Bela Kebijakan PSSI Soal Gaji Pemain 25 Persen, PSMS Medan Sentil APPI

INDOSPORT.COM - Klub Liga 2 2020, PSMS Medan, bereaksi terhadap sikap Asosiasi Pesepak bola Profesional Indonesia (APPI) yang dinilai tidak terima dengan penerapan penggajian 25 persen setiap bulan selama masa force majeure.

Seluruh kompetisi saat ini dalam status force majeure periode Maret-Juni akibat pandemi virus Corona yang melanda Tanah Air. Sehingga, kompetisi terpaksa dihentikan sementara oleh PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator.

APPI menilai keputusan gaji 25 persen yang ditetapkan PSSI adalah keputusan sepihak dan tidak melibatkan mereka atau pun para pemain. Atas hal itu, PSMS Medan lantas angkat bicara.

"Kami rasa keputusan PSSI sudah paling tepat karena tentu dipikirkan matang-matang. Kalau lebih (25 persen), keuangan klub dari mana coba?" kata Sekertaris PSMS, Julius Raja, Senin (13/4/20).

"Pertandingan tidak ada, semua kosong. Apalagi, klub pasti memikirkan gaji pemain. Kalau satu dua orang tidak masalah, tapi ini satu bulan mau berapa ratus juta kita keluarkan, berat kan," cetusnya.

Julius mengatakan, sikap APPI yang mempertanyakan terkait gaji karena merasa tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan tersebut adalah tidak tepat.

"Karena klub yang menggaji pemain bukan APPI. Mereka hanya mengetahui tentang pemain dibayar atau tidak. Klub yang gaji, tapi APPI sebatas menjembatani," imbuhnya.

Maka dari itu, pria yang akrab disapa King mengajak semua pihak untuk menghormati keputusan PSSI tersebut. Apalagi, dalam kondisi sulit ini klub juga tidak ada pemasukan.

"APPI cuma memikirkan pemain, tentu pemain mau kalau bisa jangan 25 persen kalau bisa 50 persen begitu. Nah APPI ada memikirkan klub dari mana sumber uangnya? Justru kebijakan PSSI itu saya rasa sudah cukup bagus," pungkas Julius Raja.