3 Fakta Mengejutkan Boaz Solossa: Dari Diincar 2 Klub Eropa hingga Bobol Gawang Uruguay
INDOSPORT.COM - Bertepatan pada tanggal 16 Maret 2019, seorang bintang sepak bola asal Papua Boaz Solossa genap berumur 33 tahun dan sepanjang kariernya di Indonesia terdapat beberapa fakta mengejutkan yang terjadi. Apa saja itu?
Tak banyak yang menyangka jika bakat pemain kelahiran Sorong ini mampu berkembang pesat hingga menembus Timnas Indonesia berbagai level, bahkan Boaz berhasil masuk skuat timnas senior di usia yang cukup belia.
Di level klub pun Boaz Solossa mampu mengukir sejumlah tinta emas dalam kariernya, di mana ia mampu membawa Persipura menjuarai kasta tertinggi Liga Indonesia sebanyak 3 kali, yakni pada 2008/09, 2010/11, dan 2013.
Sejumlah gelar individu pun juga berhasil ia sabet sepanjang mentas di Liga Indonesia, diantaranya ISL Top Scorer pada musim 2008/09, 2010/11, dan 2013 serta ISL Player of the Year pada 2008/09, 2010/11, dan 2013.
Sempat dicap pemain bengal lantaran beberapa aksi emosionalnya saat bertanding, pelan tapi pasti pemilik 48 caps bersama Timnas Indonesia ini mulai berubah dan menunjukkan sisi kedewasaanya.
Untuk mengenal lebih lanjut sosok Boaz Solossa yang kemarin genap berumur 33 tahun, berikut INDOSPORT.com coba mengulas 3 fakta mengejutkan Boaz Solossa selama berkarier di dunia sepak bola.
1. Hampir Bergabung Dengan Tim Eropa
Pada masa keemasannya, Boaz sempat 'dipaksa' pelatih Timnas saat itu Peter Withe untuk meningkatkan kualitas bermainnya dengan mencoba trial dengan tim divisi dua Liga Inggris.
Namun Boaz yang sangat dekat dengan keluarga tak mau mengambil kesempatan tersebut, dan tetap memilih bertahan berasama Persipura Jayapura.
Tak hanya sekali, pada tahun 2011 lalu Boaz juga diminati dua tim luar negeri yakni Cesena dari Liga Italia dan VVV Venlo di Liga Belanda, namun sayang semua tawaran tersebut tak pernah ia gubris.
1. 2. Tiga kali cedera parah
Boaz Solossa sempat mengalami cedera berat, dan tak tanggung-tanggung ia menderitanya sebanyak tiga kali. Cedera pertama didapat pada final Piala AFF 2004. Kakinya retak setelah ditekel keras bek asal Singapura, Baihaki Khaizan.
Setahun berselang ia juga absen membela Persipura setengah musim gara-gara urat di kakinya putus kala sedang bergaul dengan rekan-rekannya. Menurut Rahmad Darmawan, cedera ini hampir memupus karier Boaz.
Cedera patah kaki kembali dialami Boaz saat membela Timnas Indonesia beruji coba kontra Hong Kong jelang Piala Asia 2007. Ia hampir setahun absen gara-gara cedera berat yang terakhir ini. Namun Boaz tak pernah menyerah, ia kembali merumput bahkan sempat kembali dipanggil Timnas di ajang Piala AFF 2016.
3. Bobol Gawang Semifinalis Piala Dunia
Satu-satunya kenangan yang sulit untuk dilupakan adalah gol Boaz Solossa ke gawang salah satu semifinalis Piala Dunia 2010, Uruguay.
Pada saat itu 8 Oktober 2010, Timnas Indonesia mendapat tantangan Uruguay dalam laga uji coba di Stadion Gelora Bung Karno.
Timnas Uruguay yang kala itu diperkuat Cavani dan Luis Suarez, sempat terdiam saat Boaz Solossa mencetak gol di menit ke-18.
Namun sayang, satu gol Boaz tampak tak berarti usai Uruguay secara ganas membobol gawang Timnas Indonesia sebanyak tujuh kali dan mengakhiri pertandingan dengan skor 1-7.
Terus Ikuti Berita Liga Indonesia dan Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM