x

3 Hal yang Perlu Dilakukan Darije Kalezic untuk Bawa PSM Makassar Berprestasi

Minggu, 3 Februari 2019 18:07 WIB
Editor: Juni Adi
Darije Kalezic, pelatih asal Bosnia yang dirumorkan melatih PSM Makassar di Liga 1 2019.

INDOSPORT.COM - Teka-teki pelatih baru PSM Makassar untuk musim depan akhirnya terjawab sudah. Klub berjuluk Tim Juku Eja itu memutuskan untuk mengontrak Darije Kalezic sebagai pengganti Robert Rene Albert.

Kepastian tersebut diumumkan oleh PSM melalui akun Instagram resminya, lewat video perkenalan. Sebelum memutuskan berkarier di Indonesia, juru taktik asal Swiss sudah malang melintang di kawasan sepak bola Asia dan Eropa. 

Terakhir dirinya melatih klub asal Australia (A-League), Wellington Phoenix FC. Sedangkan di Eropa, ia bernap membesut tim-tim asal Belanda.

Baca Juga

"Pastinya dari Eropa dan dikontrak satu tahun dulu. Ya, intinya pelatih baru ada di situ (rumor yang selama ini beredar)," kata CEO PSM, Munafri Arifuddin beberapa waktu lalu.

Membesut tim besar sekelas PSM, beban berat tentunya ada di puncak Kalezic. Di musim pertamanya ini, ia langsung diberi target juara oleh manajemen.

"Target tentunya lebih baik dari pelatih sebelumnya (juara)," sambung pria yang karib disapa Appi itu.

Lantas, hal-hal apa saja yang sekiranya perlu dilakukan Darije Kalezic untuk bisa mencapai target tersebut? Berikut INDOSPORT coba merangkumnya:


1. Mewaspadai Kerasnya Persaingan Liga 1

Bhayangkara FC VS PSM Makassar

Dalam dua musim terakhir, persaingan gelar juara di kompetisi Liga 1 dikenal sangat keras dan sengit. Hal itu terbukti dari beberapa pelatih yang pernah menjadi korban (pemecatan), karena tidak mampu mencapai ekpektasi tinggi dari manajemen klub.

Tercatat, ada 14 pelatih yang merasakannya pada Liga 1 musim 2017 lalu. Kebanyakan gagal membawa tim yang ditukanginnya meraih hasil maksimal.

Di musim 2018 pun pemecatan-pemecatan pelatih juga masih tetap terjadi, baik di paruh musim maupun di akhir musim. Kendati demikian, hal itu tidak membuat beberapa pelatih ketakutan untuk coba peruntungannya di musim baru.

Penjabaran singkat di atas tentunya sudah cukup, untuk menggambarkan bagaimana kerasnya persaingan di liga Indonesia dari musim ke musim. 

Itu jelas menjadi warning bagi pelatih baru PSM, Darije Kalezic jika dirinya tidak ingin mengalami nasib serupa. Apalagi pelatih berusia 49 tahun itu hanya mempunyai waktu selama satu tahun, untuk mengakhiri puasa gelar PSM.


2. Menciptakan Konsistensi

Situasi pertandingan Kalteng Putra vs PSM Makassar

Diawal musim Liga 1 2018 bersama Robert Rene Albert, PSM Makassar sempat menunjukan performa yang cukup gemilang.

Dari 10 laga di awal musim, PSM hanya mengalami tiga kali kekalahan. Kemenangan demi kemenangan sempat diraih oleh PSM. Mereka pun merangsek ke papan atas, dan menjadi salah satu kandidat juara.

Namun sayang, di paruh kedua Liga 1 2018 konsistensi jadi musuh besar Rene Albert. Di laga-laga penting nan krusial untuk menggeser Persija dari puncak klasemen kala itu, penampilan PSM justru memburuk.

Tak jarang mereka malah mengalami kekalahan. Hingga klimaksnya saat laga terakhir kemenangan besar PSM terasa hambar, karena gelar juara jatuh ke tangan Persija usai menang atas Mitra Kukar di laga terakhir.

Hal tersebut membuat PSM kembali harus puas gelar, sejak terakhir kali merasakannya pada tahun 2002 lalu. Jika permasalahan konsistensi bisa dikendalikan oleh Darije Kalezic, bukan tidak mungkin dirinya bisa membawa PSM juara di musim pertamanya atau Liga 1 2019 nanti.


3. Menciptakan Pertahanan yang Kuat

Bek PSM Makassar, Abdul Rahman.

Garangnya lini depan PSM Makassar musim lalu, tidak diimbang dengan kokohnya lini belakang mereka. Hal ini lah yang wajib dibenahi Darije Kalezic jelang kompetisi musim baru.

Faktor kegagalan juara PSM juga tak lepas dari keroposnya lini belakang mereka, di laga-laga krusial. Bahkan, tak jarang gol-gol konyol seperti bunuh diri melibatkan bek PSM kerap terjadi musim lalu.

Contohnya ketika melawan Persija, sebuah laga menentukan untuk merebut gelar juara. Secara mengejutkan, Abdul Rahman mencetak gol ke gawang sendiri.

Pada menit ke-27, dirinya berniat  menghalau bola hasil tendangan bebas Renan Da Silva justru membelokkan si kulit bundar ke sisi kiri gawang.

Sebelumnya, pada pertandingan kontra Persebaya Surabaya di pekan 30, Juku Eja juga terkesan kemasukan gol dengan cara konyol. Namun bukan Abdul Rahman, melainkan Steven Paulle yang jadi aktor.

Saat itu, ketika kedudukan masih 0-0, Paulle yang mendapat bola liar justru menanduk bola ke arah pertahanannya sendiri, di mana sudah ada pemain Persebaya, Ferinando Pahabol berdiri bebas di kotak penalti, dan dengan mudah menceploskan bola.

PSM MakassarPiala PresidenPiala AFCLiga IndonesiaLiga 1TRIVIADarije Kalezic

Berita Terkini