x

Mengenal Anglo-Italian Cup, Ajang Bertemunya Klub Gurem Inggris dan Tim Papan Atas Italia

Sabtu, 27 Maret 2021 16:05 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Anglo-Italian Cup.

INDOSPORT.COM – Dalam sepak bola terdapat beragam kompetisi yang digelar untuk menentukan siapa yang terbaik. Mungkin dari banyaknya kompetisi, hanya Anglo-Italian Cup saja yang terkesan tak adil.

Tentu sebagai olahraga populer, sepak bola banyak memuat kompetisi demi meningkatkan daya saing setiap tim.

Tak hanya kompetisi resmi, di dunia sepak bola pun ada kompetisi yang bersifat persahabatan dan biasanya diadakan jelang bergulirnya musim baru.

Baca Juga
Baca Juga

Biasanya, kompetisi ini hanyalah wadah untuk hiburan sekaligus panggung bagi setiap tim meramu racikannya.

Sebagai contoh, ada Rakuten Cup, Audi Cup, Emirates Cup. Di Indonesia pun juga ada dan dahulu digelar setiap tahunnya yakni Piala Emas Bang Yos.

Lalu ada pula Trofeo Persija yang digelar untuk merayakan ulang tahun Persija Jakarta. Tentunya, kompetisi ini menjadi semacam hiburan dan biasanya tim-tim yang diundang adalah tim-tim yang setara.

Baca Juga
Baca Juga

Namun, dari beragam kompetisi di sepak bola, rasa adil dan persaingan sehat itu tak terlihat di ajang Anglo-Italian Cup.  Sebab, di ajang ini hanya diikuti tim gurem Inggris melawan tim papan atas Italia.

Bayangkan saja, tim gurem seperti Sunderland harus bertemu dengan Juventus. Berdasarkan nama dan status tim saja, pertandingan ini terkesan tak adil.

Namun, Anglo-Italian Cup tetap bergulir hingga 1993. Lantas, bagaimana kisahnya? Berikut INDOSPORT rangkum sejarah Anglo-Italian Cup.


1. Sejarah Anglo-Italian Cup

Anglo-Italian Cup.

Anglo-Italian Cup atau Piala Anglo Italia lahir pada 1970 kala Swindon Town yang menjuarai Piala Liga Inggris 1969 seharusnya bermain di ajang Inter-Cities Fairs Cup.

Namun, UEFA melarang Swindon Town berlaga di ajang Inter-Cities Fairs Cup karena tim berjuluk The Robins ini adalah tim kasta ketiga Inggris.

FA selaku asosiasi sepak bola Inggris pun terus menguapayakan agar Swindon Town bisa bertanding melawan klub-klub Eropa lainnya meski berstatus tim kasta ketiga.

Lantas, FA mengajak FIGC (asosiasi sepak bola Italia) menggelar turnamen yang mempertemukan juara piala domestik. Gagasan ini disetujui dan saat itu Swindown Town pun berkesempatan bertanding melawan juara Coppa Italia, AS Roma pada Agustus 1969.

Di laga itu, Swindon Town yang ada di kasta ketiga mampu mencukur AS Roma dengan skor agregat 5-2. Laga itu pun menarik perhatian publik Inggris dan Italia sehingga enam bulan berselang atau 1970 lahirlah Anglo-Italian Cup.

Pada edisi pertama, ajang ini melibatkan 12 klub atau enam klub dari Inggris dan Italia. Kemudian 12 klub ini akan dibagi menjadi tiga grup yang berisikan dua wakil Inggris dan Italia di mana klub yang berasal dari satu negara tidak boleh bertemu.

Keanehan pun lahir di ajang ini di mana tidak adanya aturan Offside. Aturan Offsie yang berlaku hanya ketika pemain berada di kotak penalti lawan.

Di edisi pertama, Swindon Town menjadi kampiun usai mengalahkan Napoli.  Namun, final perdana ajang ini malah menimbulkan kericuhan suporter.

Meski memunculkan kerusuhan suporter, Anglo-Italian Cup tetap bergulir hingga 1973. Sesudahnya, ajang ini hilang karena menurunnya minat tim Inggris bermain di ajang itu.

FA memang sedari awal mengirimkan tim-tim gurem Inggris untuk bermain di sana, sedangkan FIGC selalu mengirimkan tim-tim terbaik Italia.

Ajang Anglo-Italian Cup pun sempat mati suri dan hidup lagi. Beralih dari profesional ke semi profesional dan ke profesional lagi.

Pada 1976, ajang ini bergulir lalu terhenti di tahun 1986. Pada 1992, Anglo-Italian Cup dimulai kembali  dan hanya bertahan empat tahun hingga tahun 1996 di mana Genoa menjadi pemenang dengan skor 5-2.

AS RomaNapoliFIGCFA (Football Association)Bola InternasionalSepak Bola

Berita Terkini