Tumpas Match Fixing, PT LIB Kembali Gandeng Perusahaan Statistik Eropa

INDOSPORT.COM - Operator kompetisi sepak bola nasional PT Liga Indonesia Baru (LIB) kembali menggandeng Sportradar untuk memberantas pengaturan skor pertandingan (match fixing).

Isu match fixing terus menyeruak ke permukaan dan menjadi perbincangan hangat di kalangan publik sepak bola Tanah Air. Kasus ini terjadi pada ajang Liga 2 musim lalu, tepatnya menjelang akhir 2018.

Chief Executive Officer (CEO) PT LIB, Risha Adi Widjaya, menjelaskan bahwa kerja sama dengan Sportradar merupakan kali kedua setelah sebelumnya pernah terjalin pada 2018.

"Sportradar bukan hanya menyangkut data, karena mereka juga mengetahui karakter atau gerak-gerik suatu pertandingan," ujar Risha di Jakarta, Sabtu (16/2/19).

Sportradar merupakan perusahaan penyedia data yang berbasis di Kota St. Gallen, Swiss. Mereka memiliki metode yang disebut Fraud Detection System (FDS) untuk mencegah manipulasi dalam sebuah pertandingan.

Metode tersebut telah digunakan UEFA, termasuk Federasi Sepak bola Jerman (DFB). Federasi Sepak bola Asia (AFC) bahkan telah menjalin kerja sama dengan Sportradar sejak 2013 lalu.

1. Langkah Pencegahan

PT LIB menilai Sportradar sebagai partner yang tepat untuk memberantas match fixing karena memiliki rekam jejak mentereng dalam praktik tersebut.

"Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencegah terjadinya kejahatan di sepak bola Indonesia," sambung Risha.

Rencananya, PT LIB dan Sportradar akan melakukan sosialisasi dan edukasi tentang match fixing ke para kontestan Liga 1 2019 pada Maret mendatang.

Sportradar juga disebut bisa melakukan kerja sama dengan pihak kepolisian internasional (Interpol) untuk menindak langsung pihak yang terlibat kasus match fixing.

Terus Ikuti Update PT Liga Indonesia Baru dan Berita Sepak Bola Nasional Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM.