Inilah Kisah 4 Bintang yang Putuskan Pensiun di Akhir Musim Ini

INDOSPORT.COM – Jelang musim sepak bola Eropa 2018/19 berakhir, beberapa nama bintang kawakan telah memutuskan untuk gantung sepatu. Mereka adalah nama-nama yang telah menghiasi laga akbar klub sepak bola raksasa dunia selama kurang lebih lima belas tahun terakhir.

Hal ini pasti terjadi setiap tahunnya. Dengan semakin menuanya umur seorang pesepak bola, berhenti dari permainan lapangan hijau menjadi tak terhindarkan. Penurunan kemampuan fisik merupakan penyebab utamanya.

Beberapa di antara mereka meraih banyak gelar di negaranya masing, baik tim maupun individu. Tak hanya itu, beberapa dari nama-nama yang akan disebutkan juga pernah menjuarai Piala Dunia.

Alhasil, pensiunnya bintang sepak bola dunia kerap membawa kesedihan bagi para fans klub ataupun pemain tertentu. Merekalah yang seringkali berperan besar dalam kejayaan sebuah klub di seluruh kompetisi yang diikuti.

INDOSPORT akan membahas empat figur bintang yang resmi memutuskan pensiun di akhir musim ini.

1. Xavi Hernandez dan Robin van Persie

1. Xavi Hernandez

Nama yang satu ini sangat melekat dengan klub raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona. Ia bergabung ke Blaugrana lewat akademi La Masia sejak berusia 11 tahun. Pada musim 1998/99, ia mulai menembus tim utama Barca di bawah asuhan manajer Louis van Gaal.

Hingga musim 2015/16, Xavi mencatatkan 769 penampilan bersama Barcelona di semua kompetisi. Pemain berposisi gelandang tengah ini mencetak 85 gol dan 182 assist. Peran pentingnya di lini tengah melahirkan kesuksesan yang amat besar.

Bagaimana tidak, ia meraih 27 trofi dengan rincian LaLiga Spanyol (8), Piala Super Spanyol (8), Copa Del Rey (3), Liga Champions (4), Piala Dunia Antarklub (2), dan Piala Super Eropa (2). Tak hanya itu, ia juga merengkuh gelar Piala Dunia 2010 bersama Timnas Spanyol.

Perannya di lapangan hijau membuatnya dipuji sebagai salah satu gelandang terbaik dalam sejarah sepak bola modern. Ia berperan dalam terjadinya gol yang tak terhitung banyaknya dengan umpan dan penempatan posisinya.

Sejak musim 2015/16, ia hengkang ke Qatar untuk membela Al-Sadd. Ia telah tampil dalam 85 pertandingan, dengan torehan 22 gol dan 28 assist. Dengan keputusannya pensiun pada akhir musim ini, ia resmi mengakhiri kariernya di umurnya yang ke-39.

2. Robin Van Persie

Striker jebolan akademi Feyenoord Rotterdam ini mulai menembus tim utama klub yang sama pada musim 2001/02. Ia mulai mencuri perhatian ketika berhasil menjuarai Piala UEFA pada musim yang sama.

Konsistensi van Persie di Feyenoord menarik hati Arsene Wenger untuk memboyongnya ke Arsenal pada 2004/05 dengan harga 4,05 juta poundsterling (74,2 miliar rupiah).

Meski di Feyenoord dan Arsenal sama-sama meraih tiga gelar, puncak kesuksesannya ialah ketika menjuarai Liga Primer Inggris bersama Manchester United pada musim 2012/13. Pada musim yang sama, ia mencetak 26 gol dan menjadi top skorer. Gol tendangan volinya ke gawang Aston Villa menentukan gelar liga pertamanya di Inggris.

Setelah sempat bermain untuk Fenerbahce, ia kemudian memutuskan pensiun di klub masa kecilnya, Feyenoord. Ia gantung sepatu pada usia 35 tahun. Publik sepak bola dunia akan selalu terkenang gol ikonik sundulan terbangnya ke gawang Iker Casillas pada Piala Dunia 2014.

2. Petr Cech dan Andrea Barzagli

3. Petr Cech

Cech semasa muda adalah sensasi dari negeri Ceko. Ia telah menjadi penjaga gawang utama Sparta Praha di usianya yang ke-19. Di kancah Liga Champions musim yang sama, ia mencetak clean sheet dalam empat laga pertamanya. Salah satunya ialah  ketika melawan Bayern Munchen yang saat itu berstatus sebagai juara bertahan.

Ia tumbuh dan berkembang hingga menjadi legenda Liga Primer Inggris bersama Chelsea. Ia meraih 17 trofi bersama The Blues dengan rincian Liga Primer Inggris (4), Piala FA (4), Community Shield (4), Liga Primer Inggris (3), Liga Europa (1), dan Liga Champions (1).

Kiper Timnas Ceko ini mencatatkan total 207 clean sheet di kompetisi liga Inggris sejak 2004/15 hingga empat musim terakhir bersama Arsenal. Musim pertamanya di Chelsea di bawah Jose Mourinho berjalan sangat cemerlang. Ia membuat 24 clean sheet yang belum tertandingi kiper mana pun hingga saat ini.

Ia juga menjadi pemain yang dicintai para suporter Chelsea dengan tujuh kali meraih pesepak bola terbaik Chelsea dalam semusim. Pada akhir musim ini, ia resmi gantung sepatu pada usianya yang ke-36.

4. Andrea Barzagli

Bek asal Italia ini meraih kejayaannya bersama Juventus. Ia telah meraih 16 trofi bersama Si Nyonya Tua di kancah Italia dengan rincian Serie A Italia (8), Piala Italia (4), dan Piala Super Italia (4). Ia juga sempat meraih Piala Super Serie C bersama Ascoli pada musim 2001/02 ketika masih berusia 20 tahun.

Selain itu, Barzagli berperan dalam gelar bersejarah Bundesliga Jerman untuk Wolfsburg pada 2008/09. Wolfsburg sendiri mengejutkan publik sepak bola Jerman kala bisa memutuskan dominasi Bayern Munchen. Ia saat itu berada satu tim bersama Edin Dzeko, Grafite, Diego Benaglio, dan Cristian Zaccardo di bawah asuhan Felix Magath.

Pada 2006, ia meraih gelar juara Piala Dunia bersama Timnas Italia saat masih berseragam Palermo. Ia hanya bermain dua kali saat melawan Australia di perdelapanfinal dan Ukraina di perempatfinal. Ia tak akan lagi membela Timnas Italia karena gantung sepatu di akhir musim ini di usia ke-38.

Ikuti Update Berita Sepak Bola Internasional dan Berita Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM