3 Alasan Ivan Kolev Lebih Cocok Jadi Pelatih Persija Jakarta Dibandingkan Alfred Riedl

INDOSPORT.COM - Setelah dipastikan tak akan lagi dipimpin pelatih Stefano Teco Cuggura musim depan, manajemen Persija Jakarta bergerak cepat untuk mencari pengganti.

Seperti dutarakan Direktur Utama Persija jakarta Gede Widiade, kini ada dua nama pelatih asing yang mereka sedang dekati, yakni Ivan Kolev dan Alfred Riedl.

"Soal pelatih memang sudah mengerucut. Saya berhasrat untuk meminta Alfred Riedl atau Ivan Kolev (melatih)," ujar Gede kepada wartawan di Jakarta, Jumat (04/01/19).

Kedua nama pelatih tersebut memang tak bisa dipungkiri memiliki kualitas yang mumpuni bahkan terhitung dekat dengan sepak bola Indonesia. Namun jika membandingkan keduanya, nama Ivan Kolev rasanya sedikit berada di depan dibandingkan sosok Alfred Riedl.

Setidaknya ada tiga kelebihan yang dimiliki pelatih asal Bulgaria itu jika ditunjuk menjadi juru taktik Persija Jakarta dibandingkan pesaingnya asal Austria. Apa saja keunggulan tersebut, berikut INDOSPORT.com menjabarkan.

1. Lebih Pengalaman di Level Klub

Memiliki kedekatan dengan sepak bola tanah air karena pernah melatih Timnas Indonesia, Ivan Kolev memiliki nilai lebih karena juga pernah beberapa kali memimpin klub Liga Indonesia.

Mulai dari Persija Jakarta, Mitra Kukar, Persipura Jayapura, Sriwijaya FC hingga PS TIRA pernah merasakan tangan dingin pelatih 61 tahun itu. Bandingkan misalnya dengan Riedl yang hanya pernah melatih PSM Makassar pada level klub di Liga Indonesia.

Pengalaman itu memang tak bisa menjadi tolok ukur kualitas keduannya, namun yang jelas melatih Timnas Indonesia pasti akan berbeda dengan menangani sebuah klub. Hal itu juga pernah diakui sendiri oleh Kolev dalam sebuah kesempatan. Utamanya perihal waktu untuk memilih dan membentuk tim hingga akhirnya mengembangkan taktik.

2. Pengalaman Persija Jakarta

Pengalaman Kolev di level klub juga berkaitan langsung dengan pengalamannya menukangi Persija Jakarta pada musim 1999/2000.

Bersama Persija Jakarta itu juga lah pertama kalinya Kolev menjejakan kaki di Indonesia hingga akhrinya mengembangkan karier kepelatihannya.

Hanya semusim bersama Macan Kemayoran, Kolev pun bisa membawa prestasi yang cukup baik dengan menjadi juara di turnamen pramusim Brunei Invitation Cup dan masuk babak semifinal Liga Indonesia.

3. Kontroversi

Kedua pelatih, dengan pengalamannya di level internasional memang cukup sering melakukan protes terkait keputusan-keputusan aneh yang dibuat wasit di Liga Indonesia. 

Namun dibandingkan Kolev, Riedl lebih vokal melakukan protes bahkan hingga hal-hal non teknis di luar lapangan. Bahkan sering kali komentar pelatih 69 tahun itu menyulut kontroversi di kalangan sepak bola Indonesia.  Mulai dari komentarnya ke suporter hingga komentar yang menyulut adanya dugaan pengaturan skor di Piala AFF 2015.

Komentar Rield yang sering kali terang-terangan itu juga bahkan beberapa kali menyulut namanya dalam konflik dengan PSSI.

Dengan kenyataan tersebut, maka rasanya Kolev akan relatif lebih aman untuk diberikan kepercayaan. Apa lagi dalam beberapa tahun ke belakang, manajemen Persija Jakarta cukup aktif berusaha memperbaiki kondisi dan reputasi tim baik di dalam maupun di luar lapangan.