Kroenke Sombong, Tawaran Selangit Daniel Ek Gagal 'Selamatkan' Arsenal

INDOSPORT.COM – Tak ada kesepakatan tercipta antara Daniel Ek, pemilik Spotify, dan Stan Kroenke, biliuner Amerika Serikat pemilik Arsenal.

Sebelumnya, santer diberitakan bahwa Daniel Ek telah melayangkan penawaran formal untuk membeli Arsenal dari Stan Kroenke. Namun penawaran selangit yang dilayangkan bos Spotify tersebut diketahui belum berhasil membuat pemilik klub angkat kaki dari Emirates.

Penolakan tersebut dikonfirmasi oleh Ek melalui pernyataan resmi yang dirilis lewat akun Twitter pribadinya, Minggu (16/05/21) pada pukul 02.10 dini hari WIB.

Lewat pernyataan resminya Ek meluruskan desas-desus dan rumor yang beredar mengenai kabar pembelian Arsenal yang diinisiasi olehnya. Ia menyatakan bahwa ia telah melayangkan penawaran yang ditolak mentah-mentah oleh Kroenke.

“Pekan ini penawaran telah dilayangkan untuk Josh Kroenke (putra Stan Kroenke) dan banker mereka, termasuk penawaran untuk mendapatkan hak suporter, perwakilan di dewan direksi, dan saham emas untuk para suporter,” tulis Daniel Ek pada pernyataan resminya.

“Mereka membalas dengan menyatakan jika mereka tak membutuhkan uang. Saya menghargai keputusan yang mereka ambil. Tetapi saya menyatakan akan tetap tertarik hingga situasi berubah nantinya.”

Penawaran yang dilayangkan oleh Daniel Ek untuk menggoyang Stan Kroenke dari kursi kepemilikan Arsenal tersebut ditaksir memiliki nilai sekitar 1,8 triliun poundsterling (sekitar Rp36,2 triliun).

1. Daniel Ek, Taipan Swedia Juru Selamat Arsenal

Daniel Ek sendiri adalah taipan asal Swedia yang membidani lahirnya layanan musik streaming, Spotify, dan perusahaan investasi yang berbasis di Eropa, Prima Materia.

Ia dipandang oleh sebagian besar fans Arsenal sebagai juru selamat yang akan menyelamatkan klub dari cengkeraman Kroenke sekeluarga.

Bukan rahasia umum lagi jika Ek adalah salah satu die-hard fans Arsenal yang siap melakukan segala cara untuk bisa melihat klub asal London Utara tersebut kembali mendominasi Liga Inggris seperti yang mereka lakukan berbelas-belas musim yang lalu.