x

Aspire Academy, Proyek Puluhan Triliun Qatar yang Didik Andri Syahputra hingga Bintang LaLiga

Rabu, 28 Oktober 2020 15:28 WIB
Editor: Lanjar Wiratri
Proyek Aspire Academy menjadi bagian dari rencana ambisius Qatar jelang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 mendatang.

INDOSPORT.COM - Proyek Aspire Academy menjadi bagian dari rencana ambisius Qatar jelang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 mendatang. Pemain bintang Qatar yang merumput di LaLiga Spanyol, hingga pemain berdarah Indonesia, Andri Syahputra, merupakan jebolan akademi tersebut.

Dikenal sebagai negara kaya raya dari cadangan gas alamnya, Qatar memang tak tanggung-tanggung untuk memajukan sepak bola mereka. Bakal menjadi tuan rumah Piala Dunia pertama asal Timur Tengah pada 2022, Qatar membangun sebuah akademi olahraga yang bernama Aspire Academy yang berlokasi di Aspire Zone, distrik Al Waab, Qatar.

Baca Juga
Baca Juga

Aspire Academy dibangun jauh sebelum negara tersebut dipastikan menjadi tuan rumah Piala Dunia. Tepatnya pada 2004, megaproyek itu didirikan dengan dana sekitar USD1 miliar atau setara Rp14,6 triliun lebih.

Investasi ke berbagai bidang bukan perkara sulit untuk Qatar yang merupakan salah satu negara kaya di Timur Tengah. Aspire Academy pun dilengkapi berbagai fasilitas nomor satu mulai dari hotel tempat tinggal pemain akademi, pola latihan, kendaraan yang semua dikelola dengan profesional.

Akademi Aspire nantinya bekerja sama dengan Asosiasi Sepak Bola Qatar (QFA) dann juga Liga Bintang Qatar (QSL) agar pemain-pemain jebolan akademi bisa merumput di kompetisi level tertinggi, bahkan memperkuat klub luar negeri.

Baru-baru ini, Aspire Academy juga bekerja sama dengan negara Eropa yang memiliki liga dan timnas terbaik di dunia. Sebut saja dengan Spanyol, Aspire dan negara itu bekerja sama memperkuat olahraga melalui proyek Aspetar, Aspire, dan Qatar 2022.

Dilansir dari As, Duta Besar Spanyol untuk Qatar, Belén Alfaro Hernández, menyoroti upaya besar Qatar yang sedang dilakukan dalam persiapan menghadapi Piala Dunia Qatar 2022, yang akan menjadi Piala Dunia FIFA pertama yang diadakan di Timur Tengah.

"Qatar dan Spanyol memiliki passion yang sama untuk olahraga, terutama sepak bola, jadi Qatar sedang giat mempersiapkan Piala Dunia pertama di Timur Tengah, dengan visi menyelenggarakan edisi yang tak terlupakan dan luar biasa," katanya.

“Oleh karena itu kami percaya bahwa ini akan menjadi sukses besar bagi Qatar dan untuk seluruh wilayah pada umumnya, terutama dengan pernyataan Sheikh Tamim Bin Hamad Al Thani bahwa negaranya berkomitmen untuk menyelenggarakan turnamen bebas karbon pertama.”

“Ada kolaborasi berkelanjutan antara Qatar dan Spanyol yang memang akan menjadi bagian dari kesuksesan Piala Dunia Qatar 2022. Dalam hal ini, Spanyol berkontribusi untuk memperkuat budaya olahraga di Qatar dengan berbagai cara melalui Aspire Academy for Sports Excellence, dan Aspetar. rumah sakit kedokteran olahraga dan ortopedi, karena para profesional Spanyol yang berpengalaman bekerja di kedua institusi."

Khusus untuk sepak bola, Akademi Aspire sendiri sudah mengakuisisi dua kesebelasan di luar Qatar, seperti Cultural y Deportiva Leonesa yang bermain di Segunda División B Spanyol serta KAS Eupen yang bermain di kompetisi tingkat tertinggi Belgia.

Aspire Zone Foundation juga menjalin hubungan dengan beberapa kesebelasan lain, seperti Atletico Astorga di Spanyol dan Leeds United di Inggris.

Baca Juga
Baca Juga

Salah satu program unggulan Aspire Academy untuk mencari bibit-bibit pesepak bola bintang baru yakni Aspire Football Dream (AFD). 

Mereka fokus untuk mencari pemain-pemain muda berbakat dari berbagai negara berkembang untuk dididik dan diberikan fasilitas lebih dari cukup untuk akomodasi, makanan, pendidikan, dan biaya bulanan bagi keluarga penerima beasiswa sebesar 5000 dollar.


1. Didik Pemain-pemain berbakat

Andri Syahputra (kanan) saat Qatar melawan Ukraina

Dari segi prestasi, Qatar memang belum bisa secemerlang tim-tim Asia lain seperti Jepang dan Korea Selatan misalnya di level dunia. Sebelum 2019, prestasi terbaik mereka yakni lolos ke babak 16 besar Piala Asia.

Namun prestasi tersebut melesat tajam setelah di tahun 2019 mereka sukses melaju ke babak final Piala Asia dan menumbangkan Macan Asia, Jepang dengan skor 3-1. Semua itu tentu merupakan hasil kerja keras dan juga alokasi proyek-proyek mahal mereka untuk memajukan sepak bola.

Qatar tetap giat untuk terus memajukan sepak bola yang juga didukung dengan kemampuan finansial negara tersebut yang bisa dibilang pendapatannya jauh di atas Indonesia. Padahal Timnas Indonesia pernah mengalahkan Qatar 2-1 di Piala Asia 2004.

Aspire Academy juga tercatat sudah melahirkan para pemain seperti Akram Afif yang mencetak gol di final Piala Asia 2019. Saat ini dia bermain untuk Al-Sadd dan sempat dipinjamkan ke klub LaLiga Spanyol, Villareal.

Selain Akram Afif ada pula bintang muda Almoez Ali yang baru berusia 23 tahun. Tahun lalu, ia sukses mencetak rekor di Piala Asia 2019 sebaga pemain yang paling subur membuat gol di satu edisi ajang Piala Asia dengan 9 gol.

Pemain berdarah Indonesia, Andri Syahputra, yang memperkuat klub Al-Gharafa di Liga Qatar juga merupakan jebolan program Aspire Football Dream (AFD). Bakatnya ditemukan salah satu pemandu bakat senior di Aspire Academy saat Andri baru berusia enam tahun.

Seperti yang telah dilalui oleh Andri Syahputra yang memilih memperkuat Timnas Qatar U-20. 

Selama menimba ilmu di sana, Aspire Academy juga mengembangkan lingkungan yang kompetitif dengan mengundang para pemain muda dari klub-klub dan akademik-akademik di seluruh dunia.

LaLiga SpanyolQatarAspire Academy

Berita Terkini