Profil Klub Ligue 1 2019/20: PSG, Penguasa Prancis yang Incar Tahta Eropa
INDOSPORT.COM – Kompetisi kasta tertinggi sepak bola Prancis, Ligue 1 bakal segera dimulai pada 10 Agustus 2019 mendatang. Berikut adalah profil salah satu tim peserta Ligue 1 Prancis, Paris Saint-Germain (PSG) yang berlabel juara bertahan.
Jelang musim baru Ligue 1 Prancis, Paris Saint-Germain yang berstatus sebagai juara bertahan tetap membenahi skuatnya. Hal itu karena beberapa pemain keluar karena habis kontrak seperti Gianluigi Buffon, Dani Alves, Giovani Lo Celso dan Adrien Rabiot.
Merespon kepergian para pemainnya tersebut, PSG langsung bergerak cepat. Per 9 Agustus 2019, Les Parisiens sudah mendatangkan enam pemain. Tak tanggung-tanggung, PSG berhasil mengamankan dua nama gelandang dari Liga Primer Inggris, Ander Herrera dari Manchester United dan Idrissa Gueye dari Everton.
Selain dua nama itu, PSG juga mendatangkan pemain di posisi belakang, yakni Abdou Diallo dan Mitchel Bakker. PSG yang was-was kehilangan Neymar juga mendatangkan alternatif pemain yakni, Pablo Sarabia dari Sevilla.
Nama-nama baru yang didatangkan PSG tersebut akan melengkapi skuat ‘mewah’ asuhan Thomas Tuchel. Mantan pelatih sepak bola Borussia Dortmund tersebut akan tetap mengandalkan Kylian Mbappe, Edinson Cavani, Marco Verrati, Thiago Silva, dan Angel Di Maria.
Sukses menjadi penguasa Ligue 1 Prancis karena meraih enam trofi dalam tujuh tahun terakhir, nyatanya PSG masih mendapatkan kritik tajam. Kritik itu datang karena klub yang bermarkas di Parc des Princes ini masih menjadi tim ‘ayam sayur’ di kompetisi Liga Champions.
Bagaimana tidak, musim 2018/19 PSG superior di Ligue 1 Prancis. Buktinya jarak poin PSG dari peringkat kedua klasemen Ligue 1 Prancis, yakni Lille memiliki gap sampai 16 poin.
PSG mengumpulkan 91 poin dari total 38 pertandingan, sedangkan Lille hanya berhasil meraih 75 poin. Prestasi cemerlang PSG di Ligue 1 Prancis berbanding terbalik karena mereka hanya mentok di Liga Champions.
Oleh sebab itu, Thomas Tuchel yang berhasil mempersembahkan gelar Ligue 1 Prancis di musim perdananya masih memiliki pekerjaan rumah. Bahkan sebelum musim 2018/19 berakhir saja, Tuchel sudah menegaskan bahwa tujuan utama PSG ke depan adalah untuk meraih kesuksesan di Liga Champions. Meski demikian, pelatih berusia 45 tahun tersebut mengatakan PSG harus bersabar.
“Liga Champions adalah tujuan utama, tetapi Juventus saja juga menunggu waktu lama untuk memenangkannya meski mendominasi,” ucap Thomas Tuchel kepada Canal +. Berikut daftar skuat Paris Saint-Germain di musim 2019/20 per 9 Agustus 2019:
Kiper:
Alphonse Areola
Remy Descamps
Marcin Bulka
Pemain Belakang:
Marquinhos
Thilo Kehrer
Abdou Diallo
Presnel Kimpembe
Thiago Silva
Loic Mbe Soh
Layvin Kurzawa
Juan Bernat
Stanley Nsoki
Mitchel Bakker
Thomas Meunier
Colin Dagba
Pemain Tengah:
Leandro Paredes
Idrissa Gueye
Marco Verratti
Ander Herrera
Pablo Sarabia
Penyerang:
Neymar
Julian Draxler
Angel Di Maria
Kylian Mbappe
Edinson Cavani
Eric Maxim Choupo-Moting
1. Bedah Taktik
Paris Saint-Germain bersama Tuchel merupakan sebuah tim yang kaya taktik. Musim 2018/19 Tuchel sering mengubah formasinya dalam bermain. Terkadang ia menggunakan tiga pemain di belakang. Tak jarang juga, pelatih asal Jerman itu menerapkan empat pemain di belakang.
Thiago Silva, Marquinhos, dan Presnel Kimpembe menjadi tiga pemain andalan Tuchel jika ia bermain dengan tiga bek. Nah, jika bermain empat bek Tuchel biasanya akan menaruh Marquinhos di pos gelandang bertahan di depan Silva dan Kimpembe.
Di sektor bek sayap, nama Juan Bernat dan Thomas Meunier menjadi andalan Tuchel jika bermain empat bek. Kedua pemain itu pun juga bisa diplot sebagai sayap, jika Tuchel merubah permainan menjadi 3-5-2 atau 3-4-3.
Kemudian, Marco Verratti menjadi pilihan utama Tuchel untuk mengatur irama permainan di lini tengah. Di musim baru ini, PSG juga akan semakin kaya gelandang karena kedatangan Ander Herrera serta Idrissa Gueye.
Selanjutnya di sektor serangan, PSG memiliki trio yang mematikan. Siapa lagi kalo bukan Kylian Mabppe, Neymar, dan Edinson Cavani. Di kancah domestik saja, trio tersebut berhasil mencatatkan koleksi 66 gol. Jangan lupakan juga nama Angel Di Maria yang selalu bisa menjadi super sub atau pemain pembeda jika lini PSG menemui kebuntuan.
Namun, menjelang musim ini PSG sedang was-was karena Neymar dikabarkan bakal hengkang. Meski begitu, sang juru taktik tak memikirkannya begitu dalam. Thomas Tuchel sudah menyiapkan taktik di PSG tanpa nama Neymar untuk mengantisipasi kepindahan sang pemain.
“Aku tidak tahu apa yang terjadi antara klub dan Neymar. Saya pelatih di sini dan dia adalah pemainku, jadi saya kecewa ketika dia absen minggu lalu. Jika Neymar ada di ruang ganti, dia adalah pemain yang kumiliki dan saya akan bekerja dengannya. Tapi, saya siap untuk semua kemungkinan dan kita harus fleksibel,” ucap Tuchel dikutip dari Express.
Teranyar dalam pertandingan PSG di Piala Super Prancis melawan Rennes taktik Tuchel berjalan manjur ketika mengganti Neymar dengan Sarabia. PSG pun meraih kemenangan dalam final tersebut dengan skor akhir 2-1.
2. Pelatih: Thomas Tuchel
Thomas Tuchel merupakan pelatih sepak bola asal Jerman. Namanya mencuat saat berhasil membawa Borussia Dortmund bangkit usai ditinggal Jurgen Klopp. Tuchel pun sempat dimirip-miripkan dengan Klopp.
Pasalnya, saat Klopp cabut dari Mainz Tuchel merupakan pelatih yang meneruskannya. Hal itu terulang lagi ketika Klopp meninggalkan Dortmund. Tuchel yang diwarisi skuat peninggalan Klopp mampu mendobrak sebagai runner up di tahun perdananya.
Selain itu, kemiripan antara Tuchel dengan Klopp karena keduanya mendapatkan lisensi kepelatihan di Cologne pada 2006. Bahkan mereka berdua sama-sama dibimbing oleh Erich Rutemoller. Meski banyak kemiripan antara Tuchel dan Klopp, nyatanya dua pelatih ini sangat berbeda dalam segi meracik strategi.
Thomas Tuchel seperti antitesis Jurgen Klopp. Jika pelatih yang saat ini menangani Liverpool adalah pribadi yang tertarik dengan aspek psikologis dalam mengembangkan pemain, menurut Rutemoller Tuchel adalah pribadi yang lebih fokus pada pertandingan. Selain itu, Tuchel yang mengagumi Guardiola lebih menyukai gaya bermain dengan ball possesion yang menyerang.
“Ketika saya membaca bahwa dia sepanjang malam membicarakan taktik dengan Guardiola, saya rasa dia belum berubah,” ucap Rutemoller mengomentara Tuchel dikutip dari Le Parisien.
Bintang: Kylian Mbappe
Kylian Mbappe akan menjadi tumpuan untuk lini serang Paris Saint-Germain di musim 2019/20. Masih muda dan enerjik, Mbappe mampu menjadi teror nyata bagi para lini pertahanan lawan. Buktinya, pemain sepak bola berusia 20 tahun ini menjadi top skor Ligue 1 Prancis musim lalu dengan 33 gol.
Meski masih muda, Mbappe sudah merasakan gelar bergengsi baik secara tim ataupun individu. Bersama timnas Prancis, Mbappe berhasil menjadi pemain termuda ketiga yang tampi di final Piala Dunia. Ia juga menjadi pencetak gol termuda di ajang paling bergengsi di dunia setelah Pele.
Pada tahun 2018, eks pemain AS Monaco juga dianugrahi gelar bergengsi, yaitu Kopa Trophy. Kopa Trophy tersebut adalah penghargaan untuk pemain muda terbaik di bawah usia 21 tahun. Oleh sebab itu, dengan usianya yang makin matang, Mbappe bakal semakin tajam bersama PSG.
Selain itu, Mbappe sepertinya akan bertahan di PSG meski banyak rumomr yang menyebutkan dirinya akan segera hengkang. Hal itu ditunjukkan ketika ia membujuk Neymar untuk tetap bertahan di Paris Saint-Germain.
"Saya telah berbicara dengannya (Neymar) secara jujur, saya mengatakan kepadanya untuk tetap bertahan bersama kami. Dia tahu apa yang saya pikirkan. Saya menghormatinya dan mengaguminya," ucap Mbappe dukutip dari Marca.
Perkiraan Formasi (4-3-3)
Alphonse Areola, Juan Bernat, Marquinhos, Thiago Silva, Thomas Meunier; Idrissa Gueye, Marco Verratti, Ander Herrera; Kylian Mbappe, Neymar, Edinson Cavani.