x

Manajer Madura FC: Ratu Tisha dan Kawan-kawan di PSSI Sebaiknya Mundur

Sabtu, 16 Februari 2019 11:12 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Ivan Reinhard Manurung
Sekjen PSSI, Ratu Tisha.

INDOSPORT.COM - PSSI (induk tertinggi bola Indonesia) seolah tidak berhenti diterpa kabar kurang menyenangkan. Terbaru, PLT Ketua Umum PSSI, Joko Driyono baru saja ditetapkan sebagai tersangka.

Setelah menggeledah kediaman Joko Driyono pada Kamis (14/02/19) malam lalu, Satgas Anti Mafia Bola kemudian langsung menaikkan statusnya menjadi tersangka pada Jumat (15/01/19) malam.

Baca Juga

Penetapan ini disampaikan langsung oleh Ketua Tim Media Satgas Anti Mafia Bola, Polis Argo Yuwono, yang dalam kesempatan itu juga memberitahu bahwa Jokdri sudah dicekal untuk berpergian ke luar negeri.

Dengan adanya kejadian ini, banyak pelaku dan pencinta sepak bola Indonesia, yang berharap agar terjadi revolusi besar-besaran di tubuh PSSI. Salah satu yang mendukungnya adalah Manajer Madura FC, Januar Herwanto.

Baca Juga

"PSSI harus memiliki rasa malu yang tinggi. Saya jika ada di komite eksekutif, pasti sudah serempak mundur dan (opsi menggelar) KLB itu sudah enak," ujar Januar saat dihubungi oleh awak portal berita olahraga INDOSPORT.

Lebih lanjut, Januar juga menghimbau agar jajaran petinggi PSSI yang lain seperti Sekjen Ratu Tisha agar legowo menanggalkan jabatannya. Semua itu dinilainya demi kemajuan sepak bola Indonesia sendiri.

Baca Juga

"PSSI harus tahu diri lah, punya rasa malu yang tinggi. Ini momen yang tepat. (Ratu) Tisha dan kawan kawan itu mundur sudah, tidak ada kata lain, mau ngapain lagi?"

"Gusti Randa mau bicara (apa pun) soal Komite hukum, mau bagaimana lagi, (kondisinya) sudah seperti ini. Mereka mundur, di clear (bersihkan). Karena sepak bola kita ini masa depan, bukan hanya memikirkan cita-cita sesaat," pungkasnya.

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya di INDOSPORT.COM

PSSIJoko DriyonoPengaturan Skor Pertandingan (match fixing)Liga IndonesiaRatu TishaMadura FCSatgas Anti Mafia Sepak Bola

Berita Terkini