Pemilihan Venue Jadi Atensi MU Usai Gagal Berlaga di Markasnya

INDOSPORT.COM - Madura United menaruh atensi besar terhadap bagaimana proses pemilihan venue untuk setiap laga kompetisi Liga 1 musim 2021/2022, yang bakal menggelar semua jadwalnya secara sentralisasi di Jawa.

Sentralisasi itu mewajibkan seluruh klub Liga 1 yang berasal dari luar Jawa, mesti bermarkas di Jawa. Sementara itu, klub-klub asal Jawa, menjaga asas fair play dengan tidak bermain di markas aslinya.

Aturan ini otomatis mengubur harapan MU yang sebenarnya ingin berlaga di Madura, sebagai markas aslinya. Maka dari itu, tim Laskar Sape Kerrab berharap pemilihan venue laga bisa menjadi keputusan terbaik dengan sejumlah pertimbangan.

Yang paling utama, pemilihan venue laga mesti mempertimbangkan situasi dan kondisi daerah setempat. Hal ini sebagai solusi jitu dari masih merebaknya kasus positif Covid-19 di Tanah Air.

"Dorongan kami jelas, (venue pertandingan Liga 1) harus berada di zona yang aman, paling tidak ya kuning. Kalau tidak bisa, ya (zona) biru," kata Ziaul Haq Abdurrahim Kamis (03/06/21).

"Ini demi kenyamanan dan ketenangan klub, dan meminimalisir penyebaran Covid-19," Chief Financial Officer Madura United itu menambahkan.

1. Apresiasi PSSI dan LIB

Seiring hal itu, Ziaul Haq Abdurrahim juga turut memberi apresiasi terhadap langkah taktis PSSI maupun PT Liga Indonesia Baru, yang langsung bergerak cepat untuk mempersiapkan kompetisi.

Terutama, setelah izin keramaian dari kepolisian terbit, sekaligus menjadi harapan semua pelaku sepak bola nasional sejak tahun 2020 lalu.

"Ini langkah baik untuk serius membahas, bagaimana kompetisi harus berjalan dengan baik di tengah kondisi yang tidak normal, atau tidak seperti biasanya," tandas dia.

Liga 1 sendiri akan menerapkan sistem cluster sebagai upaya menangkal penyebaran virus corona. Seluruh provinsi di Jawa akan menggelar enam seri kompetisi secara bergantian selama musim 2021/2022 nanti.