Kuras Uang Everton Sampai Bikin Pemain Valencia Berontak, Barcelona Korban Koeman Selanjutnya?
INDOSPORT.COM - Barcelona menunjuk Ronald Koeman sebagai pelatih baru Barcelona menggantikan Quique Setien yang dipecat setelah dikalahkan Bayern Munchen dengan skor mengenaskan, 2-8. Namun melihat sepak terjang Koeman, rasanya ia bisa menjadi bencana baru untuk Blaugrana.
Ronald Koeman punya setumpuk pekerjaan rumah setelah ditunjuk sebagai pelatih anyar Barcelona. Mulai dari meyakinkan sang megabintang, Lionel Messi, agar bertahan di Camp Nou, dan yang terpenting mengembalikan kejayaan klub Catalan itu.
Barcelona memang kini terpuruk dan hanya bisa gigit jari setelah tak mendapatkan satu trofi apapun di musim ini. Paling buruk, Barcelona dibantai habis Bayern Munchen di babak perempatfinal Liga Champions dengan skor 2-8.
Kekalahan tersebut tercatat selamanya dalam rekor Barca, sebagai salah satu kekalahan terburuk yang pernah mereka rasakan. Barcelona juga kini harus mengejar ketertinggalan mereka dari sang rival abadi, Real Madrid yang berhasil menyegel gelar juara LaLiga Spanyol musim ini.
Meski Koeman sudah akrab dengan atmosfer Barcelona, selain menjadi pemain dari tahun 1989 sampai 1995, ia juga pernah memulai debut kepelatihannya di tim Catalan. Pria 57 tahun itu pernah menjadi asisten untuk Louis Van Gaal di tahun 1998-1999.
Selanjutnya, Koeman telah banyak makan asam garam sebagai pelatih. Terakhir ia menangani Timnas Belanda, namun sejarah kepelatihannya tak selalu berakhir dengan cemerlang.
Di tengah tuntutan untuk mengembalikan kesuksesan Barcelona yang tengah dalam titik nadir, ada lima alasan yang membuat Koeman rasanya tak akan mampu memenuhi target itu. Berikut INDOSPORT merangkumnya.
1. Kegagalan di Valencia
Saat menjadi pelatih Valencia di tahun 2007/08, Ronald Koeman gagal membawa tim tersebut gemilang. Padahal saat itu Valencia diperkuat para pemain bintang seperti David Villa, David Silva, Juan Mata, dan legenda Spanyol David Albeda.
Namun saat tim diambil alih Koeman dari tangan Quique Sanchez, Los Ches justru menukik tajam. Mereka hancur lebur di Liga Champions dan berakhir sebagai juru kunci grup hingga gagal di babak kualifikasi Piala UEFA.
Sempat bersaing di papan atas LaLiga, Valencia justru merosot saat ditangani Koeman. Namun ia justru menantang para pemain yang tidak menurut padanya.
"Valencia adalah kapal, bagi yang tidak mau naik maka akan keluar," ujar Koeman saat itu.
Para pemain Valencia yang muak akhirnya memberontak. Kapten klub saat itu, David Albelda menuntut klub segera memutus kontraknya dan Koeman akhirnya dipecat setelah Valencia finis dengan jarak dua poin dari zona degradasi di penghujung musim.
Kuras Uang Everton
Ronald Koeman sebelumnya sempat meraih kesuksesan kala melatih klub Liga Inggris, Southampton. Pelatih Belanda itu rasanya harus berterima kasih karena dibekali rekrutan gemilang mulai dari Sadio Mane, Dusan Tadic, sampai Graziano Pelle.
Bersinar di Southampton, Koeman selanjutnya melanjutkan karier kepelatihannya di Everton pada 2016. Di musim pertamanya, ia berhasil membawa klub Merseyside itu finis ketujuh di Liga Primer Inggris dan melaju ke babak kualifikasi Liga Europa.
Sukses tersebut membuat Koeman dimanjakan dengan gelontoran dana dari manajemen The Toffees. Total Koeman mendapatkan suntikan dana belanja senilai 2,6 triliun lebih agar bisa berbelanja pemain yang mampu mendongkrak mereka finis empat Liga Inggris di akhir musim.
Alih-alih membeli pemain untuk menggantikan Romelu Lukaku, striker andalan Everton saat itu yang hengkang, Koeman malah membeli pemain yang dianggap tak berguna seperti Gylfi Sigurdsson dan Davy Klaasen.
Jadilah bencana terjadi, alih-alih tembus big four, Everton malah terjun bebas ke peringkat 18 saat Liga Inggris tinggal menyisakan sembilan laga saat itu. Koeman pun dipecat setelah 16 bulan duduk sebagai pelatih Everton.