x

Starting XI Gabungan Menakutkan Juventus dan Inter Milan

Sabtu, 15 Mei 2021 14:00 WIB
Editor: Coro Mountana
Cristiano Ronaldo saat dijaga oleh Ashley Young di laga Juventus vs Inter Milan

INDOSPORT.COM - Juventus dan Inter Milan sama-sama memiliki skuad bertabur bintang di setiap lininya, apa jadinya kalau mereka digabungkan ke dalam satu starting XI, menakutkankah?

Bertanding di Juventus Stadium Juventus akan melakoni partai hidup mati melawan Inter Milan dalam lanjutan Serie A Italia. Laga ini akan menjadi penentu apakah Juventus bisa lolos ke Liga Champions musim depan atau tidak.

Soalnya jika Juventus kalah, sedangkan Atalanta, AC Milan dan Napoli menang. Maka bisa dipastikan Juventus musim depan harus absen dari Liga Champions.

Baca Juga
Baca Juga

Masalahnya Inter Milan adalah juara Serie A Italia yang memiliki skuad bertabur bintang di setiap lininya, sama seperti Juventus. Apa jadinya kalau skuad Juventus dan Inter Milan digabungkan ke dalam satu starting XI, menakutkankah?

Gianluigi Buffon

Dengan menggunakan formasi 3-5-2, kami memutuskan untuk memilih kiper Gianluigi Buffon. Memang pada akhirnya Samir Handanovic lah yang membawa Inter Milan juara Serie A Italia.

Tapi Juventus musim ini lebih banyak mencadangkan Buffon. Ketika Buffon main pun, ternyata kiper yang sudah berusia 43 tahun itu malah terlihat lebih bagus dibanding kiper utama Juventus.

Baca Juga
Baca Juga

Buktinya saja Buffon mampu menepis penalti Domenico Berardi di laga terakhir. Jangan lupa juga kalau pengalaman Buffon masih di atas Handanovic dan untuk 43 tahun tapi masih punya refleks mumpuni adalah sebuah keajaiban sesungguhnya.


1. Milan Skriniar, Stefan de Vrij, Matthijs de Ligt

Selebrasi gol Cristiano Ronaldo di laga Inter Milan vs Juventus.

Di barisan pertahanan, Inter Milan memang menjadi salah satu yang terbaik, makanya mayoritas kami pilih dari sana. Di mana ada duet bek Inter Milan, Milan Skriniar dan Stefan de Vrij.

Milan Skriniar telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bek handal di Serie A Italia padahal usianya masih sangat muda. Sedangkan De Vrij memiliki kemampuan dalam marking lawan sangat bagus dan ia sangat tenang.

Di satu sisi lainnya, ada Matthijs de Ligt dari Juventus. Meski Juventus pada akhirnya gagal juara, pertahanan mereka tetap sulit ditembus, sedikit banyak itu berkat ketangkasan De Ligt dalam mematahkan serangan lawan.

Achraf Hakimi, Nicolo Barella, Marcelo Brozovic, Christian Eriksen, Federico Chiesa

Untuk posisi 5 gelandang yang ada, kami mengandalkan trio Inter Milan di sektor tengah yaitu Nicolo Barella, Marcelo Brozovic dan Christian Eriksen. Trio ini sangatlah solid dan jadi salah satu kunci mengapa Inter Milan bisa juara.

Barella memiliki energi untuk menjalankan peran sebagai mezzalla, Eriksen adalah seorang pengatur serangan yang handal dengan umpan presisi. Sedangkan Brozovic melindungi Barella dan Eriksen agar Inter Milan tetap seimbang transisinya.

Di sisi sayap kanan, ada Hakimi yang telah menjadi alasan mengapa Inter Milan mau menebus mahal dari Real Madrid. Sedangkan satu-satunya pemain Juventus di gelandang ada Chiesa untuk sayap kiri dan ia layak disebut salah satu pemain terbaik Juventus musim ini.

Cristiano Ronaldo, Romelu Lukaku

Boleh dikatakan duet striker yang kami pilih kali ini sangatlah mematikan dan bisa dikatakan bakal jadi duet terbaik di Serie A Italia. Yaitu Cristiano Ronaldo dan Romelu Lukaku yang sama-sama memiliki status sebagai pencetak gol terbanyak.

Ronaldo dan Lukaku bisa saling melengkapi  dan bergantian untuk mencetak gol. Hanya saja karena usia mungkin Lukaku harus mengalah untuk menjadi pelayan Ronaldo.

Tapi Ronaldo pun juga pemain egois, sesekali ia bisa saja membuka ruang bagi Lukaku untuk menusuk dengan kekuatan fisiknya. Ronaldo-Lukaku jadi duet striker untuk starting XI gabungan Juventus dan Inter Milan, apa sudah menakutkan?

Cristiano RonaldoInter MilanJuventusStefan de VrijGianluigi BuffonRomelu LukakuChristian EriksenMarcelo BrozovicIn Depth SportsAchraf HakimiFederico ChiesaNicolo BarellaFeatureMatthijs de LigtMilan Skriniar

Berita Terkini