Kadung Cinta, Ini Alasan Buffon Pulang ke Parma Usai Tinggalkan Juventus

INDOSPORT.COM – Kiper veteran Italia, Gianluigi Buffon, menjelaskan alasan dirinya memilih kembali ke Parma setelah meninggalkan Juventus pada bursa transfer musim panas ini.

Penjaga gawang berusia 43 tahun itu akhirnya resmi menandatangani kontrak berdurasi dua tahun dengan klub yang pernah dibelanya semasa awal karier pada tahun 1995.

Hadir dalam konferensi pers di sesi perkenalan di Stadio Tardini, Buffon mengakui bahwa dirinya membutuhkan waktu tiga minggu sebelum memutuskan kembali ke Parma.

Dia juga lebih dulu memberi tahu istrinya  tentang keputusannya ini. Meski awalnya sang istri tak begitu setuju, namun akhirnya dia percaya dengan keputusan Buffon tersebut.

“Satu-satunya pesan yang ingin saya sampaikan dengan pilihan ini adalah untuk diri saya sendiri, bukan orang lain,” kata Buffon, dilansir dari Football Italia.

Bersama Parma, Buffon akan bermain di kompetisi Serie A B di bawah awahan Enzo Maresca, di mana sang pelatih berusia dua tahun lebih muda darinya dan pernah mentas bersama di Juventus.

Bermain di bawah asuhan mantan rekan setim, Buffon justru tidak merasa canggung. Keduanya sempat  membicarakan taktik dan yakin bahwa Buffon bisa menjaga gawang Parma dengan baik.

“Kami berbicara dua atau tiga kali, tetapi terutama membahas taktik. Saya pikir saya masih penjaga gawang yang baik, jika saya benar-benar terlibat, jika tidak, saya akan mengambil risiko mempermalukan diri sendiri,” sambung Buffon.

“Parma adalah pilihan ideal untuk tantangan terakhir saya,” tegas kiper yang sempat merumput bersama Paris Saint-Germain di musim 2019-2020 tersebut.

Parma secara resmi mengumumkan kembalinya Gianluigi Buffon pada hari Kamis (17/06/21) kemarin. Melalui media sosial, mereka juga mengunggah video khusus menyambut kembalinya sang ‘Superman’.

1. Kedatangan Buffon Tak Disambut Baik karena Luka Lama

Sayangnya,  kedatangan Buffon ke Parma ini tidak mendapatkan sambutan hangat dari beberapa penggemar. Beberapa di antara mereka menyebut Buffon sebagai ‘tentara bayaran’ karena sakit hati setelah Buffon membelot ke Juventus pada 2001.

Meski begitu, Buffon tetap diharapkan mampu memberi dampak untuk Parma seperti pada saat periode pertamanya lebih dari dua dekade silam.

Pada periode pertama,  Buffon tercatat berhasil mengantarkan 3 trofi bergengsi pada klub yang sempat dinyatakan bangkrut pada tahun 2015 itu. Ketiga trofi tersebut yakni Coppa Italia (1998/99), Piala Super Italia (1999), dan Piala UEFA (1998/99).