x

Sempat Masuk ICU, Begini Kisah Romantisme Tri Risma dan Persebaya

Senin, 1 Juli 2019 16:10 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Indra Citra Sena
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengimbau Bonek tidak datang ke Malang pada final kedua Piala Presiden 2019 di Stadion Kanjuruhan, Jumat (12/4/19).

INDOSPORT.COM - Walikota Surabaya Tri Rismaharini dan Persebaya Surabaya memiliki kisah romantisme tersendiri meski wanita berusia 57 tahun itu sempat sakit hingga masuk ICU.

Risma menderita sakit maag dan asam lambung usai bekerja keras untuk memajukan Kota Surabaya. Ia dilarikan ke RSUD dr. Soetomo, Jawa Timur, baru-baru ini.

Kabar tersebut langsung menyebar ke seluruh Indonesia. Beberapa pejabat pun tak ragu untuk menjenguk Risma untuk melihat perkembangannya.

Baca Juga

Bahkan di jagat dunia maya, netizen berbondong-bondong meramaikan tanda pagar (tagar) GWS Bu Risma (#GWSBuRisma).

Tagar tersebut sempat menjadi tren dalam beberapa jam. Netizen ramai-ramai mendoakan agar Risma segera pulih dari sakit yang dialaminya.

Walikota Kota Surabaya, Tri Rismaharini resmikan dua lapangan futsal.

Pada Minggu (30/6/19) sore, tim dokter RSUD dr. Soetomo memutuskan untuk memindahkan Risma ke ruang rawat inap karena kini tinggal menjalani masa pemulihan.

Doa untuk Risma pun ternyata juga datang dari berbagai kalangan termasuk penggemar sepak bola. Mereka juga ingin Risma bisa sembuh dan berkontribusi lagi di sepak bola.

Namun penggemar sepak bola pasti banyak yang belum tahu kalau Risma memiliki kisah romantisme tersendiri dengan Persebaya sejauh ini.

Baca Juga

Pada 2015 lalu, Bonek sempat meminta Walikota Surabaya turun tangan dalam menangani kasus dualisme Persebaya usai berunjuk rasa dalam lima tahun terakhir.

Bonek melakukan perlawanan secara damai dengan memblokade sejumlah jalan di Surabaya. Namun tampaknya Risma tak melakukan gebrakan apapun kala itu.

Skuat Persebaya berfoto sebelum melawan Persela di Stadion GBT.

Sampai akhirnya status Persebaya dimenangkan yang asli oleh pengadilan dan hak-haknya kembali dipulihkan statusnya oleh PSSI pada 2017.

Risma juga menjanjikan bintang muda Persebaya, M. Supriadi, berangkat ke Liverpool guna menimba ilmu sepak bola. Pasalnya Supriadi berhasil membawa timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF 2018.

Baca Juga

Supriadi dan sembilan pemain berbakat asal Surabaya pun diberangkatkan pada November tahun lalu. Kini Supriadi tengah sabar menunggu debut di Liga 1 2019.

Kendati begitu, Risma juga memiliki suatu hal yang tak mungkin dilupakan oleh penggawa Persebaya U-17. Di mana pada Februari 2019 lalu mereka menang Piala Soeratin U-17.

Walikota Surabaya Tri Rismaharini memberikan pesan kepada Surpriadi.

Risma yang melihat hal tersebut sebagai prestasi langsung mengkucurkan dana hingga Rp40 juta kepada para pemain yang diwakili secara simbolis oleh kapten Fachrul Inzaghi.

"Sekali lagi jangan pernah puas, jangan hanya kali ini. Buatlah bangga Kota Surabaya, buatlah bangga negara ini," papar Risma di Surabaya, Selasa (12/2/19).

Renovasi GBT Hingga Doakan Juara Piala Presiden

Baca Juga

Lalu pada April 2019, Risma pun terjun langsung dalam merenovasi Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Jawa Timur menjelang leg pertama final Piala Presiden 2019.

Risma tanpa ragu membersihkan beberapa bagian stadion dengan tangannya sendiri. Ia didampingi oleh tim yang memang bertugas untuk mempercantik GBT.

”Ruangan ganti pemainnya dicat hijau kombinasi kuning, Rek. Sesuai warna jersey Persebaya,” pesan Risma yang memimpin langsung.

Walikota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan pesan khusus untuk Persebaya jelang melawan Arema FC di final leg kedua Piala Presiden 2019

Selain itu Walikota Surabaya menyampaikan suntikan semangat ke  klub sepak bola Indonesia, Persebaya menjelang duel kontra Arema FC di final leg kedua Piala Presiden 2019, Jumat (12/4/19).

Risma berujar kalau Persebaya membawa nama Kota Surabaya yang terkenal akan jiwa kepahlawanannya. Ia menginginkan jiwa tersebut merasuki para pemain Persebaya saat bentrok dengan Arema FC.

"Karena itu kalian semua (Persebaya) tidak boleh gampang menyerah dan putus asa. Mari kalian semua contoh para pejuang yang tanpa senjata dan pengalaman apa pun bisa memenangkan pertempuran sehingga kita tetap bisa merdeka," tegas Risma di Surabaya.

Segel Mes Persebaya

Wisma Persebaya.

Kemudian pada Mei 2019, Pemerintah Kota Surabaya menyegel wisma Persebaya dikarenakan tempat tersebut merupakan aset negara.

Risma menjelaskan kalau salah satu aset milik Pemkot Surabaya ini harus dilaporkan keuangan dan penggunaannya kepada Bada Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.

"Saya juga tak ingin teman-teman Persebaya tidak punya tempat untuk itu, tapi saya juga mau adil," ujar Risma di Balai Kota, Surabaya, Kamis (16/05/19).

Baca Juga

Pengosongan tersebut bukan tanpa alasan. Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Eri Cahyadi, nantinya bakal dijadikan pusat olahraga.

Maka seperti itulah sederet kisah romantisme Tri Rismaharini dengan Persebaya Surabaya. Oleh karena itu mari doakan Risma agar lekas pulih.

Persebaya SurabayaJawa TimurSurabayaLiga IndonesiaTri RismahariniFeatureBola Indonesia

Berita Terkini