai

Bencana tersebut membawa Vegalta pada segala cara untuk bangkit dan menjadi semangat tersendiri bagi suporternya. 

Kerja sama antara klub dan suporter mampu mewujudkan secercah harapan di tengah kondisi yang kalut pasca bencana Tsunami tersebut. 

Klub dan suporter melakukan mobilisasi, menyulap dengan sigap stadion mereka yang rusak mereka jadikan pusat distribusi logistik bagi para korban. 

Bersama dengan suporter setia, para pemain Vegalta terjun langsung untuk memberikan dukungan serta pertolongan bagi mereka yang membutuhkan. 


4. Perjalanan 500 Mil demi Vegalta Sendai

Pemain Vegalta Sendai klub sepak bola asal Jepang

Sebulan usai tragedi Tsunami dahsyat tersebut, Vegalta mendapatkan sorotan besar dari seluruh publik Jepang dalam laga perdana mereka yang dijadwal kembali. 

Yang menakjubkan, dilansir Copa90, sebanyak kurang lebih 3.500 suporter beratribut biru dan kuning melakukan perjalanan sekitar 500 mil untuk memberikan dukungan bagi Vegalta. 

Hujan tak menjadi penghalang bagi mereka memberikan dukungan untuk Vegalta. Dengan penuh penghayatan, suporter Vegalta menyanyikan lagu berjudul 'Take Me Hom, Country Road'.

Baca Juga

Banner-banner dukungan pun mewarnai stadion. Di sana tertulis, 'Untuk kawan-kawan, kami tidak akan kalah lagi sampa kami mampu membangun kembali kampung kalaman kami.'

Dukungan tersebut mengantarkan kemenangan perdana mereka di musim 2011. Delapan tahun kemudian, perjuangan mereka di dalam dan luar lapangan pasca Tsunami masih terus dikenang oleh Jepang hingga kini. 

Terus Ikuti Perkembangan Sepak Bola Seputar Bola Internasional Hanya di INDOSPORT.COM

JepangIn Depth SportsBola Internasional

Berita Terkini