Publik Ragukan Raheem Sterling, Bos Inggris Justru Semakin Senang
INDOSPORT.COM - Keputusan Gareth Southgate terus memainkan Raheem Sterling di Euro 2020 menuai banyak kritik, tapi toh pelatih timnas Inggris tersebut justru senang karena sang pemain semakin menunjukkan karakter pejuangnya.
Wajar apabila publik sempat mendesak Southgate untuk mencadangkan Sterling. Pasalnya, banyak opsi pemain sayap yang dapat dipilih selain winger 26 tahun tersebut, seperti Marcus Rashford, Jadon Sancho serta duo pendatang baru, Jack Grealish dan Bukayo Saka.
Musim lalu, Rashford tampil gemilang bersama Manchester United dengan perolehan 23 gol plus sembilan assist di semua ajang. Dia diyakini bisa lebih hebat lagi andaikan tidak direcoki cedera punggung.
Performa serupa juga ditunjukkan Jadon Sancho yang menelurkan 16 gol dan 14 assist untuk Borussia Dortmund, baik di kompetisi lokal maupun kontinental.
Tapi, kepercayaan Southgate terhadap Raheem Sterling terbukti berbuah manis. Saat Rashford dan Sancho menghangatkan bangku cadangan, Sterling membukukan tiga gol untuk Inggris sejak fase grup hingga babak 16 besar Euro 2020.
Terakhir, penggawa asal Manchester City itu menjebol gawang Jerman untuk membuka kemenangan Inggris yang lolos berkat kemenangan meyakinkan 2-0.
"Sterling itu orang yang gigih. Daya juang dan rasa laparnya besar. Dalam beberapa tahun terakhir, naluri mencetak golnya semakin terlihat," ujar Southgate seperti dikutip dari Sky Sports.
"Saat ini, Sterling tahu bahwa tim menghormatinya. Dia selalu menjadi ancaman untuk lawan. Salah satu pemain yang kembali dari Piala Dunia dengan semangat besar adalah Sterling," tambah mantan juru taktik Middlesbrough itu.
1. Bersinar Perlahan
Sudah memulai perjalanan bersama timnas Inggris sejak 2012, keran gol Raheem Sterling memang tidak lantas mengalir deras.
Di 45 caps pertamanya, pria berdarah Jamaika tersebut hanya mampu menyumbang dua gol, sebelum kini boleh sedikit berbangga dengan 17 gol dari 65 penampilan. Rekam jejaknya juga semakin suram setelah di Piala Dunia 2018 nihil gol.
Tantangan berikutnya bagi Sterling adalah membawa Inggris melewati adangan Ukraina dan lolos ke semifinal. Kubu lawan ibarat kuda hitam karena mampu menjungkalkan tim yang lebih diunggulkan, Swedia, pasca lolos dari Grup C sebagai peringkat ketiga.