x

Keperkasaan Semu Italia yang Belum Layak Jadi Juara Euro 2020

Senin, 21 Juni 2021 18:38 WIB
Editor: Coro Mountana
Timnas Italia di Euro 2020.

INDOSPORT.COM - Italia begitu perkasa selama fase grup Euro 2020 hingga disebut sebagai calon kuat untuk menjadi juara, tapi bukankah itu masih semu?

Dengan kemenangan atas Wales pada laga terakhir fase grup Euro 2020, membuat Italia menjadi tim paling perkasa dengan sudah mengumpulkan 9 poin. Luar biasanya, Italia selalu menang dengan tanpa pernah kebobolan.

Bahkan jika mau ditarik jauh, Italia ini sudah menang 9 pertandingan berturut-turut, tanpa pernah kebobolan. Mengerikannya, terakhir kali Italia alami kekalahan pada 10 September 2018 melawan Portugal.

Baca Juga
Baca Juga

Itu artinya sudah 2 tahun lebih dengan setidaknya 25 pertandingan, Italia tak terkalahkkan. Tak pelak Italia pun langsung dianggap sebagai calon kuat juara Euro 2020 berkat keperkasaannya itu.

Namun sadarkah kamu kalau keperkasaannya itu sebenarnya masih semu. Dengan kata lain, Italia masih belum layak disebut sebagai calon juara Euro 2020, mengapa demikian?

Italia Belum Bertemu Lawan Berat

Keperkasaan Italia masih kami anggap semu karena mereka belum dihadang lawan berat yang kualitasnya sepadan. Sepanjang fase grup Euro 2020, Italia hanya bertemu Swiss, Wales dan Turki yang kualitasnya di bawah mereka.

Baca Juga
Baca Juga

Bahkan dalam 9 pertandingan terakhir yang selalu dimenangkan tanpa kebobolan, Italia tidak bertemu lawan berat. Sekalinya bertemu tim sepadan seperti Belanda Oktober 2020, Italia justru tertahan imbang 1-1.

Oleh sebab itu, kualitas Italia untuk menjadi juara Euro 2020 belum sepenuhnya terbukti. Italia masih belum bertemu dengan calon juara lainnya seperti Prancis, Jerman, Portugal, Belgia, Belanda, Inggris atau Spanyol bahkan.

Selain itu, ada sebuah kecenderungan, tim yang perkasa di grup biasanya tidak akan juara Euro. Setidaknya, fenomena itu bisa kita runtut sejak Euro 2004.


1. Tim yang Perkasa di Grup Biasanya Tidak Juara Euro 2020

Timnas Yunani saat Juara Euro pada tahun 2004.

Seperti yang kita tahu kalau di Euro 2004, Yunani yang menjadi juara. Tebak Yunani ada di posisi berapa saat fase grup? Faktanya mereka hanya menempati posisi kedua, itupun hanya unggul selisih gol atas Spanyol sehingga bisa lolos ke 8 besar.

Di Euro 2004, sebenarnya banyak orang menjagokan Ceko yang secara ajaib berhasil meraih 9 poin (sama seperti Italia sekarang), meski di grupnya ada Belanda dan Jerman. Tapi faktanya superioritas Ceko pada akhirnya kalah di semifinal oleh Yunani.

Pada Euro 2008. Spanyol memang sudah perkasa sejak babak grup dengan meraih 9 poin. Tapi pada saat itu, orang lebih melihat Belanda yang bakal juara, soalnya lawan mereka di grup lebih berat dengan berisi Italia dan Prancis.

Secara superior, Belanda bisa membantai Italia dan Prancis dengan selisih 3 gol. Kurang perkasa apa lagi coba? Tapi secara anti klimaks juga, Belanda malah langsung tersingkir di 8 besar oleh Rusia.

Berangkat ke Euro 2012, Jerman pada saat itu boleh perkasa dengan meraih 9 poin walau lawanya saat itu ada Portugal di fase grup. Tapi perjalanan Jerman pada akhirnya gagal juga jadi juara setelah dipermalukan oleh Italia pada semifinal.

Sedangkan yang terbaru pada Euro 2016, di mana Portugal yang menjadi juara tampil sangat tidak meyakinkan di fase grup dengan tak pernah menang. Sedangkan Prancis yang saat itu menjadi tuan rumah dan cukup perkasa di grup, malah gagal juara.

Titik Lemah Italia

Jadi berkaca pada kecenderungan tim paling perkasa di grup biasanya tak akan juara Euro 2020, itu seharusnya membuat Italia berhati-hati. Jangan sampai keperkasaan mereka selama fase grup hanya semu belaka.

Sebenarnya jika mau dianalisis lebih dalam, Italia bukannya tampil tanpa celah. Lini belakang Italia yang digalang duet Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini sepintas terlihat sangat kokoh dan solid.

Tapi sebenarnya, usia mereka sudah tua, dan agak sulit melihat Chiellini dan Bonucci harus mengejar Kylian Mbappe misalnya, jika bertemu Prancis. Jadi, kelemahan Italia ada pada mampukah mereka melawan tim lawan yang punya kecepatan.

Kesimpulannya, Italia memang sangat perkasa tapi itu bisa saja hanya semu karena belum bertemu tim kuat selama pagelaran Euro 2020. Kecenderungan tim perkasa malah antiklimaks, serta titik lemah melawan kecepatan lawan, harus bisa dijawab oleh Italia kalau mau jadi juara.

BelandaSpanyolYunaniItaliaPrancisPortugalCekoGiorgio ChielliniEuro 2016Euro 2020In Depth SportsEuro 2004FeatureEuforia Eropa

Berita Terkini