x

Massimiliano Allegri dan Alegori Pelatih Tersukses Sepanjang Masa di Juventus

Sabtu, 18 Mei 2019 11:40 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Indra Citra Sena

INDOSPORT.COM - Massimiliano Allegri resmi berpisah dengan Juventus pada akhir musim 2018/19 setelah perjalanan panjang selama setengah dekade.

Lima musim tentu bukanlah waktu singkat bagi Allegri. Terlebih, ia datang dengan anggapan miring suporter Juventus yang meragukan kapasitasnya.

Pemecatannya tidak lepas dari kegagalan Juventus menjuarai Liga Champions 2018/19. La Vecchia Signora alias Si Nyonya Tua (julukan Juventus) gugur di perempat final setelah disingkirkan Ajax Amsterdam.

Baca Juga
Cristiano Ronaldo dan Massimiliano Allegri rayakan scudetto Serie A Italia 2018/19 bagi Juventus.

Keterpurukan tersebut kian menyudutkan nama Allegri sebagai pelatih Juventus. Tidak hanya itu, di luar lapangan dia juga pernah dianggap tidak punya wibawa.

Perkataan pedas tersebut keluar dari mulut Presiden Napoli, Aurelio de Laurentiis. Dia menyebutkan Cristiano Ronaldo lebih banyak memiliki peran di ruang ganti pemain.

Ronaldo disebut sebagai motivator ulung yang mampu membakar semangat para pemain Juventus musim ini ketimbang sosok Allegri.

"Cristiano Ronaldo sangat berkharisma. Dia adalah pelatih Juventus sebenarnya. Memang, apa yang sudah dilakukan Allegri musim ini?" puji De Laurentis seperti yang dikutip berita sports, Football Italia.

Nyatanya, raihan 11 trofi dari Allegri selama lima tahun tak berarti apa-apa. Rekor sebagai pelatih Juventus yang mampu menyabet lima gelar scudetto secara beruntun tidak lantas mengharumkan namanya lantaran akibat setitik nila di Liga Champions.

Kisah tragis Allegri di Juventus tentu menjadi sebuah alegori. Definisi pelatih sukses di Juventus harus terlebih dulu mampu menghadirkan trofi Si Kuping Besar.


1. Prestasi Sebatas Lokal, Tanpa Gelar Liga Champions

Massimiliano Allegri saat merayakan gelar Supercoppa Italiana bersama Juventus, Kamis (17/01/19).

Melihat track record pelatih tersukses Juventus, catatan juara Liga Champions memang menghiasi portofolio mereka, sebut saja Giovanni Trapattoni dan Marcello Lippi.

Dibandingkan torehan gelar Trapattoni, Allegri masih sebatas level lokalan. Dua termin berbeda menangani Juventus, Trapp berhasil menyumbangkan 14 gelar, enam di antaranya level Eropa dan dunia, termasuk satu Liga Champions, satu Piala Winners, plus dua Piala UEFA.

Di bawah Trap, ada Lippi yang sukses membawa Juventus sekali juara Liga Champions pada musim 1995/96. Ia juga melatih Juventus selama dua termin berbeda setelah memutuskan melatih Inter Milan pada 1999/00.

Allegri sebenarnya masih bisa bertahan satu musim dan menyamai rekor enam scudetto milik Trapattoni. Ia juga punya pencapaian empat trofi Coppa Italia yang belum disamai oleh pelatih lain.

Akan tetapi, tuntutan gelar pokok Liga Champions mau tidak mau membuatnya harus angkat koper lebih dini musim ini. Barangkali, Allegri bisa kembali lagi suatu hari nanti untuk membawa trofi Liga Champions seperti Trapattoni dan Lippi? Mungkin.

Kisah kepelatihan Allegri akhirnya gagal menjadi alegori pelatih sukses Juventus. Semua itu gara-gara kegagalan meraih gelar juara Liga Champions.

Lippi menyebut, Allegri hanya kurang punya keberuntungan. Mendatangkan Ronaldo rupanya masih belum cukup bagi Juventus untuk merajai Eropa tanpa adanya keberuntungan.

Marcello Lippi saat masih menjadi pelatih Juventus.
Baca Juga

“Juventus membutuhkan banyak keberuntungan. Dalam lima tahun terakhir, mereka sudah gagal dua kali dan tahun ini tidak berjalan baik,” ujar Lippi dikutip dari media berita olahraga, Sky Sports.

Sebagai pengganti, Juventus dikabarkan membidik manajer Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, yang sayangnya punya kisah alegori berbeda.

Selama lima musim menangani Spurs, tidak ada gelar yang bisa diraih Pochettino. Ia hanya mentok meraih runner-up Piala Liga Inggris 2014/15.

Prestasi terbaiknya hanya membawa Spurs stabil di papan atas Liga Primer Inggris dalam tiga tahun terakhir. Titik, hanya itu. Tidak lupa, Pochettino musim ini sukses membawa The Lilywhites ke final Liga Champions untuk pertama kalinya dan berpeluang juara.

Apakah itu bisa dibilang pencapaian bagus? Bisa tidak dan iya. Tidak karena nihil gelar, ya karena punya peluang juara Liga Champions yang menjadi segala kriteria untuk disebut layak melatih Juventus.

Meraih gelar Liga Champions adalah alegori pelatih sukses Juventus. Pochettino bisa mengawalinya bersama Spurs sebelum berlabuh ke Juventus.

Progres Pembangunan Stadion BMW 3 Bulan Setelah Peletakan Batu Pertama

Ikuti Terus Berita Sepak bola Serie A Italia dan Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT

Serie A ItaliaLiga ChampionsJuventusMassimiliano AllegriMarcello LippiGiovanni TrapattoniLiga ItaliaBola Internasional

Berita Terkini