Resmi Jadi Pelatih Everton, Rafael Benitez Ukir Sejarah

INDOSPORT.COM - Mantan pelatih Liverpool, Rafael Benitez resmi menjadi pelatih anyar Everton setelah menyetujui kontrak berdurasi tiga tahun.

Kabar tersebut diketahui dari cuitan pakar transfer Eropa, Fabrizio Romano yang diunggah ke media sosial Twitter pada, Rabu (30/06/21).

"Resmi, ditandatangani dan selesai. Rafael Benitez bergabung dengan Everton sebagai manajer baru hingga Juni 2024. #EFC," tulis Romano.

Rafael Benitez menjadi pelatih pertama yang pernah menukangi Liverpool dan Everton sejak era William Edward Barclay pada 1890-an.

Seperti yang diketahui dua klub tersebut selalu bersitegang dalam Derbi Merseyside. Itu sebabnya kedatangan Rafael Benitez langsung mengukir sejarah baru di klub berjuluk The Toffees tersebut.

"Saya senang bisa bergabung dengan Everton. Saya bertekad untuk memainkan peran besar dalam membantu Klub ini mencapai ambisinya," ujar Rafael Benitez.

Fabrizio Romano juga menjelaskan bahwa Everton memerlukan waktu selama dua minggu untuk bisa mencapai kesepakatan dengan Benitez.

Pelatih asal Spanyol itu sebelumnya mendapatkan tawaran dari sebuah klub Italia. Meski demikian, Rafael Benitez akhirnya memutuskan untuk kembali berkiprah di Liga Inggris.

Pihak Everton sendiri belum membuat pengumuman resmi mengenai kedatangan Benitez, tetapi kemungkinan akan diwartakan dalam waktu dekat.

1. Sempat Dapat Ancaman dari Fans Liverpool

Rafa Benitez merupakan pelatih bertangan dingin yang pernah menukangi sejumlah klub seperti Newcastle United, Real Madrid,Napoli, Chelsea, hingga Liverpool.

Sejumlah prestasi telah direngkuhnya mulai dari trofi Liga Europa sampai trofi Liga Champions. Keputusan Rafael Benitez untuk melatih Everton sebenarnya cukup beresiko.

Pasalnya klub itu merupakan rival bebuyutan Liverpool. Benitez bahkan sempat mendapatkan ancaman dari para oknum fans Liverpool.

Mereka membentangkan spanduk bertuliskan, "Kami tahu di mana Anda tinggal, jangan bergabung ke Everton." Pihak kepolisian sampai harus turun tangan untuk menangkap oknum yang menebar ancaman tersebut.