x

Inilah Kiprah Habil Marati di Piala AFF 2012, Tersangka Kerusuhan 22 Mei 2019

Selasa, 11 Juni 2019 20:32 WIB
Penulis: Fuad Noor Rahardyan | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo

INDOSPORT.COM – Habil Marati, eks manajer Timnas Indonesia di Piala AFF 2012, ditetapkan sebagai tersangka kasus kerusuhan 21-22 Mei 2019. Pihak Kepolisian mendakwa politisi partai PPP ini akibat campur tangannya menyimpan dan menyembunyikan senjata api untuk melakukan pembunuhan dalam aksi demonstrasi pasca-Pilpres tersebut.

Jauh sebelum ditetapkan sebagai tersangka, ia pernah berperan langsung mengurus skuat Garuda. Ia dipercaya oleh PSSI (federasi sepak bola Indonesia) untuk menjabat sebagai manajer Timnas menggantikan Ramadhan Pohan yang mundur karena alasan kesibukan sebagai Wakil Komisi I DPR RI.

Jelang ajang Piala AFF 2012, ia mengaku berjasa kala berhasil mendatangkan tiga pemain naturalisasi dengan dana pribadinya. Mereka adalah Raphael Maitimo, Tonnie Cusell, dan Jhonny Rudolf van Beukering yang pada akhirnya juga merumput bersama Timnas Indonesia di turnamen yang sama.

Baca Juga

Selain ketiga pemain berkewarganegaraegraan Belanda itu, Habil juga mendatangkan Arthur Irawan yang masih membela Espanyol B. Arthur pun tergabung dalam skuat timnas yang penuh kontroversi kala terjadi dualisme kompetisi sepak bola nasional saat itu.

Dalam ajang Piala AFF 2012 sendiri, Indonesia bisa dikatakan hancur lebur. Anak asuhan Nil Maizar harus susah payah menahan imbang Laos dengan skor 2-2 di laga pembuka. Vendry Mofu menyelamatkan muka Indonesia dengan golnya di menit akhir.

Selanjutnya, gol tendangan bebas Andik Vermansah ke gawang Singapura sempat membawa Indonesia menaklukkan Singapura di partai kedua grup B. Namun, kemenangan itu hanya menjadi harapan belaka ketika skuat Garuda takluk dari Malaysia dengan skor 0-2 di laga pamungkas.

Baca Juga

Kegagalan Indonesia di turnamen tersebut membuat Habil menjadi korban. Ia dilengserkan dari posisinya sebagai manajer. Hal tersebut diputuskan setelah Komite Eksekutif (Exco) PSSI menggelar rapat evaluasi Timnas pada 4 Desember 2012.

Sehari sesudahnya, Habil merasa tidak masalah usai ia dilengserkan. Bahkan, Habil mengaku bahwa jika kontraknya diperpanjang pun, dirinya tidak akan memperpanjang kontraknya. Ia mengakui betapa sulitnya memegang kendali atas Timnas karena tidak hanya mengandalkan visi dan misi saja, tetapi juga sokongan dana.

PSSIIrfan BachdimRaphael MaitimoNilmaizarAndik VermansahArthur IrawanTimnas IndonesiaPiala AFFExco PSSILiga IndonesiaTonnie CusellJhonny van BeukeringSepak BolaBola Indonesia

Berita Terkini