Frustrasi Wonderkidnya Tak Kunjung Laku, Chelsea Ambil Langkah Ekstrem
INDOSPORT.COM – Kesulitan yang dihadapi Chelsea dalam menjual Tammy Abraham membuat klub asal London Barat ini mengambil langkah ekstrem.
Chelsea terus memanfaatkan bursa transfer musim panas untuk melepas Tammy Abraham yang masa depannya abu-abu di Stamford Bridge.
Abraham menjadi salah satu pemain yang mask daftar jual Chelsea. Pasalnya, pemain berusia 23 tahun ini tak lagi masuk skema Thomas Tuchel.
Selain itu, pemain yang bersangkutan terus menolak perpanjangan kontrak yang disodorkan Chelsea sejak tahun lalu karena perbedaan pendapat soal gaji.
Dengan kontraknya yang akan habis dua tahun lagi, Chelsea pun memutuskan untuk melepas pemain jebolan akademinya tersebut.
West Ham United dan Arsenal disebut menjadi klub peminat jasa Abraham. Namun, kedua tim ini enggan memenuhi permintaan Chelsea yang meminta mahar 40 juta poundsterling.
Karena keengganan itu, Chelsea pun akhirnya menyerah dan memberi diskon. Dilaporkan dari berbagai sumber, The Blues menurunkan harga Abraham menjadi 30 juta poundsterling saja.
Chelsea merasa angka tersebut terkesan murah untuk penyerang sekelas Abraham yang cukup tajam dan berstatus Homegrown Player.
Meski berpikir harga tersebut murah, Chelsea ingin meminimalisir menurunnya harga jual Tammy Abraham andai tak laku di musim panas 2021 ini.
1. Salah Satu Penyerang dengan Rasio Gol Terbaik di Chelsea
Abraham sendiri sebelumnya merupakan andalan lini depan Chelsea di era Frank Lampard di musim 2019/20 hingga pertengahan musim 2020/21.
Abraham bahkan terbilang subur karena di musim perdananya bersama tim utama Chelsea pada 2019/20, ia mampu melesakkan 18 gol dalam 47 laga.
Ketajamannya bahkan berlanjut di musim 2020/21 di mana ia mencetak 12 gol dari 32 laga. Catatan tersebut membuatnya penyerang dengan rasio gol terbaik setelah Olivier Giroud.
Namun, Tuchel selaku pelatih Chelsea tak menganggap Abraham sebagai penyerang ideal untuk skuatnya. Alhasil, pintu keluar menjadi satu-satunya jalan bagi penyerang berkebangsaan Inggris itu untuk terus mendapat menit bermain mumpuni.