3 Terobosan PSSI Era Joko Driyono yang Patut Diancungi Jempol
INDOSPORT. COM - Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, memang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Satgas Anti Mafia Sepak Bola.
Namun, selama bertugas di PSSI, khususnya ketika masih menjadi Wakil Ketua Umum dari Edy Rahmayadi, Joko Driyono mampu membuat beberapa terobosan untuk jagat sepak bola Indonesia.
Ya, Satgas Anti Mafia Sepak Bola akhirnya menetapkan Joko Driyono sebagai tersangka karena melanggar hukum dengan memasuki suatu tempat yang telah dipasang garis polisi (police line). Selain mendapat status tersangka, Joko Driyono juga dicekal untuk berpergian ke luar negeri.
"Kamis kemarin penetapan tersangka Pak Joko Driyono, setelah dilakukan mekanisme penetapan tersangka dengan gelar perkara," ujar Ketua Tim Media Satgas Anti Mafia Bola, Polisi Argo Yuwono, seperti dikutip dari Antara.
"Ya benar, surat pencegahan ke luar Indonesia untuk Pak Joko Driyono yang dikirim ke Imigrasi hari ini Jumat 15 Februari 2019," tutur Argo.
Kabar tersebut memang seakan menjadi citra buruk tersendiri bagi Joko Driyono dalam kiprahnya di PSSI. Namun, jika mau ditelisik, Joko Driyono juga mampu mencatatkan sejumlah prestasi tersendiri.
Khususnya ketika Joko Driyono masih menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI dari Edy Rahmayadi. Joko Driyono bisa menghasilkan terobosan-terobosan untuk jagat sepak bola Indonesia.
Wajar sejatinya bila hal itu bisa terjadi. Bagaimana tidak, Edy datang dari ranah militer, sehingga Joko Driyono yang punya pengalaman lebih banyak menjadi otak utama di balik segala terobosan PSSI.
Lalu, apa saja terobosan-terobosan yang telah dibuat Joko Driyono tersebut? INDOSPORT mencoba merangkumnya ke dalam ulasan singkat berikut ini.
1. Liga 1 U-19
Kompetisi jenjang umur menjadi hal yang akan sangat baik bagi program pembinaan pemain muda. Hadirnya kompetisi macam ini, akan membuat bakat-bakat muda potensial bisa lebih terasah dan makin matang.
Hal itu sekiranya juga telah disadari Joko Driyono ketika menjabat Wakil Ketua Umum PSSI. Joko Driyono membuat terobosan dengan menggelar kompetisi Liga 1 U-19.
Hasil dari kompetisi usia muda tersebut pun terbilang lumayan. Setidaknya sudah ada dua pemain jebolan Liga 1 U-19 yang sudah mencuri perhatian, yakni Todd Rivaldo Ferre (Persipura Jayapura) dan Beckham Putra (Persib Bandung).
2. Elite Academy Liga 1 U-16
Sudah seperti yang disebutkan di atas, kompetisi jenjang umur akan sangat baik bagi program pembinaan pemain usia muda. Peran Joko Driyono di PSSI pun juga menerapkan hal tersebut ke jenjang umur yang lebih muda lagi dari U-19.
Setidaknya kini sudah ada kompetisi Elite Academy Liga 1 U-16. Ya, para klub diwajibkan untuk memiliki akademi yang membina para pemain U-16 yang kemudian diikutsertakan pada kompetisi tersebut.
Meski harus diakui, kalau kompetisi Elite Academy Liga 1 U-16 masih menemui beberapa kekurangan, penyelenggarannya sejatinya tetap bermaksud baik.
Apalagi belakangan ada pula fenomena Timnas Indonesia U-16 yang sempat menorehkan prestasi di level internasional, makin menguatkan sisi positif penyelenggaraan Elite Academy Liga 1 U-16.
3. Menghidupkan Kembali Kratingdaeng Piala Indonesia
Pada tahun 2017 lalu, di saat gelaran Liga 1 dimulai pertama kali, kompetisi Piala Indonesia belum muncul ke permukaan. Namun, setahun berikutnya, yang terjadi sungguhlah berbeda.
Ya, pada tahun 2018, gelaran Piala Indonesia seakan menemukan nafasnya lagi. Piala Indonesia kembali bergulir dan diikuti klub-klub Indonesia dari Liga 1 hingga Liga 3.
Langkah ini juga menjadi bagian dari terobosan Joko Driyono ketika menjabat Wakil Ketua Umum PSSI. Meski harus diakui, sekarang Piala Indonesia menemui banyak permasalahan akibat banyaknya penundaan jadwal pertandingan dan sejumlah problematika lainnya.