x

On This Day: Ketika Dewa Membantu Yunani Menaklukan Portugal dan Eropa

Minggu, 4 Juli 2021 15:05 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Timnas Yunani saat Juara Euro pada tahun 2004.

INDOSPORT.COM – 17 tahun yang lalu, tepatnya pada 4 Juli, barisan para dewa dari Yunani mampu mengejutkan dunia sepak bola setelah menjadi juara Euro 2004 dengan mengalahkan tuan rumah Portugal.

Di setiap edisi Euro (dulunya bernama Piala Eropa) sejak 1968, selalu muncul kuda-kuda hitam. Tentu yang paling banyak dikenang adalah keperkasaan Denmark di tahun 1992 dan Yunani di Euro 2004.

Di Euro 2020 kali ini, satu-satunya kuda hitam yang tersisa adalah Denmark. Tim Dinamit berhasil melaju ke semifinal dan dikepung oleh negara besar yakni Inggris, Italia, dan Spanyol.

Baca Juga
Baca Juga

Jalan Denmark ke semifinal Euro 2020 pun cukup fantastis. Tim Dinamit mampu bangkit di laga terakhir dan memastikan lolos ke babak 16 besar.

Di babak 16 besar, Denmark mengalahkan Wales dan diteruskan dengan mengalahkan Ceko di perempat final untuk melaju ke semifinal Euro 2020.

Hingga saat ini, mungkin banyak pecinta sepak bola memilih agar Denmark menjadi juara Euro 2020. Kisah kuda hitam menjadi juara akan menjadi dongeng indah di tengah pandemi seperti saat ini.

Baca Juga
Baca Juga

Andai, sekali lagi andai, Denmark menjadi juara, tentu kisah kuda hitamnya takkan semenarik perjuangan tim Dinamit di Euro 1992, mengingat lawan yang dihadapi hingga semifinal adalah tim-tim kuda hitam pula.

Alih-alih menyamai heroiknya tim Denmark 1992, tim Dinamit di Euro 2020 ini pun, jika mampu meraih gelar juara, takkan mampu menyamai kisah heroik kala Yunani membungkam Portugal dan memenangkan Euro 2004 pada 4 Juli silam.


1. Kala Barisan Dewa Meruntuhkan Portugal dan Eropa

Timnas Yunani saat Juara Euro pada tahun 2004.

Saat Euro 2004 dimulai, Yunani hanya berada di unggulan dua terbawah di atas Latvia dari 16 peserta yang berpartisipasi.

Bahkan, banyak yang meyakini Yunani akan tersingkir lebih cepat di fase grup mengingan barisan para dewa ini berada dalam satu grup dengan Rusia, Spanyol dan sang tuan rumah, Portugal.

Namun, Yunani langsung membuat kejutan di mana di laga perdananya, barisan para dewa ini membungkam seisi Stadion Do Dragao di Porto karena berhasil mengalahkan tuan rumah Portugal dengan skor 2-1.

Di laga kedua, langkah Yunani sempat tertahan oleh Spanyol yang berhasil meraih satu poin berkat hasil imbang 1-1. Pun di langkah ketiga, anak asuh Otto Rehhagel tumbang di tangan Rusia.

Karena meraih total poin, Yunani berhak melaju ke perempat final dengan status Runner Up grup A. Di babak 8 besar ini, barisan para dewa ditunggu tim kuat, Prancis.

Namun lagi-lagi keajaiban datang untuk para dewa ini. Yunani berhasil mengalahkan Prancis dengan skor tipis 1-0 berkat gol tunggal Angelos Charisteas.

Laga pun berlanjut ke semifinal. Kali ini Yunani menantang Ceko. Kepastian anak asuh Otto Rehhagel ke final ditentukan lewat Sliver Goal Traianos Dellas di menit ke-105+1.

Melangkah ke final sebagai tim non unggulan merupakan pencapaian besar bagi Yunani. Tak banyak tekanan yang mampir ke barisan dewa ini.

Justru tekanan dibebankan kepada Portugal. Secara materi, Selecao das Quinas di atas Yunani. Apalagi dengan statusnya sebagai tuan rumah.

Namun, bola itu bundar. Banyak kemungkinan yang terjadi, termasuk Yunani yang berhasil mengalahkan Portugal di hadapan puluhan ribu penonton dan jutaan penduduknya di negara tersebut.

Timnas Yunani saat Juara Euro pada tahun 2004.

Yunani menang dengan skor tipis saja yakni 1-0 lewat gol Angelos Charisteas di menit ke-57. Hasil ini menjadi sejarah, termasuk foto Cristiano Ronaldo muda yang menangis karena gagal mempersembahkan gelar untuk negaranya.

Tangan dewa bekerja untuk Yunani. Begitulah pikiran orang-orang saat itu melihat tim yang tak diunggulkan malah menjadi penakluk Eropa pada 4 Juli 2004.

Akankah kisah ini terulang di masa depan? Belum tentu. Tetapi, andai Denmark menjadi juara tahun ini, kisah-kisah ini pantas untuk diceritakan kepada anak cucu bahwa tak ada yang tak mungkin apalagi di sepak bola.

YunaniPortugalDenmarkEuro 2020Bola InternasionalEuro 2004On This DaySepak BolaEuforia Eropa

Berita Terkini