x

5 Gelandang Paling Subur di Dataran Eropa Saat Ini

Kamis, 12 November 2020 18:39 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
Kevin De Bruyne saat melakukan selebrasi golnya dalam pertandingan Liga Inggris matchday ke-13 antara Manchester City vs Chelsea, Minggu (24/11/19) dini hari WIB.

INDOSPORT.COM - Termasuk Bruno Fernandes, berikut ini kami rangkum daftar lima gelandang hebat yang punya naluri mencetak gol tinggi di dataran Eropa. 

Dalam olahraga sepak bola, tugas utama mencetak gol sudah pasti selalu dibebankan kepada seorang striker. Namun demikian, mulai bek, gelandang, bahkan kiper pun bisa membuat gol jika memang pemain tersebut punya insting mencetak gol yang baik.

Berbicara soal gelandang, di beberapa klub top Eropa, ada pemain-pemain yang punya kapasitas mumpuni dalam hal mencetak gol. Mereka bisa menjadi pembeda di lapangan kala para striker mengalami kebuntuan.

Baca Juga
Baca Juga

Peran seorang gelandang sejatinya adalah jembatan antara lini belakang dan depan. Namun tak jarang, gelandang-gelandang berinsting tajam ini mampu menerobos sendirian hingga jantung pertahanan demi mencari celah untuk mencetak gol.

Berikut ini adalah lima gelandang hebat yang punya naluri mencetak gol tinggi, seperti dikutip dari Sportskeeda:

1. Luis 'Pizzi' Miguel (Benfica)

Gelandang Portugal ini sering terbukti menjadi penyelamat Benfica dalam kebuntuan. Fleksibilitas dan visinya di lapangan adalah nilai lebih dari gelandang berusia 31 tahun ini.

Pemilik kaki kiri mematikan ini adalah sosok gelandang serang yang kerap mampu menghadirkan teror bagi lini belakang lawan melalui tusukkan dan kreasinya bagi pra striker. Di musim 2019/20 lalu, Pizzi mencetak 18 gol dan 14 assist untuk Benfica di Liga Portugal.

Di ajang Liga Champions, Pizzi menorehkan lima gol. Tujuh tahun bersama Benfica, namanya tak pernah tergantikan meski beberapa pemain bintang pernah hadir di klub yang bermarkas di Estadio Da Luz tersebut.

2. Angel Di Maria (Paris Saint-Germain/PSG)

Angel Di Maria adalah salah satu gelandang terbaik di generasinya. Dia mampu tampil secara konsistensi level tertinggi selama hampir satu dekade terakhir.

Di Maria mungkin pernah mengalami musim yang buruk saat membela Manchester United di musim 2014/15 silam. Namun hal itu begitu cepat dilupakan jika melihat penampilan sensasionalnya bagi PSG.

Di Maria adalah salah satu alasan utama mengapa penyerang di klub Prancis itu bisa mencetak banyak gol di setiap musimnya. Ya, hampir sebagian besar gol-gol PSG dalam 5 tahun terakhir adalah kontribusi besar seorang Di Maria.

Pemain Argentina berusia 32 tahun ini dibekali bakat besar soal memberikan assist di lapangan. Tengok saja capaian eks Benfica ini musim lalu, di mana dirinya mencetak 11 gol dan 20 assist di semua ajang kompetisi.

3. Kevin De Bruyne (Manchester City)

Kevin De Bruyne adalah gelandang serang yang telah bertransformasi menjadi playmaker terbaik dunia saat ini. Saat ini di Manchester City, De Bruyne bisa dibilang adalah pemain paling vital dalam skema Pep Guardiola.

Pemain asal Belgia ini tidak hanya mengontrol permainan dari lini tengah, namun terkadang dia juga merangsek ke sepertiga akhir pertahanan lawan untuk mengeksekusi peluang dan tak jarang menjadi gol.

Eks Chelsea ini menjalani musim 2019/20 dengan sensasional. Meski The Citizens gagal juara di semua kompetisi, De Bruyne menyumbangkan 13 gol dan 20 assist di ajang Liga Inggris musim lalu.

Pemain berusia 29 tahun itu punya kehebatan dalam lesatan jarak jauh, dan punya umpan yang brilian saat skema set-piece. Kevin De Bruyne adalah pemain terbaik Liga Inggris untuk musim 2019/20, dan tampaknya penampilan gemilang eks Wolfsburg ini akan berlanjut musim ini.


1. 2. Marco Reus (Borussia Dortmund)

Marco Reus saat sedang menggiring bola di laga Mainz vs Borussia Dortmund

Marco Reus mungkin akan lebih hebat lagi jika dirinya tak selalu dihantam cedera. Reus telah menjadi pemain utama Borussia Dortmund sejak para pemain top mereka memutuskan untuk pergi ke klub-klub besar lainnya.

Di Dortmund, Reus tidak hanya berperan sebagai penyuplai ulung kepada para striker. Ia juga menjadi pencetak gol yang produktif.

Di Bundesliga Jerman musim lalu, Reus mencetak 11 gol dan lima assist dari 19 penampilan. Pada musim sebelumnya, gelandang Timnas Jerman ini mencetak 17 gol dan delapan assist dari 28 penampilan.

Sayangnya dia tidak pernah memainkan lebih dari 30 pertandingan dalam satu musim domestik sejak musim 2012/13 silam. Jika tidak selalu dibekap cedera, kita tidak akan pernah tahu berapa banyak yang akan dia lakukan selama satu musim.

Tetapi, tanpa bermain penuh dalam semusim pun, pemain berusia 31 tahun itu adalah salah satu gelandang pencetak gol terbaik dalam sejarah sepak bola modern.

1. Bruno Fernandes (Manchester United)

Para penggemar Manchester United tidak menyangka Bruno Fernandes akan memberikan dampak luar biasa sejak bergabung dengan klub pada Januari 2020. Bruno Fernandes telah menambahkan kreativitas dan banyak gol, serta mampu mengangkat performa tim Setan Merah.

Bruno Fernandes tiba-tiba saja menjadi pemain yang menonjol di Sporting Lisbon. Di musim 2018/19, dia mulai menarik perhatian setelah mencetak 20 gol dan 13 assist untuk tim Portugal itu.

Ketika pindah ke Man United, dia berhasil mempertahankan rekor produktifnya sepanjang setengah musim 2019/20.  Bruno Fernandes memainkan 14 pertandingan untuk Manchester United di Liga Inggris pada musim 2019/20 sejak bergabung pada bursa transfer musim dingin dan mencetak delapan gol serta tujuh assist.

Tak hanya itu, Bruno Fernandes juga mencetak lima gol dan tiga assist dalam tiga penampilan di Liga Europa untuk Setan Merah. Di musim 2020/21 ini, dia telah memulai musim baru dengan sangat baik dan telah mencetak lima gol dan tiga assist di Liga Inggris dari tujuh pertandingan.

Fernandes dengan cepat mensejajarkan diri dengan para nama-nama beken di atas sebagai gelandang pencetak gol terbaik. Dengan usianya yang masih 24 tahun, kita masih akan terus melihat banyak gol luar biasa dari pemain Timnas Portugal ini.

Angel di MariaMarco ReusKevin De BruyneBola InternasionalTRIVIABruno Fernandes

Berita Terkini