x

Liga 1 2020 Akhirnya Dilanjutkan 1 Oktober, Ini Plus-Minusnya

Sabtu, 11 Juli 2020 14:40 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
PSSI dan PT LIB akhirnya resmi menentukan jadwal kick-off lanjutan Liga 1 2020 yang sempat terhenti karena pandemi COVID-19.

INDOSPORT.COM - Terselip kekurangan dan kelebihan dari keputusan PSSI dan PT LIB menggelar kembali kompetisi Liga 1 2020 pada 1 Oktober 2020 mendatang. 

PSSI dan PT LIB akhirnya resmi menentukan jadwal kick-off lanjutan Liga 1 2020 yang sempat terhenti karena pandemi COVID-19. Melalui Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno, Liga 1 2020 akan kembali resmi bergulir pada 1 Oktober 2020 dan berakhir pada 28 Februari 2021. 

"Ya, itu jadwal dari kami," ujar Sudjarno dikutip dari Antaranews

Untuk format sendiri PSSI memastikan tidak ada perubahan alias tetap dengan putaran penuh yakni 'double round'. Hal ini berbeda dengan Vietnam yang memutuskan menggelar liga hanya satu putaran saja. 

Nantinya Liga 1 2020 akan dilanjutkan pada pekan keempat, atau pekan terakhir sebelum liga dihentikan karena pandemi COVID-19 pertengahan Maret silam. 

Baca Juga
Baca Juga

Dalam penyelenggaraannya nanti tentu ada sejumlah penyesuaian yang dilakukan oleh PSSI. Seperti misalnya adanya sentralisasi pertandingan, laga tanpa penonton, sampai protokol kesehatan khusus. 

Semua ini dibahas dan disosialisasikan kepada 18 klub peserta. Yang masih menjadi PR bagi PT LIB saat ini adalah menentukan stadion-stadion mana saja yang siap digunakan untuk menggelar pertandingan. 

Lalu, dengan kembalinya digulirkannya Liga 1 2020 pada 1 Oktober, tentu akan ada kekurangan dan kelebihan yang bisa diprediksi bakal dirasakan. Apa saja itu? Berikut ulasannya. 

Kelebihan

Kembali digelarnya liga pada 1 Oktober 2020 tentu memberikan sejumlah kelebihan. Pertama, kerugian yang dirasakan tim bisa dikurangi lantaran mereka bisa mendapat keuntungan dari hak siar tv. Para pemain pun tak terkatung-katung. 

Selain itu, jeda dua bulan yang diberikan sangat ideal bagi tim-tim Liga 1 untuk kembali mempersiapkan diri mengumpulkan para pemainnya dan kembali berlatih memperbaiki kondisi fisik. 

Pemilihan awal Oktober juga dirasa cukup tepat karena pada saat itu diharapkan angka penyebaran COVID-19 sudah menurun drastis.

Beranjak ke teknis penyelenggaraan kompetisi, sistem sentralisasi pertandingan sejatinya menghadirkan plus dan minus. Plusnya adalah klub-klub tak perlu keluar biaya operasional perjalanan yang besar. 

Kemudian, mereka juga aman berada di stadion yang wilayah penyebaran COVID-19-nya lebih terkendali di banding wilayah lainnya. Toh, laga juga sama-sama digelar tanpa penonton. 

Baca Juga
Baca Juga

Walau sangat singkat, digelarnya liga pada bulan Oktober akan sangat membantu bagi pelatih Shin Tae-yong untuk menyiapkan skuat terbaik untuk terjun di Piala AFC U-19 dan Piala AFF 2020.


1. Kekurangan

Novri Setiawan (kanan) berusaha melewati lawan dalam laga Bhayangkara FC vs Persija Jakarta di Liga 1 2020, Sabtu (14/03/20).

Akan tetapi, ada sisi minus dari keputusan penyelenggaraan liga pada Oktober 2020. Dengan kick-off 1 Oktober dan berakhir pada 28 Februari, itu artinya Liga 1 cuma punya waktu lima bulan untuk dituntaskan. 

Rentan waktu ini terbilang sangat padat. Tiap tim bisa bertanding dua kali tiap minggunya. Hal ini berpotensi membuat pemain lelah serta rentan cedera. 

Namun di sisi lain, hal ini tak bisa dihindari karena jika molor lebih lama, maka akan mengganggu penjadwalan musim depan (2021). Sementara jika digelar lebih awal, bakal mendapat banyak protes karena wabah COVID-19 masih sangat mengkhawatirkan. 

Arema FC vs Persib Bandung di Liga 1 2020.

Penyelenggaraan musim 2020 juga mau tidak mau harus digelar tanpa penonton. Ini menjadi kekurangan yang paling tak bisa dihindari. 

Digelarnya laga tanpa penonton akan mengurangi pemasukan klub-klub Indonesia secara signifikan. Namun langkah ini wajib dilakukan demi protokol kesehatan yang ada. 

Kekurangan terakhir dari keputusan menggelar lanjutan Liga 1 2020 bulan Oktober adalah terjadinya bentrok dengan jadwal Timnas Indonesia. 

Skuat Timnas Indonesia U-19

Tentu saja hal ini bisa menjadi masalah tersendiri karena banyak klub yang akan keberatan jika pemainnya dipanggil tim nasional di tengah persaingan kompetisi. PT LIB pun dikabarkan bakal menyusun aturan yang mewajibkan klub-klub untuk melepas para pemainnya ke timnas. 

Di akhir tahun nanti Timnas Indonesia bakal melakoni sejumlah agenda penting seperti lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022, Piala Asia U-19, dan Piala AFF 2020. 

Jangan kaget jika klub ditinggal para pemain intinya ketika tengah panas-panasnya berburu gelar Liga 1 2020 karena harus membela Timnas Indonesia di kancah Internasional. 

PSSITimnas IndonesiaPT Liga Indonesia Baru (PT LIB)TRIVIALiga 1 2020

Berita Terkini