x

Selamat Datang Liga 1 2020! Kompetisi Anti-Kemapanan Kebanggaan Indonesia

Sabtu, 29 Februari 2020 09:05 WIB
Editor: Indra Citra Sena
Liga Indonesia memasuki musim ke-22 sejak peleburan Galatama-Perserikatan pada 1994. Angka ini merupakan jumlah dari musim yang tuntas hingga Liga 1 2019. Grafis: Yuhariyanto/INDOSPORT

INDOSPORT.COM - Liga Indonesia memasuki musim ke-22 sejak peleburan Galatama-Perserikatan pada 1994. Angka ini tentu saja merupakan jumlah musim yang berlangsung sampai tuntas hingga Liga 1 2019, tanpa menghitung dua edisi yang berhenti di tengah jalan (1997/98 dan 2015).

Selama 21 musim terdahulu, Liga Indonesia identik dengan dua hal, yaitu kericuhan, entah antarpemain maupun antarsuporter dan isu pengaturan skor atau keberpihakan wasit kepada kubu tuan rumah.

Musim boleh silih berganti, tapi kedua masalah ini terus menempel seolah tidak akan bisa terselesaikan. Sebagian orang yang mencari dan mendambakan keindahan sepak bola pasti berpikir 1.000 kali sebelum menonton pertandingan Liga Indonesia melalui layar kaca, termasuk saya.

Baca Juga

Yang ada di pikiran saya, “Buat apa buang-buang waktu menonton tawuran berkedok sepak bola.” Saya jelas lebih memilih tontonan lain yang menawarkan keindahan sepak bola. Apa lagi kalau bukan liga-liga top Eropa seperti Premier League, LaLiga, Serie A Liga Italia, dsb.

Pemikiran semacam ini terus bertahan sampai tiba saatnya saya mau tidak mau harus menyelami sepak bola nasional, yang saya hindari selama bertahun-tahun sejak mulai tersihir pesona para maestro lapangan hijau pada Piala Eropa 2000, karena tuntutan profesi sekitar 3,5 tahun lalu.

Perjalanan saya mengenali sisi lain jagat sepak bola Indonesia pun dimulai. Ketertarikan terhadap sejarah membuat saya penasaran tentang keberadaan aspek positif di liga. Masak sih tidak ada yang bisa dibanggakan dari Liga Indonesia?

Ternyata, saya menemukan satu fakta yang menarik berdasarkan penelusuran data-data Liga Indonesia (1994-sekarang). Sebanyak 14 klub berbeda pernah mencicipi sensasi menjuarai liga selama 21 musim.

Artinya, Liga Indonesia tidak mengenal dominasi karena seringkali melahirkan juara baru. Persipura Jayapura selaku yang tersukses hanya mengoleksi empat gelar juara, diikuti Persebaya Surabaya (2), Persik Kediri (2), serta Persib Bandung dan Persija Jakarta (2).

Sisanya yaitu klub-klub yang memegang satu titel juara, mulai dari Bandung Raya, PSIS Semarang, PSM Makassar, Petrokimia Putra Gresik, Sriwijaya FC, Arema, Semen Padang, Bhayangkara FC, hingga terakhir Bali United.  

Melampaui Eropa

Prosesi penyerahan trofi juara Liga 1 2019 kepada Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta.

Kalau boleh membandingkan dengan liga-liga top Eropa di periode yang sama (1994-sekarang), Liga Indonesia menang telak. Premier League (Inggris), La Liga (Spanyol), Serie A (Italia), Ligue 1 (Prancis), Bundesliga (Jerman), dan Eredivisie (Belanda), amat membosankan karena juaranya itu-itu saja.

Sepanjang 1994 hingga 2019, Premier League cuma memunculkan enam klub juara, begitu pula Bundesliga (6), LaLiga (5), Serie A (5), dan Eredivisie (5). Ligue 1 Prancis masih tergolong variatif lantaran punya 10 klub juara, tapi tetap berada di bawah rekor Liga Indonesia.

Beralih ke Asia Tenggara, Indonesia juga belum tertandingi meski terdapat beberapa liga yang mendekati. Perinciannya antara lain Liga Malaysia (12), Liga Laos (12), Liga Thailand (12), Liga Vietnam (11), Liga Kamboja (9), Liga Singapura (7), dan Liga Myanmar (6).

Rekor Indonesia pun masih lebih unggul dibandingkan liga-liga top Asia. Liga Jepang hanya menghasilkan 10 klub juara sejak 1994, lalu Liga Korea Selatan (7), Liga China (7), Liga Iran (7), Liga Arab Saudi (6), dan Liga Australia (12).

Kesimpulan yang bisa ditarik ternyata lumayan membanggakan bagi kita. Faktanya Liga Indonesia lebih seru dari liga-liga top di kawasan Eropa dan Asia serta juaranya sangat sulit diprediksi.

Satu temuan lain yang juga menyimpulkan tingkat keseruan Liga Indonesia jauh melebihi liga-liga top di kawasan Eropa dan Asia adalah belum ada satu pun klub yang mampu mempertahankan gelar sampai Liga 1 2019.

Baca Juga

Seluruh liga yang telah saya sebutkan di atas dipastikan pernah menelurkan jawara beruntun. Liga Champions saja yang sempat bertahan selama lebih dari dua dasawarsa tanpa juara beruntun akhirnya ‘menyerah’ tiga musim lalu menyusul kesuksesan Real Madrid.

Genderang Liga 1 2020 segera ditabuh akhir pekan ini. Selamat menikmati kompetisi sepak bola yang tingkat keseruannya jauh melebihi Premier League, LaLiga Spanyol, Serie A Liga Italia, dsb.

Lantas siapa juaranya? Terdapat dua kemungkinan besar, yaitu juara lama atau juara baru, tapi yang jelas bukan Bali United karena akan merusak citra anti-kemapanan milik Liga Indonesia. Hehehe… 

Liga ChampionsPersija JakartaBali UnitedLiga GalatamaPerserikatanLiga IndonesiaLiga 1Bola IndonesiaBerita Liga 1

Berita Terkini