x

Mural Marcus Rashford Kena Vandalisme Usai Gagal Penalti di Final Euro 2020

Selasa, 13 Juli 2021 18:56 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor: Juni Adi
Marcus Rashford saat membela Timnas Inggris di Euro 2020

INDOSPORT.COM - Hujatan yang diterima oleh Marcus Rashford pasca gagak mengantarkan Inggris menjadi juara Euro 2020 tidak hanya dilontarkan di dunia maya. Rupanya di dunia nyata aksi serupa juga ditunjukkan pihak tidak bertanggung jawab pada mural wajah sang pemain.

Grafiti yang terletak di dinding salah satu bangunan di Withington, Manchester, yang merupakan kampung halaman Rashford tersebut dilaporkan kotor dengan tulisan berbau rasis.

Padahal karya seni tersebut dibuat untuk menghargai striker 23 tahun tersebut usai membantu anak-anak mendapat makanan gratis selama masa awal pandemi Covid-19.

Beruntung warga Withington kemudian menutupi coretan vandalis tersebut dengan lembaran hitam. Sebagai gantinya kemudian sejumlah pesan kecil ditempelkan diatas penutup agar Rashford tahu bahwa tetap ada yang menyayanginya.

Baca Juga
Baca Juga

Kejadian ini kemudian dilaporkan pada pihak kepolisian Greater Manchester. Bersama dengan pemerintah kota rencananya pelaku akan segera dicari dan kemudian muralnya diperbaiki.

Baca Juga
Baca Juga

"Wilayah Greater Manchester terdiri dari orang-orang dengan berbagai latar belakang. Diskriminasi jelas sesuatu yang kami kecam dan tidak boleh terulang kembali," ujar Paul Savill selaku perwakilan kepolisian.

"Polisi akan merespon tindak vandalisme ini dengan serius dan penyelidikan tengah berlangsung. Jika memang ada yang punya informasi untuk membantu petuga maka disarankan melapor dengan segera," tambahnya lagi.


1. Cederai Kampanye Anti Rasisme

Wasit Michael Oliver dan 22 pemain berlutut sebelum duel Aston Villa vs Sheffield United untuk mendukung Black Lives Matter

Rashford sendiri sudah mendengar perkara kejadia ini dan mengaku terpukul. Ia yang menyesal karena gagal memenangi final Euro pertama Inggris berujar jika grafiti tersebut punya nilai spesial.

"Apa yang terjadi di Withington membuatku nyaris menangis. Aku, Marcus Rashford, seorang berkulit hitam berusia 23 tahun dari Manchester Selatan jika tidak punya apa-apa lagi esok hari masih memiliki mural tersebut," tulis Rashfod di Instagramnya.

Baca Juga
Baca Juga

Rashford bukan satu-satunya korban. Bukayo Saka dan Jadon Sancho juga jadi target aksi diskriminasi warna kulit. Keduanya jadi kambing hitam setelah juga tidak mampu mengeksekusi penalti kontra Italia dengan baik.

Kejadian ini seakan mengkhianati usaha Inggris untuk menekan tindak rasisme terutama di Premier League. Sepanjang musim lalu kampanye penaggulangan berulang kali dibuat termasuk lewat gestur berlutut yang dilakukan tiap sepak mula.

Manchester UnitedInggrisEuro 2020Marcus RashfordBola InternasionalRasismeEuforia Eropa

Berita Terkini