x

Aiyawatt Srivaddhanaprabha, Penerus Dongeng Sang Ayah di Leicester City

Selasa, 18 Mei 2021 00:00 WIB
Editor: Juni Adi

INDOSPORT.COM - Leicester City kembali menjadi perbincangan para pecinta sepak bola dunia, setelah mereka kembali menorehkan tinta emas musim ini.

The Foxes menambah satu koleksi trofi ke lemarinya, usai memenangkan kompetisi Piala FA menaklukan Chelsea di final pada Sabtu (15/05/21) malam WIB.

Bermain di Stadion Wembley, kedua tim bermain hati-hati sejak menit awal babak pertama. Hal tersebut membuat skor 0-0 hingga turun minum.

Baca Juga

Di babak kedua, Leicester City dan Chelsea bermain lebih terbuka untuk mencari gol. Namun baru pada menit ke-63 kebuntuan akhirnya pecah.

Leicester City unggul lebih dahulu melalui gol Youri Tielemans, memanfaatkan bola liar di tengah lapangan. Tanpa ragu Tielemans melakukan tendangan dari jarak jauh dan tak sanggup dibendung kiper Kepa Arrizabalaga.

Hingga memasuki waktu penghujung babak kedua, tidak ada gol lagi yang tercipta. Leicester City berhasil mempertahankan kemenangan 1-0 dan menjadi juara.

Ini merupakan trofi Piala FA perdana Leicester City sepanjang sejarah klub. Klub yang bermarkas di King Power Stadium itu sebelumnya hanya menjad runner-up dalam empat kesempatan final di tahun 1949, 1961, 1963, serta 1969.

Selain itu, gelar Piala FA ini sekaligus menjadi trofi yang pertama sejak Leicester City berada di bawah Aiyawatt 'Top' Srivaddhanaprabha selaku pemilik klub.

Aiyawatt Srivaddhanaprabha adalah anak dari mendiang pemilik Leicester City sebelumnya, Vichai Srivaddhanaprabha yang membeli klub pada tahun 2010 lalu. Namun Vichai wafat pada tahun 2018 dalam kecelakaan pesawat.

Trofi Piala FA ini juga menandakan kalau Aiyawatt Srivaddhanaprabha berhasil melanjutkan dongeng di Leicester City, yang sebelumnya ditorehkan sang ayah.

Baca Juga

Kita tahu Leicester City saat masih dipimpin oleh Vichai Srivaddhanaprabha pernah tampil sensasional pada musim 2015/2016 saat ditukangi Claudio Ranieri. 

Jamie Vardy dan kolega saat itu berhasil menjuarai Liga Inggris untuk pertama kalinya dalam sejarah klub. Banyak orang yang tidak menyangka tim sekelas Leicester tanpa pemain bintang ternama bisa memenangkan kompetisi bergengsi.

Keberhasilan itu disebut banyak orang sebagai sebuah dongeng yang menjadi kenyataan. Kini, dongeng itu kembali hadir di ajang Piala FA yang baru dimenangkan pertama kalinya dalam sejarah tim pekan lalu dibawah pimpinan Aiyawatt 'Top' Srivaddhanaprabha.


1. Orang Terkaya Keenam di Thailand

Leicester merayakan gol ke gawang Chelsea dalam laga final Piala FA di Stadion Wembley, Minggu (16/05/21) dini hari WIB.

Aiyawatt Srivaddhanaprabha adalah orang kaya asal Thailand yang namanya baru-baru ini membuat heboh, karena masuk dalam daftar orang terkaya paling muda urutan ke-6 di Thailand versi Forbes dengan usia 35 tahun.

Pada tahun 2019 lalu, kekayaannya mencapai USD 4,7 miliar atau setara Rp66,7 triliun. Kekayaan Aiyawatt berasal dari warisan almarhum ayahnya Vichai Srivaddhanaprabha. Aiyawatt mendapat warisan dan berbagi dengan ibu dan saudara kandungannya.

Vichai sendiri sudah mempersiapkan Aiyawatt yang merupakan anak bungsu dari dua putra, mengambil alih ketika Vichai meninggal kelak (sebelum kejadian kecelakaan pesawat).

Baca Juga

Dua tahun berselang saat ini kekayaannya semakin bertambah namun belum diketahui jumlahnya.

Kendati kaya raya, Khun Top tetap membumi di Leicester City. Hal itu dibuktikan ketika tim memenangkan Piala FA, dengan ikut berselebrasi bersama seluruh pemain hingga suporter di lapangan. 

Top tak ragu berinteraksi dengan para pemain untuk merayakan keberhasilan Leicester jadi juara Piala FA. Dia mengangkat trofi.

Bahkan berjingkrak demi merayakan gelar pertama Piala FA Leicester. Top juga disambut dengan begitu hangat ketika mendekati fans di tribun.

Baca Juga

"Anda tak akan melihat pemilik klub lain datang ke lapangan dan begitu dicintai," tulis BT Sport dalam akun twitternya, @btsportfootball.

Memang, dilihat dari fenomena yang ada selama beberapa pekan terakhir. Top merupakan pemilik yang punya rekam jejak bagus dalam hubungan dengan fans.

Sejak membeli Leicester pada 2010 lalu, praktis tak ada satu pun protes yang dialamatkan kepada Top dan keluarganya.

Sangat berbeda kalau melihat keluarga Glazer (Manchester United), John W Henry (Liverpool), Roman Abramovich (Chelsea), Stan Kroenke (Arsenal), hingga Daniel Levy (Tottenham Hotspur).

 
Leicester CityPiala FAVichai SrivaddhanaprabhaLiga InggrisAiyawatt Srivaddhanaprabha

Berita Terkini