x

Stadion Papua Bangkit Menuju Piala Dunia

Sabtu, 22 Juni 2019 13:16 WIB
Penulis: Sudjarwo | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
Stadion Papua Bangkit.

INDOSPORT.COM - Stadion Papua Bangkit yang merupakan stadion termegah di Indonesia Timur sudah dipastikan rampung 100 persen. Stadion yang akan menjadi Venue utama PON XX tahun 2020 di Provinsi Papua ini dianggap layak menggelar even sekelas Olimpiade dan Piala Dunia sepak bola.

Hal ini disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, dalam kunjungannya ke Stadion Papua Bangkit, Jumat (21/6/19) kemarin.

Menpora mengatakan, dengan rampungnya Stadion Papua Bangkit ini maka Indonesia sudah memiliki satu lagi stadion bertaraf Internasional.

Baca Juga

Menurutnya, Stadion berkapasitas hingga 45 ribu penonton itu bisa menjadi salah satu venue yang dipersiapkan untuk menghadapi Olimpiade 2032 dan Piala Dunia 2034, dimana Indonesia masuk dalam pencalonan tuan rumah dua event internasional tersebut.

"Dalam rangka pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah olimpiade 2032 dan juga rencana kita menjadi tuan rumah Piala Dunia sepak bola 2034, kita memang butuh stadion yang berstandar FIFA. Maka, dengan adanya Papua Bangkit ini, kita sudah punya satu lagi stadion bertaraf internasional," ujar Menpora.

Untuk itu, Menpora meminta kepada Pemerintah Provinsi Papua dan semua pihak agar bisa menyiapkan lembaga pengelola Stadion Papua Bangkit pasca perhelatan PON XX nanti.

Baca Juga

Jelas Menpora, hal itu untuk menjadikan Stadion Papua Bangkit dan venue lainnya tetap terawat dan selalu siap digunakan untuk menggelar event internasional seperti Olimpiade.

"Kita berharap agar semua pihak nantinya, khususnya Pemerintah Papua agar menyiapkan sedini mungkin lembaga pengelola pasca PON nantinya, karena kita tahu nanti akan banyak tantangan besar bagaimana mengelola venue bagus ini dan memanfaatkan dengan baik, dirawat sekaligus menjadi tempat lahirnya atlet-atlet baru," tutup Imam Nahrawi.

Piala DuniaOlimpiadeImam NahrawiLiga IndonesiaStadion Papua Bangkit

Berita Terkini