x

Granada, Kuda Hitam di Liga Europa yang Bikin Gattuso Darah Tinggi

Jumat, 26 Februari 2021 11:45 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
Pelatih Napoli, Gennaro Gattuso, dibuat kesal dengan Granada usai timnya tersingkir dari Liga Europa.

INDOSPORT.COM - Klub LaLiga Spanyol, Granada, jadi pusat perhatian publik setelah berhasil menyingkirkan tim besutan Gennaro Gattuso, Napoli, dari 32 besar Liga Europa 2020-2021.

Di pertandingan leg kedua yang terjadi pada Jumat (26/02/21) dini hari WIB, Granada harus puas dengan skor akhir 1-2 yang mereka catat lewat gol tunggal Angel Montoro. Di sisi lain, Napoli pun keluar sebagai pemenangnya.

Akan tetapi, Granada patut bersyukur lantaran saat leg pertama lalu mereka sudah punya tabungan dua gol yang membuat kedudukan agregat akhir menjadi 3-2. Pada akhirnya, Napoli-lah yang harus menelan kekecewaan meski menang di leg kedua.

Selepas laga Napoli vs Granada, Gennaro Gattuso selaku pelatih Partenopei pun buka suara. Meski kalah, nampaknya kebanggaan diri eks AC Milan ini tidak luntur begitu saja.

Baca Juga
Baca Juga

Menurutnya, Napoli layak menang karena menunjukkan permainan apik, tidak seperti Granada. Gattuso menilai, kemungkinan besar timnya akan dicibir dan jadi bulan-bulanan publik jika tampil seperti wakil Spanyol tersebut.

“Kami kebobolan oleh gol yang aneh tadi. Saya tidak bisa ingat kapan Granada punya peluang lain lagi (untuk mencetak gol di laga semalam). Kami harus bangga dengan hasil yang kami peroleh,” kata Gattuso, dikutip dari Goal Internasional.

“Jika ada tim asal Italia yang bermain seperti Granada, pasti akan jadi headline di mana-mana. Mereka (Granada) membuang-buang waktu. Saya tidak marah karena kalah, tapi karena minimnya permainan,” tambah Gattuso.

Baca Juga
Baca Juga

Namun mau apa pun yang dikatakan Gennaro Gattuso, mau sebagus apa pun timnya bermain, mau sampai jungkir balik ia membahas hasil ini, tidak akan mengubah kenyataan bahwa Napoli telah disingkirkan Granada dari Liga Europa.

Gattuso pun sepertinya harus bersiap-siap kembali dikritik publik, mengingat penampilan Napoli yang kurang menggigit. Klub asal Naples tersebut kini terancam finis tanpa trofi dan terlempar dari empat besar Serie A Liga Italia.


1. Granada Sang Kuda Hitam

Granada jadi tim kuda hitam di Liga Europa musim ini.

Berhasil menghempaskan Napoli dari 32 besar Liga Europa, Granada tentu layak mendapat pujian dan apresiasi atas prestasinya ini. Predikat kuda hitam nampaknya tidak berlebihan jika disematkan pada mereka.

Jika Napoli sudah punya cukup nama di kompetisi tertinggi Liga Italia, Serie A, Granada justru sebaliknya. Walaupun bukan sepenuhnya anak bawang di LaLiga, mereka bukan tim besar layaknya Real Madrid atau Barcelona.

Mereka juga bukan tim yang mengancam eksistensi Los Blancos dan Blaugrana seperti Atletico Madrid, Sevilla, atau Real Sociedad. Pasalnya, sepak terjang Granada di LaLiga Spanyol bisa dibilang timbul tenggelam.

Berlaga di Liga Europa musim ini sendiri adalah hadiah untuk Granada yang berhasil finis di peringkat tujuh klasemen akhir LaLiga Spanyol 2019-2020. Padahal pada waktu itu, status mereka hanyalah tim promosi.

Untuk diketahui, Granada terlempar ke Segunda Division pada musim 2017-2018 dan 2018-2019, setelah secara mengerikan menghuni posisi juru kunci klasemen akhir LaLiga Spanyol 2016-2017 dengan 20 poin dari 38 laga.

Beruntung, dua musim yang mereka habiskan di Segunda Division dapat dimanfaatkan dengan baik untuk kembali ke level LaLiga. Kini, mereka bahkan bisa menendang Napoli dan melaju ke 16 besar Liga Europa.

Pencapaian Granada ini tentu tidak lepas dari campur tangan pelatih mereka, Diego Martinez. Ia pun mengukir sejarah besar lantaran membawa Los Nazaries tampil di kompetisi Eropa untuk pertama kalinya.

“Semua ini mengandung nilai historis. Saat hasil undian (Liga Europa) keluar, orang-orang di Eropa mengira kami sudah tamat,” ujar Diego Martinez, seperti dikutip dari Football Espana.

“Tapi kami bermain apik di leg pertama dan kembali menunjukkan sisi hebat dan kekuatan Granada. Terima kasih semuanya, semangat dan jiwa tim ini unik,” tambah pelatih asal Spanyol berusia 40 tahun tersebut.

Melihat perjalanan Granada yang tidak mudah sampai bisa menumbangkan Napoli, tentu patut dinanti akan seperti apa sepak terjang skuat asuhan Diego Martinez di laga-laga selanjutnya. Apakah mereka bakal jadi kuda hitam yang membawa kejutan?

Liga EuropaNapoliGennaro GattusoGranadaSepak BolaBerita Liga Europa

Berita Terkini