x

Ketergantungan Marko Simic, Sebuah Realitas yang Mengkhawatirkan di Tim Persija

Kamis, 9 Mei 2019 14:08 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
Selebrasi Simic setelah mencetak gol untuk Persija Jakarta

INDOSPORT.COM - Marko Simic akhirnya segera pulang ke Indonesia. Sosok yang paling ditunggu-tunggu oleh Jakmania ini segera bergabung dengan tim hari Kamis ini (09/05/19). 

Semenjak ditinggal Simic, persija mengalami penurunan performa baik di Piala Presiden dan Piala AFC 2019. 

Tak ada yang menyangka kualifikasi Liga Champions Asia pada pertengahan Februari berbuntut malapetaka bagi Persija. 

Baca Juga

Striker andalan mereka, Marko Simic, terpaksa menetap lebih lama di Australia karena tersangkut masalah hukum sebagai buntut kasus pelecehan seksual di dalam pesawat. 

Skenario terburuk pun terjadi. Simic absen dari tim Persija sampai lewat bulan April.

Selama ditinggalkan Simic, Persija mengalami penurunan performa yang mencolok. Setelah gagal di Piala Presiden 2019, Tim Macan Kemayoran gagal total di Piala AFC.

Persija bahkan belakangan sempat menelan lima kekalahan beruntun sebelum kembali memenangi laga melawan Bali United di ajang Kratingdaeng Piala Indonesia 2018/19, Minggu (05/05/19).

Hal ini sejatinya sudah dapat diprediksi. Maklum, Marko Simic sangat berkontribusi dalam kesuksesan Persija di musim lalu, baik saat menjuarai Piala Persiden 2018 maupun lolos ke semifinal zona ASEAN. 

Simic menjadi top skor Persija di Piala Presiden 2018 dengan 11 gol. Sementara di Piala AFC 2018, Simic menjadi top skor tim dengan raihan delapan gol. 

Terbukti, setelah Simic absen, Persija gagal di Piala Presiden dan melempem di Piala AFC 2019. 

Di kompetisi kasta kedua Asia tersebut, Persija hanya mampu mencetak enam gol. Padahal, di musim sebelumnya, Persija mencetak 13 gol di fase grup yang (tentunya) mayoritas diborong oleh Marko Simic.  

Ketergantungan yang Mengkhawatirkan dan Respons Keliru Persija

Persija tak bisa mengelak fakta bahwa mereka telah ketergantungan Marko Simic. Ketergantungan ini pun sampai ke level yang mengkhawatirkan. 

Fakta Persija yang terhenti di perempatfinal Piala Presiden dan gagal lolos dari fase grup Piala AFC 2019 adalah buktinya. 

Ada dua hal yang patut disoroti dari masalah ketergantungan Persija akan Simic. 

Pertama, attitude sang pemain yang buruk di luar lapangan. Kedua, respons tak teapt yang diberikan Persija. 

Ketika dirinya dibutuhkan Persija, Simic justru berulah dengan masalah-masalah di luar lapangan. 

Ini cukup mengkhawatirkan karena masalah tersebut bisa muncul kapan saja. Faktanya, sudah dua kali Simic tersandung masalah yang sama.

Bisa jadi di saat Persija tengah membutuhkan Marko Simic, di saat itu pulalah sang pemain tak bisa diandalkan.  

Sayangnya, Persija tak bisa merespons masalah ini dengan baik. Sederhananya, Persija gagal mencari pengganti yang tepat/.

Silvio Escobar terbukti bukan pengganti sepadan bagi Simic. Tak satu pun gol yang berhasil dicetak olehnya sejauh ini. Escobar pun layak dicoret dari Persija.

Namun, hingga menjelang penutupan bursa transfer, belum ada langkah agresif dari Persija untuk memperbaiki lini depannya. 

Praktis, saat ini Persija hanya bergantung pada sosok Bambang Pamungkas dan Bruno Matos sebagai sumber gol di sektor lini depan. 

Bepe, seperti yang kita tahu, telah mengalami penurunan performa seiring usianya yang telah menginjak 38 tahun. Ia tak sepadan dengan Marko Simic. 

Sementara Bruno Matos, dirinya bukanlah seorang striker murni. Untuk itu, Persija tidak bisa memaksakan dirinya sebagai pengganti Simic. 

Baca Juga

Dengan masalah yang baru-baru ini dihadirkan Marko Simic, Persija mestinya belajar dari pengalaman dan segera mencari pengganti/pelapis yang sepadan di bursa transfer. 

Jika tidak, jangan kaget apabila Persija kembali menelan kekalahan beruntun di tengah-tengah kompetisi nanti.

Rully Nere Pusing Ada Pemain Timnas Putri Mendadak Hamil

Terus Ikuti Perkembangan Sepak Bola Indonesia dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM 

Persija JakartaLiga IndonesiaLiga 1Marko SimicPiala AFC 2019

Berita Terkini