x

Bicara Mistis dan Sepak Bola Indonesia

Sabtu, 31 Agustus 2019 14:18 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Ivan Reinhard Manurung
Mistis & Sepak Bola Indonesia.

INDOSPORT.COM – Cerita horor Kuliah Kerja Nyata (KKN) Desa Penari semakin menyita perhatian publik sampai viral di jagad media sosial Twitter.

Cerita mengenai tokoh yang terpusat pada Widya, Nur, Ayu, dan Bima begitu membuat bulu kuduk merinding. Pembaca asyik terbawa alur ceritanya meski harus menghabiskan waktu panjang.

Perpaduan agama, seks, dan mistis dalam utas KKN Desa Penari seolah menjadi kombinasi cerita horor yang laku keras. Untuk topik yang terakhir, yaitu mistis, hal ini bukan cerita lama di Indonesia.

Mistis seperti sebuah hal tabu, namun terus diperbincangkan karena rasa penasaran, percaya atau tidak percaya. Hal mistik di Indonesia bisa ditemui di mana saja, termasuk dunia sepak bola.

Baca Juga

Bicara mistis dan sepak bola Indonesia juga menjadi hal tabu di tengah era modern yang sudah menghadirkan teknologi 4.0 seperti goal line technology dan Video Assistant Referee (VAR).

Meski begitu, ada sekelumit cerita mistis yang terangkat dari lapangan hijau sepak bola Indonesia. Mulai dari yang dirasakan pemain sampai yang melibatkan aksi suporter.

Kisah mistis pertama terjadi di semifinal Liga Indonesia I 1994/95. Pertandingan antara Persib Bandung vs Barito Putera terkenal sebagai semifinal mistis, bagaimana bisa?

Pemain Persib Bandung kala itu, Yudi Guntara, merasa heran peluang emas timnya yang didapat Kekey Zakaria dan Sutiono Lamso selalu termentahkan di mulut gawang Barito Putera.

"Aneh itu, di luar logika. Waktu main semifinal lawan Barito, saya yang orangnya nggak percaya sama yang 'gitu' pada saat itu percaya. Bola yang seharusnya bisa masuk tapi melenceng bahkan melambung ke atas," kata Yudi saat dihubungi INDOSPORT beberapa waktu lalu.

Di ruang ganti pemain, suasana menjadi kurang mengenakkan. Para pemain Persib sekuat tenaga merapalkan doa kalau-kalau benar ada hal mistis yang terjadi.

Sutiono Lamso yang begitu penasaran mulai menghampiri gawang lawan. Selepas menggerak-gerakkan jaring gawang, ia menemukan sebuah telur, aneh. Sebuah telur di dekat gawang.

Baca Juga

Tanpa pikir panjang, Sutiono memecahkan telur tersebut yang dianggapnya sebagai benda klenik. Melihat kejadian tersebut, kiper Barito Putera, Abdilah, marah besar.

Percaya atau tidak, menurut pengakuan Yudi, tak lama berselang Persib mampu mencetak gol. "Setelah itu, nggak lama lewat tendangan sudut, Kekey bisa memasukan bola ke gawang Barito memanfaatkan umpan corner tersebut," ungkap Yudi.

Kekey Zakaria berhasil memecah kebuntuan Persib. Maung Bandung akhirnya lolos ke final setelah menang tipis 1-0 atas Barito.


1. Mistis dan Sepak Bola Indonesia

Mistis & Sepak Bola Indonesia.

Kisah mistis ini dikutip dari buku Mencintai Sepakbola Indonesia Meski Kusut yang ditulis Miftakhul F. S. Kejadian mistis laga playoff Divisi Utama 2006 berawal dari sebuah gado-gado.

Manajer Deltras Sidoarjo, Saiful Ilah, mendapatkan telepon dari nomor tak dikenal. Ia diminta makan gado-gado jika ingin timnya meraih kemenangan.

Meski tidak tahu siapa yang menelepon, Saiful lantas memutuskan untuk mencari gado-gado. Sepanjang perjalanan menuju Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Saiful ditemani Wakil Bupati Sidoarjo waktu itu, Hadi Sutjipto, terus mencari penjual gado-gado.

Keduanya tidak menemukan warung yang menjual gado-gado sepanjang jalan. Sopir mereka lantas mencarikan gado-gado sampai ke Kota Bandung.

Baca Juga

Sopir baru kembali ke stadion membawa 2 bungkus gado-gado saat pertandingan Deltras vs Pelita Jaya memasuki babak kedua. Gado-gado itu lantas langsung disantap Saiful dan Effendi di bench pemain.

Seketika itu, Leandro Braga mencetak gol di menit ke-70. Begitu Effendi selesai makan, Leandro kembali mencetak gol dan membawa Deltras menang 2-0 atas Pelita.

Masih kisah dari buku yang sama, kejadian mistis terjadi di pinggir lapangan saat pertandingan Persekabpas Pasuruan vs Persmin Minahasa pada babak 8 besar Liga Indonesia 2006 di Stadion Tri Dharma, Gresik.

Seorang Sakeramania, suporter Persekabpas, yang mengaku bernama Jama’ali menyamar sebagai Buto berkepala pelontos yang sekujur tubuhnya dicat warna putih.

Sepanjang pertandingan, ia bergerak aktif ke mana-mana, mulai dari lari-lari kecil, mondar-mandir, sampai memanjatkan doa-doa. Aksi Jama’ali tersebut rupanya tidak berbuah apa pun bagi Persekabpas.

Laskar Sakera bahkan tertinggal 0-2 lewat gol Eugene Gray dan Daniel Campos. Beberapa penonton lantas menyindir kalau doa Jama’ali tidak manjur.

Baca Juga

Meski begitu, Jama’ali tidak sakit hati dan terus mendukung tim asuhan Subangkit tersebut. Puncak usaha Jama’ali ditandai dengan pemecahan buah melon dan semangka bercat putih yang diletakkannya di atas bench pemain ketika masuk tambahan waktu.

Seketika, Persekabpas mencetak gol balasan lewat Zah Rahan pada menit ke-91 saat Jama’ali memecahkan melon, sedangkan gol Akhmad Junaedi menit ke-94 terjadi saat Jama’ali memecahkan semangka.

Begitulah sepak bola. Percaya atau tidak, ada-ada saja hal mistis yang tak masuk akal dan sulit dijelaskan dengan logika yang terjadi di lapangan.

Persib BandungBarito PuteraPelita JayaLiga IndonesiaDeltras SidoarjoFeatureBola Indonesia

Berita Terkini