Pesta Megah Perayaan Juara Liga 1 2019, Klimaks Perjuangan 'Berdarah-darah' Bali United

INDOSPORT.COM - Pesta megah yang segera dilakukan Bali United untuk merayakan gelar Liga 1 2019 memang perlu. Inilah ekspresi suka cita dari hasil perjuangan 'berdarah-darah' manajemen klub.

Dalam sepak bola, lima tahun merupakan perjalanan sangat singkat. Namun ada banyak cerita yang kini dikenang. Bali United pernah merasakan sulitnya menarik pemain kelas wahid, hingga perjuangan mencari sponsor.

"Ada banyak cerita yang bisa diceritakan. Kalau disumpulkan, ada rasa kecewa, ada rasa duka, ada rasa suka, penuh perjuangan dengan keringat, dengan darah, semua menjadi satu," ucap Chief Executive Officer (CEO) Bali United, Yabes Tanuri.

Tantangan terberat ada pada awal tahun. Yabes mengatakan bahwa awak manajemen Bali United buta terhadap regulasi sepak bola. Dibutuhkan waktu untuk memahami setiap mendetail sebagai modal mereka melangkah maju.

"Inilah fase paling berat. Banyak peraturan yang dulu belum kami mengerti. Bukan hanya hukum perusahaan, melainkan juga hukum FIFA, AFC, dan PSSI. Banyak yang harus kami pelajari," cetus Yabes Tanuri.

"Pembentukan awal pemain juga termasuk berat juga. Sebagai tim baru, cari pemain agak susah, karena kebanyakan suruh bayar kontrak klub sebelumnya," tutur Yabes.

Suporter menjadi salah satu aspek yang membuat Bali United semakin berkembang. Yabes menilai dukungan suporter termasuk yang membuat manajemen Bali United terus bergerak, hingga akhirnya musim ini berhasil meraih gelar juara.

"Di Bali itu masyarakat atau suporternya sangat mengetahui bahwa ini adalah tempat destinasi untuk jadi sebuah industri baru yang namanya sport tourism. Sebagai suporter mereka sudah dewasa. Kami jarang ada kejadian yang merugikan klub," pungkas Yabes Tanuri.

Pantaslah jika kini pesta besar-besaran digelar. Ada artis dangdut kenamaan, Via Vallen yang diundang. Ada pula musisi Bali, seperti Lolot Band, Joni Agung & Double T, Bebangkan OI! Squad dan The Resistance.

Pawai pun akan dilakukan, mulai dari kunjungan ke kantor Gubernur Bali, kantor Bupati Gianyar serta parade budaya yang dilakukan satu kilometer, di jalan menuju markas kebanggaan Bali United, Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.