x

3 Tantangan Klub Indonesia Melantai di Bursa Saham Menurut Hans Kwee

Selasa, 12 Februari 2019 15:16 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
Logo Klub Liga 1 2019

INDOSPORT.COM - Saat ini dua klub sepak bola Indonesia Bali United dan Persija Jakarta berencana untuk melantai di bursa saham. Berikut tiga tantangannya.

Bali United dan Persija Jakarta dikabarkan akan terjun ke bursa saham dalam waktu dekat. Hal ini dibenarkan langsung oleh Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna Setya.

"Persija belum ke IDX. Bali United sudah menyampaikan rencana secara lisan (Initial Public Offering/IPO), tapi belum menyampaikan dokumen," ujar Nyoman di Jakarta, Senin (11/02/19).

Baca Juga

Oleh sebab itu ternyata ada tiga tantangan yang akan dihadapi oleh para klub sepak bola Indonesia yang ingin melantai ke bursa saham. Apa saja itu?


1. Membangun Opini

Direktur Investa Saran Mandiri, Hans Kwee.

Menurut Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee, tantangan pertama adalah membangun opini publik kalau dunia sepak bola nasional ini suatu industri dengan prospek tinggi.

"Artinya kalau klub berkembang dengan bagus, kompetisi berkembang bagus, dengan profesional, harga klub akan meningkat banyak. Sehingga nilai keuntungan investor akan meningkat," tutur Hans Kwee saat berbincang dengan INDOSPORT di Jakarta, Selasa (12/02/19).

Baca Juga

Saat ini opini yang mencuat kencang di masyarakat kalau klub sepak bola Indonesia gampang diatur skor pertandingan oleh para pelaku praktik curang ini.

"Nah opini-opini ini harus dilawan oleh klub-klub sepak bola. Artinya permainan skor itu juga terjadi di luar negeri tapi tidak banyak, gitu," tambah Hans.


2. Profesionalisme

Ini alasan PSSI tunjuk wasit FIFA di Final Liga 3.

Lebih lanjut Hans juga menilai kalau tantangan ketika klub terjun ke bursa saham adalah bagaimana profesionalisme para pemain ketika bertanding.

"Apalagi pemain sepak bola berani melawan wasit. Terjadi tawuran baik pemain terhadap wasit atau antarpemain itu harus dihilangkan," katanya.

Baca Juga

Sebab wasit yang memimpin pertandingan harus dihormati. Sebab keputusannya dalam suatu kejadian sudah seusuai dengan regulasi yang dijalankan sang wasit.


3. Jaga Reputasi Klub

Ilustrasi logo Liga 1 2019.

Kemudian Hans pun ikut menyoroti bagaimana para suporter harus bisa menjaga reputasi klub dengan tidak tawuran ketika sudah terjun ke bursa saham di masa mendatang.

"Artinya kalau di luar negeri itu, ketika suporternya macem-macem, klubnya kena sanksi. Nah itu harus benar-benar diperhatikan oleh suporter," jelas Hans.

Sehingga suporter boleh fanatik mendukung suatu klub tetapi jangan sampai anarkis lagi nantinya. Agar saham klub yang dipujanya tidak merosot.

Baca Juga

Lebih lanjut kalau ketiga tantangan ini bisa dijalankan, nantinya industri sepak bola Indonesia akan terus berkembang.

"Saya lihat industri sepak bola Indonesia dalam beberapa tahun ini cukup berkembang dengan melihat pemain asing yang mulai banyak masuk," ujar Hans.

Direktur Investa Saran Mandiri, Hans Kwee.

Ia juga menyoroti perkembangan para pemain muda Indonesia yang meraih prestasi. Nantinya jika pembinaan bagus, bisa tertuang ketika menjadi senior.

"Ya, pasti satu kali saya berharap Timnas Indonesia bisa tampil di Piala Dunia," pungkas Hans.

Terus Ikuti Update Liga Indonesia dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM

Persija JakartaBali UnitedLiga IndonesiaTRIVIA

Berita Terkini