x

Sejarah Aib 'Tangan Tuhan' Luis Suarez Kubur Mimpi Afrika di Piala Dunia

Jumat, 2 Juli 2021 08:05 WIB
Editor: Indra Citra Sena
Aksi striker Uruguay, Luis Suarez, menghentikan peluang Ghana dalam pertandingan Piala Dunia, 2 Juli 2010.

INDOSPORT.COM - Tak bisa dipungkiri bahwaa Luis Suarez merupakan salah satu striker paling berbahaya di dunia. Kemampuan olah bola plus naluri gol pemain berjulukan El Pistolero alias Si Penembak Jitu tersebut kerap mengundang decak kagum penonton.

Meski begitu, nama Suarez bukan cuma identik dengan gol. Kontroversi juga mengiringi perjalanan kariernya, terlebih saat memperkuat Uruguay dalam sebuah turnamen akbar seperti Piala Dunia.

Suarez tidak segan-segan menggunakan berbagai cara, baik ilegal maupun legal, untuk membawa Uruguay melangkah jauh di Piala Dunia. Sebagaimana yang terlihat dalam pertandingan perempat final edisi 2010.

Baca Juga
Baca Juga

Uruguay berebut tiket semifinal dengan Ghana, 2 Juli 2010. Duel berlangsung seru sampai babak ekstra, terutama ketika memasuki detik-detik krusial. 

Kedua tim bermain imbang 1-1 selama 120 menit setelah masing-masing berhasil menyarangkan gol lewat aksi Diego Forlan dan Sulley Muntari.

Drama terjadi pada menit ke-120. Ghana menciptakan kemelut di muka gawang Uruguay memaksimalkan situasi tendangan bebas. Stephen Appiah melepaskan tembakan jarak dekat, tapi masih bisa diselamatkan oleh Suarez yang berdiri tepat di garis gawang. 

Bola liar mengarah ke Dominic Adiyiah. Nama yang disebut belakangan lantas menyundul si kulit bulat sambil berharap tercipta gol kemenangan bagi Ghana, tetapi lagi-lagi terbentur aksi ‘heroik’ Luis Suarez.

Heroik dalam tanda petik lantaran Suarez menghalau bola secara ilegal, yakni menggunakan tangan. Gawang Uruguay selamat, tapi Ghana memperoleh kesempatan emas memenangkan laga via titik putih.

Wasit Olegario Benquerenca asal Portugal tak lupa mencabut kartu merah guna mengusir Suarez ke luar lapangan akibat telah berlaku licik. Sang pahlawan Uruguay berjalan gontai meninggalkan rekan setim yang sedang menantikan kekalahan di depan mata.

Asamoah Gyan bersiap menunaikan tugas mulia yang berpotensi menciptakan rekor baru berupa wakil Afrika pertama di semifinal Piala Dunia. Suarez berhenti sejenak sebelum benar-benar pergi dari lapangan agar bisa menyaksikan dampak dari perbuatannya. 

Takdir berkata lain. Eksekusi Gyan memang berhasil mengelabui kiper Uruguay, Fernando Muslera, namun bola membentur mistar gawang dan memantul ke luar lapangan disusul bunyi peluit akhir yang menandakan pertandingan berlanjut ke babak adu penalti.

Sontak Suarez yang tadinya bermuram durja langsung melompat kegirangan. Pengorbanan sang pemain tak sia-sia karena harapan Uruguay melaju ke semifinal Piala Dunia batal pupus dan masih bisa mengais peluang via tos-tosan.

Baca Juga
Baca Juga

Dewi Fortuna kembali berpihak kepada Uruguay dalam babak adu penalti. Sebanyak empat dari lima penendang mereka sukses menunaikan tugasnya, sedangkan Ghana cuma dua kali sehingga menghasilkan kedudukan 4-2.

Langit serasa runtuh bagi Ghana. Segenap elemen beramai-ramai menunjuk Suarez sebagai kambing hitam sambil mengumbar kritik yang menyudutkan. Pelatih Milovan Rajevac termasuk paling vokal dalam urusan ini. 

“Kekalahan Ghana adalah perwujudan dari ketidakadilan dalam olahraga. Saya tak tahu apa yang akan saya katakan bila diberi kesempatan tatap muka dengan Luia Suarez. Kami tak pantas kalah,” kata Rajevac seperti dilansir The Telegraph.


1. Setan atau Malaikat?

Striker Ghana, Asamoah Gyan, gagal mengeksekusi penalti dalam pertandingan Piala Dunia, 2 Juli 2010.

Suarez mungkin saja dianggap seperti setan di kubu Ghana, tapi Uruguay punya penilaian sendiri dengan menahbiskan sang pemain sebagai malaikat pelindung dan pahlawan negara.

“Saya ingin mengatakan bahwa Luis Suarez merupakan pahlawan tim. Dia mengorbankan diri untuk mencegah gol kemenangan Ghana,” cetus Diego Forlan.

Di sisi lain, Suarez bahkan dengan bangganya menyebut aksinya sebagai 'Tangan Tuhan', menyerupai apa yang dilakukan oleh Diego Maradona di Piala Dunia 1986.

Baca Juga
Baca Juga

“Sebutan Tangan Tuhan (mengacu kepada gol Diego Maradona ke gawang Inggris di Piala Dunia 1986) kini menjadi milik saya karena telah melakukan penyelamatan terbaik sepanjang turnamen,” tandas Suarez.

Susunan Pemain:

Uruguay (4-4-2): 1-Muslera; 16-M. Pereira, 2-Lugano (19-Scotti 38'), 6-Victorino, 4-Fucile; 20-A. Fernandez (14-Lodeiro 46'), 15-Perez, 17-Arevalo, 7-Cavani (13-Abreu 76'); 9-Suarez, 10-Forlan
Cadangan: 12-Castillo, 23-Silva, 3-Godin, 5-Gargano, 11-A. Pereira, 18-I. Gonzalez, 21-Fernandez, 22-Caceres
Pelatih: Tabarez

Ghana (4-1-4-1): 22-Kingson; 4-Paintsil, 15-Vorsah, 5-Mensah, 2-Sarpei; 6-Annan; 7-Inkoom (10-Appiah 74'), 21-Asamoah, 23-Prince; 11-Muntari (18-Adiyiah 88'); 3-Gyan
Cadangan: 1-Agyei, 16-Ahorlu, 8-J. Mensah, 9-D. Boateng, 12-Tagoe, 14-Amoah, 17-I. Ayew, 19-Addy, 20-Owusu-Abeyie
Pelatih: Rajevac (Srb)

Stadion: Soccer City (84.017)
Gol: Forlan 55'/Muntari 45+2'
Adu Penalti: Forlan (masuk), Victorino (masuk), Scotti (masuk), M. Pereira (gagal), Abreu (masuk)/Gyan (masuk), Appiah (masuk), Mensah (gagal), Adiyiah (gagal)
Wasit: Benquerenca (Por)
Kartu Kuning: Fucile, Arevalo, Perez (U)/Paintsil, Sarpei, Mensah (G)
Kartu Merah: Suarez 120+1' (U)

UruguayGhanaLuis SuarezPiala DuniaAsamoah GyanDiego ForlanPiala Dunia 2010Sejarah

Berita Terkini