x

Menyusuri Perjalanan Berliku Chelsea Menuju Final Liga Europa 2018/19

Selasa, 28 Mei 2019 20:01 WIB
Editor: Coro Mountana

INDOSPORT.COM – Dengan peluh keringat yang diteteskan dalam setiap pertandingan, akhirnya Chelsea memastikan diri akan bermain di final Liga Europa melawan Arsenal pada Kamis (30/05/19) dini hari di Baku, Azerbaizan.

Perjuangan Chelsea pun untuk mencapai ke babak final Liga Europa menarik untuk disimak. Pasalnya perjalanan mencapai partai puncak Liga Europa sangatlah berliku dengan sejumlah rintangan yang berat.

Memang Liga Europa tidaklah sekompetitif Liga Champions yang merupakan tempat berkumpulnya para raja-raja Eropa.

Namun, Liga Europa tetaplah ajang yang sulit ditaklukan karena tak jarang sebuah tim harus melakukan perjalanan yang sangat jauh untuk sebuah laga tandang.

Baca Juga

Sebagai contoh, Chelsea pernah melakukan perjalanan jauh dengan melawat ke kandang klub Belarusia yang berada di kota Barysaw.

Untuk mencapai kota Barysaw, rombongan tim Chelsea dari London harus menempuh perjalanan hingga 2.200 kilometer yang merupakan perjalanan bolak-balik Jakarta-Bali.

Memang perjalanan jauh itu bisa ditempuh dengan menggunakan moda transportasi seperti pesawat terbang, tapi tetap saja itu sedikit banyak akan menguras tenaga dan fisik.

Baca Juga

Belum lagi waktu main Liga Europa yang sangat berdekatan dengan jadwal liga yang semakin menambah rasa lelah bagi para pemain.

Sehingga kembali pada kesimpulan bahwa mencapai final Liga Europa tidaklah mudah, seperti apa perjalanan Chelsea menuju partai puncak untuk melawan Arsenal? Berikut kami hadirkan ulasannya hanya untuk anda.


1. Perjalanan Berliku Chelsea Menuju Final Liga Europa 2018/19

Selebrasi pemain megabintang Chelsea, Eden Hazard setelah memastikan timnya lolos ke final Liga Europa 2018-19.

Chelsea memulai perjuangannya dengan bermain di babak grup L yang berisikan Bate Borisov, Vidi (Hungaria), dan PAOK (Yunani). Di fase grup ini, Chelsea tidak mendapatkan rintangan berarti dengan mampu menang 5 kali dan hanya sekali imbang saja.

Namun bertandang ke Yunani, Belarusia, dan Hungaria merupakan pekerjaan yang tidak mudah bagi Chelsea sehingga mereka mengakalinya dengan kerap menurunkan tim pelapis atau pemain muda. Hal itu dilakukan agar pemain utama tidak kelelahan ketika bermain di Liga.

Memasuki fase gugur, laju Chelsea masih tidak tertahankan karena belum mendapatkan lawan yang sepadan. Tercatat Malmo (dikalahkan dengan agregat 5-1) dan Dynamo Kyiv (dihajar dengan agregat 8-0) hanya menjadi bulan-bulanan Chelsea saja.

Chelsea baru mendapatkan perlawanan berarti ketika Liga Europa telah memasuki babak perempatfinal dengan melawan Slavia Praha (Ceko) yang membuat kejutan dengan menyingkirkan Sevilla. Meski Chelsea menang di 2 leg, tapi itu didapat dengan skor tipis.

Selebrasi pemain Chelsea usai cetak gol ke gawang Slavia Praha di perempatfinal Liga Europa 2018/19, Jumat (19/04/19), di Stamford Bridge.

Di semifinal, ujian sesungguhnya baru didapatkan Chelsea dengan harus meladeni Eintracht Frankfurt yang menjadi kuda hitam musim ini. Benar saja, Chelsea membutuhkan drama adu penalti untuk menyudahi perlawanan Frankfurt agar bisa tampil di final bertemu Arsenal. 

ChelseaArsenalLiga EuropaEintracht FrankfurtLiga Primer InggrisSepak Bola

Berita Terkini