Main di Kasta Atas, Ini 4 Klub yang Berganti Nama dan Homebase di Liga 1

INDOSPORT.COM - Klub Perseru Serui akhirnya meninggalkan Papua dan hijrah ke Lampung. Tak hanya homebase, Perseru pun mengubah nama tim menjadi Badak Lampung FC. 

Fenomena klub yang pindah home base dan nama di Indonesia bukanlah barang baru. Dalam satu dekade terkahir, hal  ni semakin populer dilakukan. 

Setelah era Pelita Jaya yang kerap berpindah kandang dan juga Sriwijaya yang mengakuisisi Persijatim, setidaknya ada empat tim Indonesia lainnya yang berganti nama dan home base serta bermain di kasta teratas.

Ya, keempat tim 'baru' rasa lama itu sendiri tak butuh untuk bermain di kasta tiga atau dua, melainkan langsung bermain di liga utama mengikuti kasta klub asal mereka terdahulu.  

Lalu, siapa saja empat klub-klub Liga 1 yang telah mengalami perubahan nama dan home base? Berikut ulasannya. 

1. 1. Bali United

Bali United lahir pada 2015 sebagai reinkarnasi dari Persisam Putra samarinda. Pada 15 Februari 2015, seorang pengusaha bernama Pieter Tanuri mengambil alih klub Persisam yang tengah kesulitan finansial.

Persisam pun berpindah kandang ke Bali dan mengubah nama menjadi Bali United FC. 

Perubahan nama tim peserta Liga Indonesia itu dilakukan usai menjalin kerja sama dengan salah satu produsen ban Corsa Motor Cycle Tire (PT. Multistrada). 

Menurut Komisaris Utama Pusam, Harbiansyah Hanafiah, pihaknya bersedia mengubah nama dan bermarkas di Bali sekaligus menyerahkan kepemilikan Pusam, karena di Pulau Dewata itu belum ada tim sepak bola profesional yang berlaga di Liga 1.

2. 2. Bhayangkara FC

Berbeda dengan Bali United, munculnya klub Bhayangkara FC sedikit lebih rumit. 

Bhayangkara muncul diawali dualisme yang ada di tubuh klub Persebaya Surabaya. Saat itu, Persebaya terpecah dan memisahkan diri ke Liga Primer Indonesia sebagai Persebaya 1927. 

Lalu, ada sebuah klub lama bernama Persikubar Kutai Barat yang dibeli dan dibawa ke Surabaya serta diubah namanya menjadi Persebaya Surabaya.

Namun, pada 2015 Persebaya yang berasal dari Persikubar ini dilarang tampil di Piala Presiden 2015. Demi mengantisipasi hal ini, manajemen pun mengubah nama menjadi Persebaya United. 

Namun, saat lolos 8 besar, lagi-lagi Persebaya United diminta mengubah nama. BOPI meminta agar Persebaya United meninggalkan nama Persebaya lantaran hak paten dan logo ada di tangan Persebaya 1927.

Klub pun mengubah nama menjadi Bonek FC sebelum akhirnya berubah lagi menjadi Surabaya United lantaran diprotes Bonek Mania. 

Pada gelaran Piala Jenderal Sudirman April 2016, klub Surabaya United merger dengan PS Polri dan mengubah nama menjadi Bhayangkara FC dan berkompetisi di ISC A. Eksistensi Bhayangkara FC pun berlanjut sampai ke Liga 1 yang kita kenal saat ini. 

3. 3. Madura United

Klub Madura United berawal dari penggabungan Persipasi Bekasi dengan Pelita Bandung Raya yang berlaga di Liga Super Indonesia. 

Namun, tak bertahan lama, pemilik Persipasi Bandung Raya menjual klub kepada Achsanul Qosasi untuk kemudian diubah nama menjadi Madura United dan pindah homebase ke Madura. 

4. PS TNI/PS Tira Persikabo

PS TNI awalnya eksis sebagai penggabungan klub PSMS Medan dan Tentara Nasional Indonesia pada 2015 lalu. 

Namun pada tahun 2016 kedua tim kembali berpisah jalan di mana PSMS Medan kembali berdiri sebagai klub sendiri. 

Akhirnya, pada 13 Maret 2016 klub ini mengakuisisi Persiram Raja Ampat untuk menjadi PS TNI. 

PS TNI berkompetisi di Liga 1 2017. Pada musim 2018, klub ini lagi-lagi berganti nama menjadi PS Tira dan bermarkas di Bantul, Jawa Tengah.  

Selesai bergulirnya liga 1 2018, PS Tira merger dengan Persikabo Bogor dan menjadi PS Tira Persikabo. 

PS Tira Persikabo adalah bentuk teranyar dari klub ini yang bakal bermain di Liga 1 2019. 

Terus Ikuti Perkembangan Sepak Bola Indonesia dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM